Its Him

548 86 46
                                    

Ini masih pagi dan jeongyeon terlihat seperti dia sudah tidak mood. Tak satu pun dari teman sekelasnya berani berteman dengan dia. Mereka seperti takut mendekatinya. Dia benar-benar tidak pernah berbicara kepada mereka.

"Jeongyeon-ah, salah satu temanku mengadakan pesta malam ini dan aku ingin kau menemaniku" kata sana yang tiba-tiba masuk kekelas jeongyeon dan mendekatinya.

"Aku tidak tertarik" jawab jeongyeon malas tanpa memandang sana.

Perilaku jeongyeon sungguh membuat sana menajadi jengkel.

"Entah kau suka atau tidak, pokoknya kau harus menemaniku!"kata sana dengan kesal.

"Aku tidak mau!" jawab jeongyeon dengan ekspresi kesal diwajahnya.

"Aku akan mengirimkan alamatnya dan kau harus sampai disana jam 8 malam! Jangan sampai terlambat!"kata sana padanya.

"Tsceh! Aku benci tempat-tempat ramai. Kau pergi saja dengan nayeon dan momo. Lagian kemaren aku juga sudah menemanimu kan" ucap jeongyeon.

"Aishhhh, hanya berada disana malam ini!" tegas sana.

"Jika kau tidak ada disana...kau tau kan apa yang akan ku bilang kepada appamu?" kata sana sebelum pergi meninggalkan jeongyeon.

"Aishhhh...brengsekk..." kesal jeongyeon.

Waktu telah berlalu dan hari sudah malam sekarang. Sana berharap bahwa jeongyeon akan muncul malam ini karena dia ingin mengenalkan jeongyeon kepada teman-temannya.

"Sana, disini" nayeon yang duduk disatu meja dengan yang lain melambaikan tangannya pada sana.

Sana berjalan mendekati mereka dan menyapa teman-temannya dengan senyuman. Sana duduk di kursinya dan temannya memberikan satu botol minuman. Sana benar-benar tidak ingin minum karena dia sangat mudah mabuk.

"Bagaimana kabarmu sana?" tanya suzy  salah satu teman sana.

"Aku baik-baik saja"jawab sana.

"Jadi apakah tunangan yang kau ceritakan itu akan datang kesini" tanya jinyoung sambil menaikan alisnya.

"Ya" jawab sana sambil tersenyum.

"Aku tidak sabar untuk bertemu dengan calon mu itu" kata youngjae dengan semangat.

"Apa kau yakin jeongyeon akan datang kesini?"bisik momo yang duduk disebelah sana.

"Iya,  dia pasti akan datang" jawab sana yang sebenarnya tidak yakin dengan jawabannya.

Hari sudah menunjukan jam 10 malam dan jeongyeon belum juga datang.  Sana mulai gelisah dan kesal kepada jeongyeon. Dia tidak punya pilihan selain memasang senyuman dan berpura-pura bahwa kehadiran jeongyeon tidak mempengaruhinya.

Dia pun mengambil botol minuman dan menenggak turun ke tenggorokan sampai ketetes terakhir.  Sana merasa mabuk dan dia merasakan seseorang menyeretnya kelantai dansa.

Dia melihat wajah orang itu yang tak lain adalah mark.  Salah satu teman sekolahnya. Mark berbisik sesuatu kepada sana dan dia tidak bisa mendengarnya karena musik terlalu keras. Dia meminta sesuatu dan sana hanya menganggukan kepalanya.

Mark membawa sana kesalah satu ruangan dan sana merasakan pandangannya mulai berputar-putar.

"Apa yang kau lakukan?"tanya sana dengan cemas karena mark perlahan membaringkan tubuh sana disalah satu sofa.

"Tenanglah sana, kau hanya perlu menikmatinya" jawab mark dengan seringai.

Sana terus mendorongnya tapi kekuatan nya tidaklah cukup dan dia mulai merasa lelah untuk bergerak.

twins but different (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang