Please

1.1K 93 22
                                    

Cahaya matahari pagi itu, perlahan menyinari kota Seoul pagi ini.
Penduduk sekitar sudah mulai berlalu-lalang menandakan aktivitas pagi hari berjalan normal seperti biasanya. Sebagian orang orang terlihat tergesa gesa ketempat tujuan nya dan ada juga yang santai menikmati perjalanannya.

Sementara itu ditengah kota seoul, tepatnya diperumahan elite mewah dikediaman keluarga Yoo. Didalam sebuah kamar yang mewah terlihat seseorang dengan rambut yg acak - acakan , mulut terbuka mengeluarkan air yg mengalir deras diatas sebuah bantal dekat kepalanya dan jangan lupa sepasang kaki yang saling berlawanan arah yg terbuka lebar diatas tempat tidurnya. Manusia itu terlihat masih berpetualang dialam mimpinya dengan suasana yang tenang dan damai. 

Tapi tidak berselang lama suasana yang tenang dan damai itu berubah menjadi sebuah keributan dalam sekejap . Suara langkah kaki dan teriakan terdengar mendekati kamar manusia itu.

Brrraakkkkkk

"Jeongyeeeeonnn-ah... Yoo jeongyeoon "

Terdengar suara pintu yang dibuka secara paksa dan diiringi teriakan dari seorang lelaki sehingga menimbulkan bunyi yg cukup keras yang menyebabkan manusia yang tertidur pulas itu melompat dan jatuh dari tempat tidurnya dengan posisi yang sangat tidak menyenangkan.

" aduhhhhhh " jeongyeon meringis kesakitan sambil mengusap kepalanya yang terhempas kelantai .

Jeongyeon dengan kesadaran yg masih dibawah rata-rata itu langsung berdiri dan memasang kuda-kuda untuk menerjang lelaki yang telah mengganggu tidur nya itu. Saat jeongyeon melangkah kan kakinya untuk menerjang lelaki itu, tetapi langsung terhenti karna lelaki itu lebih dulu memeluk jeongyeon dengan sangat erat.

" jeongyeoonn akhirnya aku berhasil,  aku berhasillll jeong " teriakan lelaki itu saat memeluk jeongyeon.

Jeongyeon yang tadi hendak marah seketika menjadi diam dan bingung dengan kata-kata lelaki itu. Saat jeongyeon hendak berbicara lelaki itu langsung melepaskan pelukannya.

" jeongyeon aku diterima jeong, akhirnya...  akhirnya impian ku akan menjadi kenyataan yyyeeeeey " lelaki itu menggoyang-goyang kan tubuh jeongyeon dan melompat lompat seperti anak kecil. 

Saat melihat jeongyeon tetap diam dan bingung lelaki itu langsung berhenti melompat dan menjelaskan kepada jeongyeon. 

" akkkuuu diterima oleh JYP entertainment  jeong " mendengar itu jeongyeon langsung berteriak dan melompat-lompat seperti yang dilakukan lelaki tadi dan dia langsung memeluk lelaki itu.

" selamat jung ... selamat yoo jungyeon akhirnya impianmu tercapai" kata-kata jeongyeon itu langsung menyadarkan jungyeon .

Saat jeongyeon melepaskan pelukannya , dia bingung melihat ekspresi jungyeon yg berubah menjadi sedih. Jeongyeon hendak bertanya tapi terhenti karna jungyeon lebih dulu bicara kepadanya.

" tapi ada satu masalah jeong, emmm pelatihannya akan diadakan 5 hari lagi dan aku harus tinggal diasrama yang telah disediakan oleh perusahaan itu selama 3 bulan atau bisa lebih dari itu" ucapnya jungyeon dengan wajah sedihnya.

" bukankah peraturannya memang begitu jung? Terusss kenapa kau menjadi sedih? Apa karna kau tidak bisa jauh dari ku? " Tanya jeongyeon sambil menaik turun kan alisnya dengan senyum yg menggoda.

Plakkkkkk

"Adeuhhhhh kenapa kau memukulku " ringis jeongyeon sambil mengusap dahi nya.

"Dasar bodoh... Apa kau lupa?  Sekolah kukan akan dimulai dalam waktu 5 hari lagi jeong dan itu bertepatan dengan waktu pelatihanku " rengek jungyeon sambil mengacak- acak rambutnya .

Jeongyeon langsung menganggukan kepalanya tanda mengerti dengan permasalahan jungyeon. Dia langsung memasang wajah berpikir dengan jarinya diletakan didagu dan kepala yg mengangguk-ngangguk pelan. Setelah beberapa menit dia langsung menjentikan jarinya dan bicara kepada jungyeon .

"Kau hanya perlu memilih Salah satunya jung,  mengejar impianmu atau tetap melanjutkan sekolah sesuai keinginan orang tua kita. Dan kurasa kau tidak mungkin melakukan dua hal dalam sekaliguskan?" dia menyeringai kepada jungyeon.

Mendengar itu jungyeon langsung diam dengan ekspresi sedihnya. Seketika jeongyeon juga merasakan sedih dihatinya melihat saudaranya seperti itu.  Jeongyeon tau bagaimana perjuangan seorang jungyeon agar mencapai impiannya itu, tapi disaat kesempatan sudah didepan mata dia harus dihadapkan dengan pilihan yang sangat berat untuk diputuskan.  Yaitu antara mengorbankan impian untuk selamanya atau mengikuti keinginan orang tuanya untuk melanjutkan perusahaan yg jelas -jelas tidak diinginkan seorang yoo jungyeon.

Seketika suasana yg penuh canda tawa tadi berubah menjadi sepi dan sunyi. Saudara kembar itu tetap berdiam diri tanpa melakukan apapun selama beberapa menit. Sampai saat jungyeon menjentikan jarinya dan tersenyum bahagia kepada jeongyeon. Dia melihat jeongyeon dengan mata yg berbinar dengan tatapan penuh harap kepada saudaranya itu. Saat jeongyeon melihat tatapan itu dia sudah mendapatkan firasat buruk , dia sangat yakin bahwa suatu hal buruk akan terjadi pada dirinya.

"Siapa bilang aku tidak bisa melakukan kedua hal itu dalam sekaligus jeong " kata jungyeon sambil tersenyum kepada jeongyeon.

"Apa yg kau rencanakan jungyeon? " Tanya jeongyeon dengan tatapan malas kepada jungyeon .

" hmmm...aku ingin kau menggantikan ku selama masa pelatihanku selesai jeong , please jeongg" ucap jungyeon dengan tatapan memohon.

Jeongyeon hanya diam dan menatap jungyeon dengan tatapan malasnya. Bagaimanapun jeongyeon sangat mencintai kehidupannya yang tenang dan damai selama ini. Tapi dia juga tidak tega melihat saudaranya bersedih sepertu itu.

"baiklah,  tapi pastikan kau menyelesaikan semua itu dalam waktu 3 bulan . Aku tidak berencana tinggal disana untuk waktu yg lama " Kata jeongyeon dengan pasrah.

"Terima kasih jeong...terima kasih.  Aku sangat menyayangimu jeong " jungyeon pun langsung melompat dan memeluk jeongyeon .

"Tapi tidak semudah itu jung " jeongyeon pun tersenyum miring sambil menaik turunkan alisnya. Jungyeonpun kaget dan melihat jeongyeon dengan tatapan bingungnya.

"Kau tau kan aku sedang menginginkan PS 5 keluaran terbaru dan Lego Harry Potter yg limited edition,  tapi appa tidak mengizinkanku untuk membelinya. Jadi aku ingin kau membujuk appa dan membelikannya untukku " kata jeongyeon sambil menaik turunkan alisnya.

"Oke tidak masalah sama sekali " jungyeon pun tersenyum senang dan kembali memeluk jeongyeon.

"Apa kau sangat menyukai bau badan ku jung? Sampai kapan kau akan memelukku, aku ingin pergi ke kamar mandi dan membersihkan diriku" bisik jeongyeon ketelinga jung dengan suara yg menggoda.

Jungyeon pun mundur dan kaget melihat keadaan jeongyeon yang sangat memprihatinkan.  Rambut yang acak-acakan, kepala yang benjol akibat jatuh dari tempat tidurnya dan disekitar mulutnya masih ada sisa iler yang masih lengket. Seketika jungyeon langsung merasa jijik dengan adiknya itu dan dia langsung lari keluar dari kamar jeongyeon untuk membersihkan badannya kembali.  Jeongyeon pun tertawa terbahak-bahak melihat jungyeon seperti itu.  Dia pun menggelengkan kepalanya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.







Halo reader semua , ini pengalaman pertama ku dalam membuat suatu cerita .

Jadi maafkan jika banyak typo dan salah dalam penyusunan kata ya reader. 

Maafkan jika cerita nya agak aneh ya . 

Jangan lupa vote dan komennya .

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca ceritaku ya readers 😘

twins but different (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang