-3-

755 90 21
                                    


Arthala dirawat di Rumah Sakit hanya selama satu hari saja, karena menurut pemeriksaan dokter tidak ada luka di bagian dalam jadilah Arthala diperbolehkan untuk pulang kerumah.

Setelah menyelesaikan semua biaya administrasi, Arthala yang dibantu oleh Jevran,

"Lo tunggu aja di lobi, biar gue ambil mobil," ujar Jevran setelahnya berjalan menjauh dari Arthala,

Arthala hanya meng-iyakan ucapan Jevran dan duduk manis di lobi sambil menunggu Jevran yang tengah mengambil mobilnya.

Di sepanjang perjalanan hanya diisi dengan obrolan ringan yang kadang disertai dengan umpatan yang keluar dari mulut mereka berdua.

"Btw La, lu tau Olivia kan ?" Tanya Jevran.

"Anak kelas unggulan itu ?!!" tanyanya memastikan,

"Iya yang murid kesayangan semua guru itu lah," ujar Jevran

"Kenapa emang sama dia ?? Jangan bilang lu naksir ya ?? Anjir lu bukannya belok ??!" Ucap Arthala yang sedikit heboh, membuat Jevran langsung melotot kearahnya.

"Kagak ya bajing, masih gemesan juga Xelio," balas Jevran,

"Ehh... ehh... Xelio punya gue ya anjrit, enak aja."

"Mana bisa gitu, gue yang kenal Xelio duluan," ucap Jevran dengan bangga,

"Tapi Xelio bilang gak suka sama lo," balas Arthala dengan tampang watadosnya, tidak tau saja ada suara retakan yang dirasakan oleh Jevran,

"Halah besok juga bakal suka, dah balik ke topik, ini kenapa malah jadi bahas Xelio coba," gerutu Jevran

"Ya elu yang mulai duluan malih," Arthala mencoba untuk menekan kesabarannya, soalnya dia berhutang budi dengan orang disampingnya ini. Jika tidak, bisa dipastian ia sudah menendang Jevran sedari tadi.

"Yaudah balik ketopik awal, gue kemaren liat Althaf nganterin Olivia balik," ucapnya sambil melirik orang disampingnya. Mencoba menerka ekspresi seperti apa yang akan Arthala tunjukkan.

Namun hanya ekspresi datar yang ia dapatkan,

"Ya terus apa pentingnya anjir, lu tau sendiri Althaf tuh baek ke semua orang gak kayak elu," jawab Arthala setelah itu ia memilih untuk melihat ke luar jendela. Menghindari untuk membahas topik ini lebih jauh. Namun ternyata Jevran masih belum menyerah,

"Kagak, ini beda cerita," Ucap Nya

"Gue kek mencium bau sesuatu, kek ada yang aneh gitu," Lanjut Jevran,

"Bau bau apa sih. Yang ada lo tuh bau tanah. Dah lah gosah ngadi-ngadi lu," Ujar Thala,

Obrolan itu pun harus terhenti karena mereka telah sampai di Penthouse Arthala. Namun Jevran langsung pamit cabut, karena disuruh untuk menemani Mama nya ke Arisan.

Sebenarnya Jevran ingin sekali menolak permintaan Mama nya itu, tetapi dengan sadisnya Mama nya mengancam akan membakar semua koleksi manga milik nya jika ia tidak menurut. Jadilah Jevran pasrah untuk menuruti keinginan Mama nya tersebut.

Sedangkan sepeninggalan Jevran, Arthala hanya diam dikamar sambil memikirkan omongan Jevran tadi. Ia risau "apakah Althaf menyukai Olivia ?" Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya.

Arthala, Althaf dan Jevran merupakan teman semenjak duduk di bangku SMP. Lalu setelah mereka lulus, ketiganya sepakat untuk masuk ke SMA yang sama. Selama hampir 4 tahun menjalin pertemanan , Arthala diam-diam menyimpan rasa terhadap Althaf.

[idk] sukhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang