Planning

834 85 25
                                    

Jeongyeon dan jungyeon terlihat duduk saling bepandangan diruang santai mereka, sambil menikmati secangkir kopi yang masih panas. Jungyeon terlihat sangat antusias dan bersemangat sedangkan jeongyeon hanya duduk malas dengan wajah yang tidak bisa digambarkan. Jungyeon sedang menjelaskan rencana yang telah dia buat kepada jeongyeon.

"Apa kau yakin dengan semua ini jung? Kuharap alasanmu itu dapat meyakinkan kedua orangtua kita" ucap jeongyeon dengan raut wajah yang serius. 

"Serahkan semuanya kepada ku jeong, semuanya pasti akan berjalan lancar , kau hanya perlu melakukan sesuai rencana kita. Dan aku sudah menghubungi dahyun dan chaeyoung,  aku sudah memberitahu mereka tentang rencana ku ini. Dan mereka setuju untuk membantu kita" kata jungyeon sambil tersenyum kepada adiknya itu.Jeongyeon mengangguk dan meminum kopi nya yang mulai dingin itu.

Setelah mendengar nama dahyun dan chaeyoung , jeongyeon merasa lebih tenang sekarang. Setidaknya dia memiliki teman yang akan membantunya saat disekolah.

Yoo jeongyeon adalah seseorang yang bisa dibilang anti sosial.  Dia sangat membenci bersosialisasi dengan orang asing yang tidak dikenalnya. Dia lebih memilih bermain game dan bermain Lego disetiap waktunya dari pada bermain diluar bersama kembarannya.  Bahkan dia lebih memilih untuk homeschooling dari pada ikut bersekolah dengan kembarannya.

Suatu hal yang sangat berbanding terbalik dengan kembarannya.Yoo Jungyeon, seseorang yg sangat menyukai musik dari dia kecil. Dia bermimpi untuk menjadi seorang musisi . Dia sangat menginginkan untuk bergabung disalah satu perusahaan musik tersukses dan terkenal dikorea , yaitu perusahaan JYP Entertainment . Perusahaan yang selalu berhasil menghasilkan musisi dengan karya yang luar biasa disetiap tahunnya. Yoo jungyeon juga seseorang petualang dan dia sangat menyukai kegiatan diluar ruangan.
.
.
.
.
.

Jeongyeon pov

Aku tidak percaya besok adalah hari dimana aku akan memulai semua hal yang paling kuhindari selama hidupku. Tidak kusangka aku harus keluar dari zona nyaman dalam kehidupanku ini.  Kehidupanku yang damai dan tentram akan berakhir secepat ini.

Kami sedang dalam perjalanan menuju apartemennya jungyeon. Karena jarak rumah dan sekolahnya lumayan jauh,  jadi jungyeon akan tinggal diapartemennya yang dekat dengan sekolah. Saat tiba ditujuan, aku pun bersiap untuk turun dari mobil tapi jungyeon tiba tiba memegang tanganku dan langsung memelukku dengan sangat erat.

"Jeong jika terjadi masalah disana, jangan lupa untuk menghubungiku" ucap jung dengan nada khawatirnya .

"Jangan khawatir jung,  aku pasti akan melakukan itu" jawabku sambil membalas pelukannya.

"Terima kasih jeong dan maafkan aku tidak bisa menemanimu dan membantumu hari ini" ucap jungyeon sambil melepaskan pelukannya dari jeongyeon.

" it's okey jung,  kau kan juga harus ketempat pelatihanmu dan mengurus keperluanmu disana "jawabku dengan tersenyum kepadanya.

Kami mengucapkan salam perpisahan dan aku pun segera bergegas keapartemen jungyeon untuk membereskan semua barang barangku. Saat masuk kedalam aku pun memperhatikan ruangan itu, tidak begitu besar tapi cukup damai dan memiliki suasana santai. Aku pun segera membawa barang bawaan ku kedalam kamar . Ku jatuh kan tas dilantai dan ku segera melompat keatas tempat tidur dan berbaring disana. Aku pun menatap langit langit kamar dan memikirkan kemungkinan yang terjadi besok. Aku pikir semua itu tidak akan berjalan dengan mudah. Berpura pura menjadi jungyeon mungkin hal yang sangat sulit karena perbedaan sifat kami yang sangat berbeda. Jika aku air maka dia api. Setelah hampir 15 menit aku pun kembali duduk dan mulai membereskan semua barang barangku. Aku menyiapkan semua perlengkapan dan keperluan untuk bertempur disekolahnya jungyeon besok.

twins but different (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang