13. Hospital

189 61 0
                                    

Jika ditanya apakah Junkyu pernah mencoba untuk mengakhiri hidupnya, maka junkyu akan menjawab iya

Namun tetap saja, se lemah apapun junkyu, ntah mengapa dia tidak bisa mengakhiri hidupnya begitu saja

Junkyu takut kematian, walaupun Junkyu sudah terbiasa dengan kesakitan yang selalu ia terima namun tetap saja dia hanyalah manusia yang penuh dosa

Junkyu masih mempunyai tanggung jawab besar didunia ini. Bahkan dia sudah bersumpah kepada dirinya sendiri,

Tujuannya hidup saat ini adalah untuk mencari tahu penculikan serta menemukan Sahabat kecilnya. Ya Hanya itu

"Hahaha, ternyata sudah larut malam"

Junkyu tertawa parau. Ah akhirnya dia terbangun juga

Dengan tubuh lemahnya, junkyu Mulai bangkit dari lantai. Sejak tadi pagi dia masih didalam gudang hingga hari berganti

Malam itu terasa amat dingin, Cahaya remang dari lampu sekolahnya sekaligus Cahaya bulan membantu nya untuk berjalan perlahan lahan

Junkyu selalu berpikir, apakah hidupnya akan terus seperti ini?
Berawal dari kesalahan orang lain, lalu akan dilimpahkan kepadanya, kemudian ia yang akan dipukuli membabi buta.

Kapankah semua ini akan berakhir? Apa mungkin Jika semuanya berakhir maka hidupnya juga akan berakhir?

Junkyu tau sekali, di luaran sana masih banyak orang orang yang lebih susah darinya
Tapi sayangnya junkyu tidak sekuat mereka semua

Junkyu selalu bertanya tanya ,apakah Kesakitan yang diterima nya akan terus terjadi kepadanya?

Sekali lagi junkyu tegaskan, dia tak sekuat itu untuk hidup. Jangankan hidup. Terkadang saja untuk bernafas tenang rasanya cukup susah

Langkah demi langkah, helaan nafas lelah nya terdengar di penjuru lapangan

Di malam itu, dibawah rembulan terang, junkyu ingin menyerah

Hingga dimana, Sampai gerbang sekolah junkyu mengurungkan niatnya

Disana pendengarannya menangkap seseorang menangis Pilu penuh kesedihan

Pendengaran junkyu tidak pernah salah, pemuda itu sangat mengenali suara ini

Benar dugaan kalian
Iya, itu park jiya

Flashback end
.
.

"Bagaimana jika kamu menginap dirumah saya saja?"

Jiya menggeleng pelan "ga usah Jun, kayaknya aku mau ke rumah sakit aja deh" kedua tangannya terangkat "Tarikin dong. Hehehe"

Junkyu berdiri, lalu menarik jiya pelan

Junkyu menatap jiya begitu dalam, hingga membuat jiya salting tidak karuan

"park jiya"

"Iya?"

"Apabila kamu bersedih, menangislah dengan keras, apabila kamu kecewa Keluarkan semua kekecewaanmu itu, apabila kamu tidak baik baik saja, katakanlah dengan lantang. Jangan pernah menyimpan kesakitanmu sendirian. Tidak perlu berpura pura menjadi kuat, itu hanya akan semakin membuat mu lemah"

Still life | Junkyu TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang