"Ada apa?" mereka sudah sampai di rumah
Jiya masih menatap haruto penuh tanya. Haruto menggeleng sembari memegangi kepalanya. Jiya melepas helm nya. mulai turun dari motor. Memegangi haruto yang hendak tumbang
Haruto langsung melepaskan pegangan jiya dengan kasar. Kemudian berlalu memasuki rumah meninggalkan jiya yang masih mengikutinya dari belakang
"Dia orang jahat. Laki laki itu jahat"
Hah?? Jiya benar benar tak paham apa yang dimaksud haruto. Dia sama sekali tak bisa bahasa isyarat. Sepertinya dia harus belajar bahasa isyarat mulai sekarang
Haruto menghela nafas. Pemuda itu terlihat begitu frustasi.. ia menarik ponsel jiya. Kemudian menuliskan sesuatu disana
Dia orang jahat
Setelah menuliskan itu di catatan ponsel jiya. Haruto berjalan menaiki tangga hendak ke kamarnya. Jiya mendadak marah
"Sebenarnya ada apa? Mengapa junkyu orang jahat? Junkyu pernah menyakitimu? Jawab haru! Jika iya, Nanti aku balaskan perbuatan junkyu! Bisa bisanya dia menyakiti anak baik nan tampan seperti haru?" Sebal gadis itu,
Seketika Haruto mematung, ia memberhentikan langkah kakinya"Nuna mengerti, memang sangat berat menerima orang baru. Tapi... Jiya akan selalu menganggap haruto adik jiya Selamanya!, Haruto adalah adik kecil jiya!. Jadi jika ada hal yang mengganggumu bicara dengan Nuna ya? Sebisa mungkin nuna akan membantumu"
Mendengar itu haruto ambruk.. ia memegangi kepalanya yang berdenyut hebat. Jiya yang sangat panik berlari menghampiri dan mencoba memegang tubuh Tegap Haruto
"Haruto... Haruto?? Tarik nafas... Ya benar seperti itu... Ayo mulai tarik nafas... Kemudian keluarkan.... Tarik nafas kembali... Keluarkan.... Tenangkan diri terlebih dahulu ya?" Jiya mengusap punggung haruto dengan lembut
"Jika berkenan, haruto bisa membagi cerita hidup haruto yang begitu berat itu kepada nuna... Nuna akan selalu siap untuk membaca kisah haruto"
Haruto Menatap jiya dengan lekat... Dia tak habis pikir dengan gadis itu
Jiya dan haruto baru bertemu hari ini... Belum lagi haruto bisu jadi dia tak bisa diajak bicara seperti orang normal lain, yang berarti jiya belum terlalu mengenalnya
Namun bagaimana bisa jiya langsung memperlakukannya seperti adik kandungnya sendiri seperti ini?
Haruto bingung. Dia tak tau harus bagaimana menjawab nya
Dada haruto sesak... Kedua netranya mulai berkaca kaca... Kemudian Haruto memeluk jiya dengan terisak Isak tanpa suara. Jiya sedikit terkejut namun ia langsung membalas pelukan itu dengan hangat
"Terimakasih sudah bertahan hingga detik ini haruto..."
.
.
"Sebenarnya Laki laki itu Tidak pernah memperlakukan haruto dengan buruk... Namun, keluarganya... Kejam"
"Adik nya jahat..."
Membaca tulisan haruto berhasil membuat jiya sakit hati.
Dia melirik haruto yang sejak tadi menunduk"Bahkan semua Keluarganya jahat... Jika begitu bukannya kakaknya juga jahat??"
Membaca nya membuat Jiya tersenyum "junkyu Tidak jahat kok haru... Percaya dengan nuna. Dia anak yang baik, rajin, dan suka membantu.. Nuna sering sekali dibantu nya tau. Bahkan dulu pernah, nuna tidak makan selama tiga hari karena tidak ada uang-"
Haruto menatapnya terkejut. Ia langsung menuliskan sesuatu
"Hanbin tidak memberimu makanan? Mengapa tidak minta ke hanbin saja? Atau hanbin yang tidak mau memberi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Still life | Junkyu Treasure
Fiksi Penggemar[Ft Kim junkyu Treasure] Mereka adalah Kim Junkyu dan Park jiya , dua Remaja yang sedang menanti Kebahagiaannya "Manusia itu tidak ada yang sempurna. Bagaimana mungkin manusia bisa meraih kesempurnaan sepenuhnya?" Disclaimer : -fiktif belaka, kara...