Bukan manusia, dia adalah robot.
Dia membantuku keluar dari gedung yang gelap, dimana aku hanya diam ketakutan disana selama beberapa hari.
Aku ingat ketika terakhir kali aku menunggu ayahku sedang memarkirkan mobil.
Seketika angin kencang, seperti menarikku datang. Aku hanya sembunyi memeluk bonekaku.
Kini, aku hanya berdua dengannya.
"Robot kecil, dimana semua orang?"
Robot itu hanya menengok ke arahku.
"Kamu datang dari mana?"
Dia tetap berjalan.
"Siapa namamu?"
Dia berhenti. Menengok ke arahku dan mencoba memproses pertanyaanku.
-Roo-
Itulah yang tertera pada plat di tubuhnya.
Hari-hari berlalu. Aku mulai tidak merasa kesepian berkat Roo. Sampai suatu hari, Roo bersinar.
Ia seperti menyalakan sebuah lingkaran besar.
Angin kencang kembali datang. Namun kini angin itu menghempasku jauh dari lingkaran itu.
"ROO!"
Aku takut sendirian.
Aku tidak bisa hidup sendirian.
Seseorang memanggil namaku. Itu ayahku. Tiba-tiba aku dikelilingi banyak orang, yang sebelumnya tidak ada.
Bagaimana dengan Roo?
22-08-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Mono Story
Short StoryCerita yang aneh Sebuah antologi tentang cerita yang beragam. tidak memikirkan plot, latar belakang dan karakter. hanya cerita yang akan berjalan sedemikian adanya. **Mono Story berasal dari kata Mono : monoton. Bisa juga berarti satu (1). Juga ber...