Entah berapa kali Drew menganjurkanku untuk sedikit berdamai dengan hidupku dan belajar menerima apa yang terjadi dengan hidupku. Dan entah sudah berapa kali juga Drew mengatakan kalau aku benar-benar membutuhkan konseling untuk berlatih menikmati apa yang dinamakan menikmati hidup.
Dan aku lupa bagaimana hidup yang baik dan benar. Semua yang ada diotakku adalah bagaimana membuat diriku puas sebagai nomor satu tanpa pernah mempedulikan apa itu yang dinamakan menikmati hidup. Tidak, setelah apa yang selalu aku lalui beberapa tahun terakhir dalam hidupku.
Dan kini, saat aku sudah mulai bisa menikmati hidupku –tanpa menyingkirkan sikap ambisiusku- Kenneth datang dan berhasil membawa Joey kembali bersamanya.
Ya, Joey memutuskan untuk ikut dengan Kenneth dan meninggalkanku sendiri walau dia berkata ini hanya untuk sementara waktu. Tapi sayangnya aku tahu, Kenneth tidak akan pernah mungkin mengembalikan Joey padaku.
Masih aku ingat jelas pertanyaan yang ia ajukan -sesaat sebelum ia memasuki mobil yang akan mengantarkannya ke bandara- apa yang aku inginkan darinya, dan aku hanya menjawab surat tuntutan cerai yang sudah di tandatangani olehnya. Aku masih mengingat jelas kilat emosi di matanya walau ia tutupi dengan ekspresi datarnya. Kenneth tidak mengangguk ataupun menggeleng, ia hanya berbalik dan langsung meninggalkanku begitu saja.
Aku tahu aku bodoh. Tapi aku yakin ini yang terbaik.
Tidak ada orang yang saling menyakiti atau tersakiti. Tidak ada yang menempatkan diri sebagai korban atau tersangka. Dan tidak ada yang diperebutkan. Aku yang bisa kembali meneruskan hidupku, begitu pula Kenneth dan Joey.
Dan mungkin aku akan pergi mengunjungi Joey saat aku sudah siap nanti, tapi itu entah kapan.
"Ada beberapa hal yang harus kau tau, sweetheart." Aku menoleh dan menerima secangkir cokelat panas dari Drew lalu menggumamkan terima kasih. "Hidup itu tidak pernah adil, Megan. Dan kita tidak dituntut untuk selalu menjadi sosok baik hati atau menjadi shining armor. Kita hanya dituntut untuk menjadi diri kita sendiri dengan sedikit rasa egois untuk mempertahankan apa yang menjadi milik kita, rasa mengalah untuk mencoba berdamai dengan hidup dan juga masa lalu, memaafkan sesama untuk mendewasakan diri kita sendiri dan rasa menerima. Kau tau itu untuk apa, Meg?"
Aku menoleh ke arah Drew yang sedang menatap lurus ke depan dengan senyuman di bibirnya. "Karena menerima adalah hal yang paling mudah sekaligus paling sulit yang bisa dilakukan orang lain karena terhalang ego mereka yang setinggi langit. Tapi menerima juga bisa menjadi sebuah pembelajaran untuk orang-orang dengan hati batu sepertimu." Drew menoleh dan tersenyum lembut ke arahku. "Karena hal itu bisa menyadarkan orang sepertimu bahwa seburuk apapun kau, masih ada orang yang mau menerimamu apa adanya. Dan kenapa kau tidak mau mencobanya Meg?"
"Sakit hati, menangis, tertawa, tersenyum, terluka, bahagia, sedih sudah menjadi bagian dari hidup yang harus kita jalani, Meg. Jangan selalu menyalahkan Kenneth yang datang dalam hidupmu dan membuat semuanya terkesan berantakan."
Aku mengerjap dan mendapati Drew yang sedang mengusap kepalaku lembut. "Cinta, Meg. Belajar mencintai Kenneth tanpa rasa takut. Cintai dia dengan seluruh hatimu, bukan dengan otakmu yang selalu membuat benteng pertahanan karena takut di sakiti."
"Drew..."
"Tidak ada orang yang tidak pernah tersakiti, Meg. Dan tidak ada orang yang tidak pernah menyakiti."
-o0o-
From : Joey
Hi, Mom. If you ask me how my life is, I'm really good and you don't have to worry. Pop and your family are really welcoming me. They took care of me so well. And they keep asking me about you. They miss you so bad, Mom. Don't you think you'll be here soon?
Aku tersenyum tipis membaca email yang Joey kirimkan padaku. Ini sudah hari ketujuh dan ini adalah pertama kalinya aku kembali membuka emailku. Bukannya aku tidak menantikan kabar Joey, tapi setidaknya ia harus belajar hidup berpisah dariku kan?
From :: Joey
I asked Daddy Ken about you that not replied my email back. He said, may be you're just too busy and had a rest.
Mom, don't work too hard. I love you.From :: Joey
Daddy Ken said to me, don't ever expect a feedback if you do something. I shouldn't ask a reply from you, should I? But I miss you. How are you?
Setitik air mata turun di sudut mataku. I miss you too baby Joey.
From :: Joey
Did I ever tell you that these whole days I sleep with Daddy Ken? He's really nice to me and he keep telling me about you like how nice, stubborn, pretty and smart you are. He really loves you even he never tells me that but I can feel it, Mom.
And word 'Loves' in a present not in past tense. He still loves you. Don't you think you feel the same way?
I love you Mom.From :: Joey
I just met Haley and she said she's the one that made you never coming back again. She said sorry and begged me to persuade you. Can you tell me what really happen here?
To :: Joey
Hey sweetheart. It's really nice to know that you have a good life there. It relieves me a lot. I miss you so much till I feel hurt, Joey. Can you just come back to me? :)
And sweetheart, please. Keep your child-mind, don't be too mature sweetheart. You're just four years kid.
I love you so much more than you know, sweetheart.-o0o-
Ini sudah satu minggu dari email yang aku kirimkan pada Joey dan sampai sekarang belum ada balasan sama sekali. Apa dia balas marah padaku? Tidak, Joey tidak pernah marah hanya karena masalah sesimple ini.
Ting!
Aku meraih ponselku dan melihat notifikasi email masuk. Dan itu dari Joey!
From :: Joey
I'm sorry mom, it's been a week I didn't open my email. Daddy Ken had traffic accident. He coma for three days and he had temporary amnesia. He keeps asking us where you are. He lost his memory, Mom. But he keeps remembering you.
Can I beg you to come here and meet Daddy Ken for a while? Just for a moment Mom. He needs you like people need air.
I really beg you.Aku terdiam dan membeku. Apa yang harus aku lakukan?
-o0o-
KAMU SEDANG MEMBACA
001. Passing By
ChickLitIni perjodohan plus pemaksaan saat Megan di hadapkan dengan kenyataan kalau dia harus menikahi cucu dari sahabat kakeknya dengan alasan balas budi. Saat sederet rencana sudah ia susun agar perceraian bisa dilaksanakan secepatnya, tidak disangka-sang...