Jeongyeon pov
Akhirnya kami sampai diseoul dengan selamat. Kami semua sangat menikmati waktu liburan selama di jeju.
Kami mengucapkan selamat tinggal untuk sama lain sebelum kami pergi kejalan yang berbeda. Aku dan mina berbicara banyak hal dan dia sungguh banyak bicara dipesawat.
Aku menjatuhkan diri di tempat tidur ketika kembali ke apartemen dan tidak lama ponselku berdering. Ku lihat nama jungyeon tertera di ponselku.
"Ya?"kataku setelah mengangkat telepon.
"Yo bro! Apa kabar? Bagaimana liburan mu selama dijeju?" jungyeon bertanya dengan riang.
"Aku baik-baik saja dan liburannya sangat menyenangkan" jawabku sambil duduk ditepi tempat tidur.
"Wow, aku berharap kemaren aku disana bersamamu" katanya yang terdengar cemburu.
"Kalau begitu kesinilah secepat mungkin!"kataku mengejeknya.
"Hahahahaha.....Oh iya, itu mengingatkanku pada satu hal" katanya dan tertawa.
"Mengingatkan apa?" tanyaku penasaran.
"Aku dan teman-temanku mempercepat pelatihanku dan aku akan menyelesaikannya pada minggu depan"dia memberitahuku dengan semangat.
"I-itu Bagus!" kataku memaksa diri untuk terdengar senang saat mendengar kabar darinya.
Seharusnya aku merasa senang tentang kepulangannya lebih awal dari rencana tapi anehnya diriku tidak merasa seperti itu.
"Aku tidak sabar untuk melihat calon tunanganku" kata jungyeon dengan antusias.
"Ya iya" kataku dengan malas.
Setelah berbicara dengan jungyeon, aku pun menjatuhkan diri keatas tempat tidur. Aku pun langsung tertidur dan ketika membuka mata, kulihat jam sudah menunjukan jam 6 dipagi hari.
Aku bersiap-siap dan pergi kesekolah lebih awal dari biasanya. Aku 45 menit lebih awal sampai disekolah. Karena bosan aku pun memutuskan untuk pergi keruangan musik.
Aku memang tidak ahli dalam bidang olahraga, tapi kalau dalam bidang musik aku jagonya. Aku duduk dan memutuskan untuk bermain piano.
"Kita lihat apakah aku masih ingat akordnya" gumamku pada diriku sendiri.
Aku memainkan musik Canon in D oleh Johann Pachelbel. Aku mulai menekan tombol dan menikmati melodinya.
Setelah selesai bermain aku mendengar suara tepuk tangan dari belakangku. Aku berbalik untuk melihat siapa orang itu dan aku terkejut saat melihat sana yang sudah berada dibelakangku.
"Aku tak menyangka kau bisa bermain piano" kata sana yang tersenyum kepadaku.
"Aku hanya bisa bermain sedikit" kataku sambil berdiri dari tempat dudukku.
"Sudah mau pergi?"tanyanya kepadaku.
"Iya aku sudah selesai bermain" jawabku.
"Aku dengar kalau kau punya saudara kembar, apa itu benar?" tanya nya kepadaku.
"I-iya...kau tau dari mana kalau aku punya saudara kembar?"tanyaku penasaran.
Kulihat sana hanya diam dan tersenyum kepadaku.
"Hmmm....aku harap aku dan saudaramu bisa menjadi pasangan yang serasi nantinya" kata sana yang membuat ku bingung.
"Apa maksudmu sana?"tanyaku.
"Nanti kau juga akan tau jung" dia menjawab dengan senyum malu-malu.
Dia kemudian berjalan menjauhiku dan berhenti diambang pintu sambil melirik kearahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
twins but different (Completed)
FanfictionCerita tentang yoo jeongyeon mempunyai kembaran laki-laki bernama yoo jungyeon. Suatu hari jungyeon memohon kepada jeongyeon untuk menggantikannya disekolah . Karena suatu hal jeongyeon pun terpaksa mengikuti keinginan saudaranya itu. Bisakah jeong...