yang sudah baca silahkan nanti baca ulang bagian akhirannya yah... yang tadi ngga sengaja kepencet publish. thanks.
-o0o-
"Jadi hanya aku satu-satunya orang yang tidak tahu drama keluarga ini?" tanyaku pelan walau masih ada nada menusuk disana.
Aku memutuskan untuk turun dan kembali ke ruangan Pop setelah empat jam aku mengasingkan diri di atap gedung. Pop langsung menghambur dan memelukku erat seolah dia khawatir aku akan terjun dari lantai teratas dan membiarkan namaku menjadi headline semua media massa di Seattle. Dan sayangnya, aku belum sebodoh itu.
Aku menatap Pop dan Jessica yang sedang duduk gelisah di depanku. Oh, dan tadi aku sudah mengancam Pop supaya Kenneth jangan sampai tahu kalau aku sudah mengetahui drama keluarga paling cheesy abad ini. Aku nanti yang akan menghandle Kenneth, walau sampai saat ini aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan.
"Megan dear." Desah Pop putus asa. "Aku tidak merencakan untuk menyembunyikan ini semua."
"Mengorbankan aku hanya untuk kebahagiaan orang lain?" tanyaku pedas. "Oh, jangan lupakan kalau kau juga mengorbankan kebahagiaan Haley, Pop! Apa kau tidak pernah memikirkan perasaan Haley?!"
"Kau tidak tahu apapun, Meg!" hardik Jessica.
"Enlighten me then." Ucapku tenang.
Pop menggeleng tegas. "Tidak. Aku tidak akan mengatakan apapun."
"Baiklah." Ucapku masih dengan nada datarku dengan sedikit senyum sinis. "Lebih baik aku pergi menjauh dari pada aku hanya bisa diam menjadi pemain di dalam drama yang kau ciptakan, Pop."
"Megan..." panggil Pop lelah. "Haley sangat menyayangimu, okay? Dia berkorban banyak untukmu. Apa itu tidak cukup?"
Aku mengerjapkan mataku. Ada apa dengan semua ini? Kenapa seolah-olah aku lagi yang ditempatkan sebagai tersangka, sedangkan mereka semua adalah korban!
"Pertama, aku tahu Haley menyayangiku, akupun juga SANGAT menyayanginya. Kedua, berkorban seperti apa yang kau bicarakan disini? Ketiga, kalau ini berhubungan dengan Kenneth, aku sama sekali tidak mengerti, Pop. Kalau memang Haley mencintainya, kenapa Haley tidak membuat Kenneth juga merasakan hal yang sama?"
"KAU KIRA HALEY TIDAK BERUSAHA?!" Jessica berteriak gusar. Pop hanya memijat keningnya melihat kelakuan kedua cucunya. "Buang pikiran sok rasionalmu itu Meg, karena sekarang yang kita bicarakan adalah tentang perasaan, bukan tentang seberapa besar IQ mu saat ini."
-o0o-
Entah ini karena aku yang terlalu egois dengan selalu menempatkan diriku sebagai seorang pesakitan atau malah aku yang tidak mau berusaha mengerti sekitarku. Tapi selama pembicaraan antara aku, Jessica dan Pop selalu menempatkan aku sebagai satu-satunya pihak yang egois, yang sayangnya sampai saat ini aku tidak tahu dimana salahnya aku.
Apa karena aku yang selalu masa bodoh dengan lingkunganku? Atau karena aku yang memilih untuk tidak pernah mau peduli dengan keadaan sekitar?
Kalau Haley memang mencintai Kenneth, kenapa tidak dia yang memperjuangkan Ken? Bukannya cinta bisa datang karena terbiasa? Lalu kenapa Haley tidak memperjuangkan hal itu? Atau sebenarnya Haley sudah memperjuangkannya dan hampir berhasil tapi dengan lancangnya aku datang begitu saja di tengah-tengah kehidupan mereka?
Kalau kenyataannya seperti itu, ya- aku mengakui kalau itu kesalahanku.
Tidak seharusnya aku kembali ke Seattle dan memang sudah seharusnya aku tetap berada di daratan Inggris untuk merebut sedikit perhatian orang tuaku. Ya, memang sudah seharusnya aku melakukan ini kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
001. Passing By
ChickLitIni perjodohan plus pemaksaan saat Megan di hadapkan dengan kenyataan kalau dia harus menikahi cucu dari sahabat kakeknya dengan alasan balas budi. Saat sederet rencana sudah ia susun agar perceraian bisa dilaksanakan secepatnya, tidak disangka-sang...