Haley menepuk lenganku gemas setelah aku bercerita tentang kejadian semalam –sedangkan Jessica sedang menemani Pop menuju New York untuk pertemuan bisnis mereka- dan entah sudah berapa kali meruntukiku dengan segala sumpah serapahnya yang hanya ku balas dengan helaan nafas super frustasi.
Oh ayolah, aku tidak mengharapkan jawaban seperti 'Of course, aku jatuh cinta denganmu. Memangnya kau kira aku segila itu untuk menikah dengan orang yang tidak kucinta, heh?', karena aku lebih mengharapkan jawaban seperti, 'Anggap saja ini seperti monopoli. Ada disaatnya kau mengambil sebuah kartu untuk mendapatkan jalan keluar'. Maksudku, sampai saat ini aku masih belum rela untuk menghabiskan seluruh hidupku dengannya walau Kenneth dengan super amat sangat jelas bilang bahwa dia tidak akan pernah melepaskanku, apapun alasannya.
"Apa ku bilang! Dia memang sudah benar-benar jatuh cinta padamu kan! Sekarang apa yang akan kau lakukan? Kenneth tidak akan pernah melepaskanmu."
Aku mengaduk-aduk Choco Cheese ku tanpa selera. Iya, aku tahu dengan jelas karena semalam entah sudah berapa kali Kenneth mengatakan hal itu dan benar-benar melarangku untuk mengatakan kata 'cerai' karena dari awal dia tidak pernah berencana untuk bercerai denganku.
"Dia bilang, dia pernah berjanji akan menikahiku waktu aku kecil dulu."
Haley mengangguk-angguk sembari menggigiti macaron-nya. "Iya, dulu sewaktu kau dan dia menjadi pembawa cincin pernikahan Aunt Marry. Kau ingat? Kenneth bahkan menarikmu ke depan altar dan memaksa Pendeta Dean untuk membacakan janji nikah untuk kalian berdua."
Aku ternganga dan beralih mencubit tangan Haley yang disambut dengan pekikan nyaringnya. "Katakan kau bohong!"
"Tidak!" sungutnya sembari mengusap bekaas cubitanku. "Kau bisa Tanya Pop."
"Orang gila!" aku menggeleng-geleng tidak percaya.
Haley tertawa geli. "Iya, aku tahu dia segila itu sampai –sampai bisa mempertahankan 'cinta monyetnya' menjadi 'cinta sejatinya."
"Oh, bullshit!" erangku sebal. "Ayolah Haley, semua orang tahu kalau dia sebenarnya sudah akan menikah dengan seorang gadis bernama Ashley sebelum akhirnya dia menemukanku dan 'memaksaku' untuk menggantikan tempat Ashley sebagai pengantin wanitanya. Dan sampai sekarang kalau dia bilang apa yang dilakukannya adalah berdasarkan rasa cinta, aku tidak akan pernah percaya!"
Haley mengangguk-angguk sembari menyesap frappucinno-nya. "Aku tahu dengan jalan pikiranmu yang penuh dengan logika."
"Orang tolol pun tahu kalau Ken hanya berbohong tentang perasaannya, Haley!" sergahku kesal.
"Tapi aku percaya dengan perkataannya." Ucap Haley pelan. "Dan aku percaya kalau Ashley bukan seseorang yang berarti untuknya."
"Yeah, aku akan percaya hal itu kalau aku tidak mendengar dari mulut Ken sendiri kalau Ashley adalah perempuan satu-satunya yang bisa membuatnya berpikir untuk menikah."
Dahi Haley mengernyit. Kerutan di dahinya terlalu banyak, ini bukan Haley yang ku kenal. Aku tahu dengan sangat kalau Haley sangat menghindari mengernyit kecuali untuk kasus yang menurutnya mencurigakan.
"Ada yang salah."
"Iya. Yang salah adalah kau yang percaya dengan ucapannya." Aku mengambil tasku. "Aku akan kembali ke kantor. Kau ikut?"
"Tunggu sebentar, aku ingin bertanya sesuatu padamu."
"Apa?"
"Apa kau tahu apa perkerjaan Kenneth?"
"Mewarisi perusahaan keluarganya kan? Bukannya dia menikah denganku karena untuk menyelamatkan namanya di depan kolega keluarganya dan untuk mengambil alih perusahaan keluarganya?" ucapku tanpa berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
001. Passing By
ChickLitIni perjodohan plus pemaksaan saat Megan di hadapkan dengan kenyataan kalau dia harus menikahi cucu dari sahabat kakeknya dengan alasan balas budi. Saat sederet rencana sudah ia susun agar perceraian bisa dilaksanakan secepatnya, tidak disangka-sang...