27. Alter Ego

4 2 0
                                    

Semua bisa jadi siapa saja. Namun bukan berarti siapa saja bisa menerima dan memahami.

Mereka justru akan menutup telinga dan membuka mulut mereka lebar-lebar.

Menjadi sebuah kelompok kritik yang berat sebelah. Membawa ke ujung jurang.

Akibatnya orang-orang yang muncul lebih banyak. Bukan sebagai apa yang dilihat orang, tapi apa yang ingin dia perlihatkan. Memberikan sebuah jalan untuk tidak terhubung dengan dunia.

Tetapi tetap pada dunia tersebut. Bahkan lebih nyaman dan dinikmati.

Membuka wajah dengan menutupinya. Apa yang dilihat lebih dari biasanya. Tak ada batasan.

Bahkan dapat membuat takut. Mengakali nya bahkan memanfaatkannya.

Menjadikannya sebuah alat untuk maju. Menyerang dan tak ada batasan.

Namun juga menjadikannya sebuah alat mundur. Lari dari segalanya dan mengamankan perasaan.

Wajah yang melindungi diri sendiri bahkan orang lain. Bahkan mungkin menakuti. Tidak dalam cahaya, tanpa bayangan. Sedangkan diri lain yang di depan orang-orang, bertemu dengan cahaya, menimbulkan bayangan, apakah sesungguhnya?

Di zaman ini, manusia takut pada manusia. Manusia bahkan bisa lebih menyeramkan dari hal-hal seram lainnya.

Melawannya dengan wajah atau dengan gairah.

Bahkan takut dengan sebuah karakter. Ngeri akan sebuah pengembangannya. Khawatir akan perubahannya.

Semua itu disimpan dalam sebuah dirinya yang lain. Tak ingin dilihat siapapun. Tak ingin dideteksi oleh apapun. Ia hanya ingin jadi dirinya.

Melawan dan bertahan. Tegang dan kejang. Emosi yang diluapkan pada kepalan. Wajah kamu yang tertutup.

Namun di waktu yang lain, ia hanya duduk. Memperhatikan dengan tenang. Seolah dirinya berada dalam zona nyamannya.

Siapa yang adalah siapa?

______
11-04-2022

Mono StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang