6. Visit

205 71 0
                                    

Sudah 4 hari lamanya Junkyu terbaring di ranjangnya.

Badannya terasa remuk sekali, dia memang suka Menyendiri. Namun 3 harian ini tiba tiba saja hidupnya berbeda, hidupnya semakin terasa Membosankan,- seperti ada yang kurang

"Bebek itu akan baik baik saja kan?"

Ah park jiya ya?
Mendengar namanya saja sudah berhasil membuat junkyu tersenyum

jiya itu memang berisik, Seperti bebek, tidak tau malu dan suka berbicara hal random

Namun. Junkyu menyukai nya

Junkyu menyukai jiya karena jiya baik, dia bisa menjadi temannya tanpa memandangnya buruk

Hhh tidak tau saja junkyu, jiya pernah meruntukinya. Bahkan mengumpati nya karena junkyu menyebalkan

Junkyu kembali menghela nafasnya. Dia selalu berdoa, agar Park Jiya baik baik saja

Dia takut. Bebek itu menjadi sasaran Orang orang yang memukulinya 3 hari lalu

Mungkin aneh kalau Junkyu merasa khawatir. Namun hari ini kedua kalinya dia merasa gelisah, karena manusia.

Sedangkan pertama, dia selalu gelisah dan khawatir setiap harinya hanya karena gadis kecil yang sangat berpengaruh terhadap hidupnya

Tak banyak orang yang tahu mengenai hidup Kim junkyu. Yang mereka tahu Kim junkyu itu suram, menyeramkan, bisu, dan pembawa sial

Namun kenyataannya,
Kim junkyu Lebih baik dari yang mereka rumorkan.

Selebihnya dia bukan anak orang Miskin,

Kekayaan orang tua nya bahkan mampu membeli sekolahannya

Namun percuma

Orang tuanya tak pernah menganggapnya ada

Junkyu tertawa parau

Hanya beberapa orang yang tau Bahwa Kim junkyu adalah putra dari Kim Junmyeon CEO PERUSAHAAN Suhocrop.

Berbeda dengan adiknya. Orang tuanya selalu membanggakan Adiknya. Mereka bertiga sangat bahagia- tanpa junkyu tentunya

"Jiya sedang apa ya?"

Lagi lagi dia memikirkan jiya.

Junkyu mendadak terdiam

Kenapa Jiya lagi?....

Tok tok

"Kim junkyu uuuu"

Junkyu mengerjapkan matanya. Dia tak pernah salah. Ini suaranya bebek

HAH? Sebentar? Buat apa anak itu ke rumahnya?

Junkyu langsung terduduk

Ceklek

"Kim junkyu aku merindukanmu" Jiya berdiri didepan pintu yang sudah terbuka itu

"Aku membawakan mu buah buahan" gadis bebek tersenyum lebar, menunjukan kantung plastik hitam berukuran sedang

junkyu tertawa kecil

Perasaan bosannya hilang begitu saja. Rasa sakit di sekujur Badannya pun mendadak hilang

Sepertinya jiya salah selama ini
Bukannya Jiya yang membutuhkan nya. Namun junkyu lah yang membutuhkan jiya sebagai obat

"Kamu tidak sekolah?"

Jiya menggeleng santai. "Aku membolos"

"Kenapa?"

"Tidak ada Junkyu rasanya tidak asik. Membosankan"

"Bukannya Masih ada Yeji dan Lia?"

Jiya mengubah ekspresi nya sedih "Karina, Giselle, Yeji dan Lia bilang jika mereka membenci orang miskin"

Junkyu menghela nafas "tetap saja membolos itu tidak boleh. Jangan diulang kembali ya"

"Iya! Pasti tidak aku ulangi! Kalau aku tidak masuk aku akan bilang kepada junkyu!" Jiya mengangguk patuh

Junkyu tertawa kecil

"Sini Duduk"

Jiya kembali mengangguk lalu duduk di ranjang junkyu. Junkyu Menggeser badannya untuk memberikan tempat untuk Jiya

"Kamu membawakan Saya buah buahan?"

Seketika Jiya memamerkan Plastik Hitamnya. Lalu menyerahkannya ke junkyu "Didalamnya ada buah apel, pisang, pear, dan jeruk. enak sekali! Dimakan ya"

"Terimakasih banyak. Dan Maaf merepotkan. Seharusnya kamu tidak perlu Membawa apapun. Membawa diri kamu saja sudah cukup" junkyu meraih plastik tersebut

Jiya tersenyum lebar. Dia menunjukan cengiran lucu nya

"Tidak masalah. Aku sudah kaya sekarang! aku dapat uang hasil dari menjual barang barang ku- ah tidak barang barang ibu ku. Hehehehe"

Junkyu mengangkat salah satu alisanya

"Aku menjual TV dan almari" Jiya mulai tertawa
"Santai saja Hidup memang se sulit itu" Lanjutnya

Junkyu menggeleng kan kepalanya. "Tidak takut terkena marah?"

"Tenang saja. Aku sudah siap menerima 1000 Omelan dari ibu kok"

Junkyu Tertawa kembali
"Tahu rumah saya dari siapa?"

Jiya memegang dagunya. Lalu dia tersenyum

"Sepulang sekolah kemarin, aku duduk duduk di halte. Lalu bertemu seseorang. Katanya sih temannya Kim junkyu. Dia memberikan 10 roti yang junkyu janjikan 4 hari yang lalu. Yasudah deh sekalian aku menanyakan alamat rumah junkyu"

Ah... Junkyu menggaruk tengkuknya tidak enak

"Maaf. Seharusnya saya yang memberikan rotinya secara langsung

Jiya menggeleng "tidak masalah yang penting junkyu baik baik saja"

"Lalu? Naik apa kamu kesini?. Rumah saya lumayan jauh dari sekolah"

"Bus. Aku sudah kaya saat ini"

Junkyu tertawa.

Jiya memang selalu lucu

🧐🤔

Still life | Junkyu TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang