18. Adopted

146 43 4
                                    

"Ada apa?" mereka sudah sampai di rumah

Jiya masih menatap haruto penuh tanya. Haruto menggeleng sembari memegangi kepalanya. Jiya melepas helm nya. mulai turun dari motor. Memegangi haruto yang hendak tumbang

Haruto langsung melepaskan pegangan jiya dengan kasar. Kemudian berlalu memasuki rumah meninggalkan jiya yang masih mengikutinya dari belakang

"Dia orang jahat. Laki laki itu jahat"

Hah?? Jiya benar benar tak paham apa yang dimaksud haruto. Dia sama sekali tak bisa bahasa isyarat. Sepertinya dia harus belajar bahasa isyarat mulai sekarang

Haruto menghela nafas. Pemuda itu terlihat begitu frustasi.. ia menarik ponsel jiya. Kemudian menuliskan sesuatu disana

Dia orang jahat

Setelah menuliskan itu di catatan ponsel jiya. Haruto berjalan menaiki tangga hendak ke kamarnya. Jiya mendadak marah

"Sebenarnya ada apa? Mengapa junkyu orang jahat? Junkyu pernah menyakitimu? Jawab haru! Jika iya, Nanti aku balaskan perbuatan junkyu! Bisa bisanya dia menyakiti anak baik nan tampan seperti haru?" Sebal gadis itu,
Seketika Haruto mematung, ia memberhentikan langkah kakinya

"Nuna mengerti, memang sangat berat menerima orang baru. Tapi... Jiya akan selalu menganggap haruto adik jiya Selamanya!, Haruto adalah adik kecil jiya!. Jadi jika ada hal yang mengganggumu bicara dengan Nuna ya? Sebisa mungkin nuna akan membantumu"

Mendengar itu haruto ambruk.. ia memegangi kepalanya yang berdenyut hebat. Jiya yang sangat panik berlari menghampiri dan mencoba memegang tubuh Tegap Haruto

"Haruto... Haruto?? Tarik nafas... Ya benar seperti itu... Ayo mulai tarik nafas... Kemudian keluarkan.... Tarik nafas kembali... Keluarkan.... Tenangkan diri terlebih dahulu ya?" Jiya mengusap punggung haruto dengan lembut

"Jika berkenan, haruto bisa membagi cerita hidup haruto yang begitu berat itu kepada nuna... Nuna akan selalu siap untuk membaca kisah haruto"

Haruto Menatap jiya dengan lekat... Dia tak habis pikir dengan gadis itu

Jiya dan haruto baru bertemu hari ini... Belum lagi haruto bisu jadi dia tak bisa diajak bicara seperti orang normal lain, yang berarti jiya belum terlalu mengenalnya

Namun bagaimana bisa jiya langsung memperlakukannya seperti adik kandungnya sendiri seperti ini?

Haruto bingung. Dia tak tau harus bagaimana menjawab nya

Dada haruto sesak... Kedua netranya mulai berkaca kaca... Kemudian Haruto memeluk jiya dengan terisak Isak tanpa suara. Jiya sedikit terkejut namun ia langsung membalas pelukan itu dengan hangat

"Terimakasih sudah bertahan hingga detik ini haruto..."

.

.

"Sebenarnya Laki laki itu Tidak pernah memperlakukan haruto dengan buruk... Namun, keluarganya... Kejam"

"Adik nya jahat..."

Membaca tulisan haruto berhasil membuat jiya sakit hati.
Dia melirik haruto yang sejak tadi menunduk

"Bahkan semua Keluarganya jahat... Jika begitu bukannya kakaknya juga jahat??"

Membaca nya membuat Jiya tersenyum "junkyu Tidak jahat kok haru... Percaya dengan nuna. Dia anak yang baik, rajin, dan suka membantu.. Nuna sering sekali dibantu nya tau. Bahkan dulu pernah, nuna tidak makan selama tiga hari karena tidak ada uang-"

Haruto menatapnya terkejut. Ia langsung menuliskan sesuatu

"Hanbin tidak memberimu makanan? Mengapa tidak minta ke hanbin saja? Atau hanbin yang tidak mau memberi?"

Still life | Junkyu TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang