Apa memang harus berjalan berat seperti ini? Apa memang harus menerjang pikiran seperti ini? Apa ada jaminan aku akan waras di akhir nanti? Memangnya ada jaminan aku akan bahagia dan menikmati berada di jalan ini?
Sesuatu seperti ini seharusnya tidak perlu dipaksa. Tidak ada kenyamanan dalam keterpaksaan.
Apa memang harus dengan harga yang semahal ini? Aku pun malas memegang pena ku jika harus seperti ini. Aku lebih malas menghabiskan uang dengan cara seperti ini. Memangnya ada jaminan aku bisa bertahan?
Aku lebih memilih sesuatu yang membuatku nyaman sehingga aku dapat mengerjakan sesuatu.
Apa masih jauh? Aku sudah tidak tahan lagi.
Apa masih banyak? Aku sudah muak dengan ini.
Apa masih tersisa? Aku lelah dengan lembaran ini.Apa tidak ada yang mau bertanya, "apa masih kuat berada disini?"
Aku hanya mengulangi ini. Dan aku harus melakukannya bertahun-tahun. Seharusnya aku yang memilih. Mengapa harus ada tanggung jawab seperti kebahagian semua orang.
Orang lain tidak bertanya apa aku bahagia.
Tidak peduli.
Untuk apa aku peduli pada manusia yang tidak peduli padaku.
Apa ada yang bertanya apa yang aku inginkan. Yang ingin kukejar. Yang ingin kuraih. Yang ingin aku nikmati nanti.
Dengan semangatku padanya. Dengan fokusku tertuju pada satu titik. Favoritku.
Namun, kau masih saja..
Seenaknya bertanya, "apa sih yang ingin kau lakukan? Apa motivasi mu?"
Izinkan aku menjawab, "Kau yang menyuruhku berjalan disini. Melakukan hal yang kau inginkan dan tidak ingin ku kerjakan. Lalu mengapa kau masih bertanya seperti itu?"
Satu lagi,
Bajingan.
________
29-12-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Mono Story
Short StoryCerita yang aneh Sebuah antologi tentang cerita yang beragam. tidak memikirkan plot, latar belakang dan karakter. hanya cerita yang akan berjalan sedemikian adanya. **Mono Story berasal dari kata Mono : monoton. Bisa juga berarti satu (1). Juga ber...