20. Give up

113 18 8
                                    

Hallo aku update xixixi. Maaf ya udah bikin kalian lama nunggu💖

Xixix aku lebih semangat update dan nulisnya kalau kalian bacanya dibarengi voment gusyyy

Selamat membaca sayangg💌💌💌.

"Jihan, kamu ini bodoh apa gimana? Pantas saja tidak ada yang mau mengadopsi kamu. Siapa yang akan mau mengadopsi gadis bodoh seperti kamu ini?"

"Jihan sialan! Siapa yang suruh kamu makan? CEPAT BUANG PIRING ITU ATAU KAU KU HABISI"

"JIHANNN MATI SANA"

Jiya terbangun dengan nafas tersenggal senggal. Gadis itu memegangi dada nya yang terasa begitu sesak. Ia terisak isak meremat dadanya yang terasa sakit

Jihan? Ada apa dengan Jihan? Apa hubungannya dengan Jihan? Atau jangan jangan dia lah sebenarnya Jihan itu

Jiya semakin menangis histeris gadis. Perasaan sangat sakit. Entah apa penyebabnya namun setelah mimpi aneh melihat seseorang membentaknya sembari memaki maki dengan nama Jihan membuat gadis itu merasakan rasa sakit yang luar biasa

"Jiya!" Itu junkyu dengan nafas ter engah engah. Meletakkan kantung plastik sembarangan kemudian ia memeluk jiya dengan erat

"Jihan, Aku sangat khawatir"

Deg....

Ternyata. Mendengar junkyu memanggilnya Jihan berkali kali lipat lebih sakit saat manusia yang ada di mimpi nya itu memakinya

.

Dokter hanbin, junkyu, dan haruto berada di ruangan tempat dia dirawat. Hanbin menatapnya dengan kedua mata berkaca kaca. Laki laki itu terus memegang kedua tangannya dengan erat

"Adakah yang sakit sayang?" ujar dokter itu dengan suara begitu parau

Jiya tersenyum dia menggeleng. Bohong. Kepalanya masih terasa berdenyut kencang. Terkadang dibarengi ingatan yang tak pernah dia ketahui

"Pa- ah tidak. Tidak jadi"

"Kenapa sayang. Ada yang mau kamu tanyakan?"

"Tidak ada. Haru sudah makan?"

Haru yang terus menunduk di samping ranjangnya menatapnya kemudian mengangguk kecil. Pemuda itu terlihat takut sekaligus canggung. Sejak tadi junkyu berada disini, itulah yang membuat haruto hanya terdiam menunggu kakak nya tersadar. Junkyu tak pernah meninggalkan jiya bahkan semenit pun

Sedangkan jiya terlihat cuek. Jujur gadis itu masih marah dengan junkyu, perihal tadi. Jiya masih belum tau dia Jihan atau bukan. Namun mendengar junkyu menyebutnya Jihan itu berhasil membuatnya dongkol setengah hati

Jiya ya jiya! Saat ini jiya masih jiya! Bukan Jihan atau apala itu

"Kamu yang belum makan" ujar Hanbin membuat jiya tersenyum "aku belum lapar"

"Harus makan ya sayang. Lalu minum obatnya agar cepet pulih. Atau kamu ingin papa suapin?"

Jiya menahan senyuman nya yang hendak merekah "bolehkah?... "

"Jika papa yang menawari, artinya apa?"

"Boleh?"

"Tentuu saja!"

Seperti anak kecil. Gadis itu disuapi oleh sang papa. Membuat sang gadis memakan dengan antusias penuh semangat. Dia bisa saja habis lima piring jika disuapi begini apalagi oleh sang papa barunya

Seumur hidup, jiya tak pernah makan disuapi begini. Itulah yang membuatnya begitu antusias

Junkyu yang terduduk disofa melihatnya makan dengan lahap hanya tertawa kecil. Sedangkan haruto yang duduk disamping nya ikut tersenyum. Pemuda itu tak menyangka kakak barunya ini lebih menggemaskan dari yang ia duga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Still life | Junkyu TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang