Ingatkah kamu saat kita menginjakkan kaki di sawah. Lembab nya lumpur menutupi hawa panas dari langit tanpa awan. Mengasyikkan merasakan sensasi aneh di telapak kaki kita.
Naik ke tanah tanpa alas kaki. Tidak takut, bahkan tidak memikirkan apa yang nanti terinjak.
Mengambil sesuatu yang menarik pandangan. Entah itu batu dengan bentuk unik atau sekedar ranting kayu yang jatuh. Kita menganggap itu sebagai senjata.
Berjalan di depan rumah-rumah. Menyeret ranting itu bersama. Kita semua tidak memikirkan keresahan apapun saat itu.
Ingatkah kamu saat kita memanjat pohon besar. Takut ketinggian hilang ketika melihat hamparan sawah. Andai kita berada di dataran tinggi. Bahkan kita melupakan bahwa kita tidak bisa turun.
Saat itu kita tidak berpikir mencari jati diri. Hanya merasakan angin sepoi-sepoi mengenai pipi.
Ingatkah saat kita bermain di rumahmu. Mengeluarkan krayon dan mencoba menggambar akan jadi apa kita nanti. Padahal hal rumit itu belum mampu kita cerna.
Kamu mengatakan banyak cerita yang kamu baca. Aku menganggapnya luar biasa. Melatihku melihat dunia lebih luas.
Ingatkah saat kita diam-diam pergi keluar saat hujan. Berlarian memanggil kawan-kawan yang lain. Hujan saat itu melepaskan ketegangan.
Aku tidak berharap mencium aroma hujan yang membuatku terlihat dewasa. Aku hanya menantikannya dari suara katak.
Melompat di becekan, basah kuyup tanpa takut demam. Kita seperti menyatu dengan hujan. Apa mungkin seperti tanah yang menerima apa adanya.
Kuharap kamu tidak melupakan. Tidak, pokoknya jangan dilupakan.
Sawah, di belakang rumah kita. Pohon yang kita semua panjat. Hujan yang kita nikmati. Awan dan langit yang cerah. Berlari mengejar layang-layang. Ah, rindunya.
Kini, berikan aku kenangan itu lagi. Beri aku waktu bersamamu lagi. Tidak, beri saja aku dirimu.
Apa kita mencoba menjadi tak kasat mata ketika melihat diri kita sebelumnya?
Aku mengambil nafas dalam-dalam, mengatakan dengan berat. "Jangan dilupakan, ya"
09-12-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Mono Story
Short StoryCerita yang aneh Sebuah antologi tentang cerita yang beragam. tidak memikirkan plot, latar belakang dan karakter. hanya cerita yang akan berjalan sedemikian adanya. **Mono Story berasal dari kata Mono : monoton. Bisa juga berarti satu (1). Juga ber...