15. Lagu Milik Paus

10 5 0
                                    

Suara paus yang memiliki makna kesedihan dan kepahitan hidup.

Ini kisah ku. Kuceritakan karena ini terjadi hampir setiap hari.

Terumbu karang hari ini pun nyaman seperti biasanya. Keseharianku hanya berenang, berkeliling menyapa ikan lainnya.

Di terumbu karang ini banyak sekali jenis tanaman dan ikan laut. Warna keduanya begitu mempesona menarik banyak manusia untuk melihatnya.

Aku juga ikan, jadi aku tahu rasanya.

Tapi, tidak semua terumbu karang yang indah berjejer di lautan. Kadang ada bagian lautan lagi yang lebih dalam dan gelap. Tempat hidup ikan-ikan besar dan menyeramkan.

Dari sanalah aku mendengarnya. Suara mamalia laut terbesar. Paus.

Aku hanya mendengar satu suara. Bisa dipastikan ia hidup sendirian.

Paus yang malang.

Dengan tubuhnya yang besar itu, ia pasti sulit bergerak di tempat yang kecil.

Sulit berbicara pada makhluk lainnya dan juga berbagi jarak antar jenisnya.

Yang selalu ia lakukan adalah mengeluarkan suara yang keras. Seperti bernyanyi.

Lagu yang ia nyanyikan terasa seperti menceritakan kesedihan dan kesepiannya. Terkadang lebih keras seperti memanggil. Berharap paus lain dapat menjawabnya.

Bukan hanya itu. Selain kesendiriannya, Paus harus tetap hidup, bertahan dari manusia.

Anehnya manusia. Mereka berburu sekaligus khawatir akan spesies yang terancam.

Kini makna dari lagu milik Paus bertambah. Itu seperti pesan minta tolong.

Aku pernah sekali berbicara padanya. "Nyanyianmu sangat indah. Boleh kau bernyanyi lagi?"

"Kapanpun aku ingin bernyanyi, aku pasti bernyanyi. Berharap yang lain mengerti laguku."

Lagu miliknya, Paus. Banyak pesan tersirat dari lagu tersebut. Kesepiannya, kesendiriannya, panggilannya, minta tolong nya, semuanya.

Tolong, dengarkan dia.

Tolong, jawab dia.

Tolong, lindungi dia.


04-09-2021

Mono StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang