Jam menunjukkan tepat pukul dua belas malam ketika Davin sampai di Mansion. Berkas yang menumpuk membuatnya mau tidak mau lembur dan baru kembali ke Mansion ketika sudah larut malam.Ia pun melangkahkan kakinya menuju lantai atas dimana letak kamarnya berada, namun ketika melewati kamar sang Adik ia mendengar suara tangisan dari dalam sana.
"Ada apa dengan anak itu ?? Sampai menangis di tengah malam seperti ini," batinnya keheranan. Karena jujur saja sudah sangat lama ia tidak pernah melihat Thala menangis, atau mungkin Thala yang tidak pernah menunjukkan sedihnya dihadapan orang lain.
Davin pun mendekat ke arah pintu bercat putih itu. Namun ketika tangannya sudah akan meraih gagang pintu, ia berubah pikiran dan memilih mengurungkan niatnya untuk melihat kondisi adiknya di dalam sana.
============
Sejak kembali dari taman yang menjadi saksi ia ditolak oleh cinta pertamanya, tangisan Thala benar-benar tidak bisa berhenti. Meskipun Ia sudah berusaha untuk menghentikannya karena takut orang lain mendengar tangisannya tapi tetap saja tidak bisa.
Thala menangis sambil memukul dadanya berharap rasa sesak tersebut dapat hilang namun apa daya ketika sekelebat ingatan tentang kejadian tadi terus terulang di otaknya.
Setelah satu jam kemudian barulah Thala bisa menghentikan tangisannya dan sudah sedikit lebih tenang sekarang.
Ia pun menyeret langkahnya menuju ke kamar mandi untuk membasuh muka. Bisa ia lihat betapa kacaunya ia sekarang melalui pantulan wajahnya di kaca.
Wajah itu terus ia basuh bahkan ia basahi rambutnya dengan harapan bisa mendinginkan otaknya.
Namun hal tersebut nyatanya malah membawa kesialan bagi Thala. Yaa, subuh tadi Thala menggigil hebat. Dan Paginya ketika Tante Julia berniat membangunkannya, pada saat itulah tante Julia mendapati dirinya yang terserang demam.
Tante Julia yang panik pun meminta bantuan Davin untuk memanggilkan dokter untuk Thala. Hampir dua puluh menit kemudian barulah Dokter yang tadi di telfon oleh Davin datang dan langsung memeriksa keadaan Thala.
"Kondisinya sedikit buruk karena demam, ditambah sedikit dehidrasi dan stres. Untuk kedepannya tolong anda pantau pola makannya. Usia remaja sepertinya memang sangat rentan terkena stres dan hal tersebut bisa berdampak pada pola makannya, yang mana akan berpengaruh terhadap kesehatan Thala sendiri." ujar dokter tersebut,
Seetelah selesai memeriksa dan memberikan resep obat, barulah dokter tersebut pamit undur diri dari kediaman Kadavra dan Julia pun mengantarkannya ke depan.
Sepeninggalan tante Julia, Davin memasuki kamar milik adiknya dan melihat konsidi Thala sekarang yang tengah tertidur akibat pengaruh obat, dengan kompres yang masih menempel di dahi nya. Davin mengamati raut wajah tersebut yang terlihat sangat lelah dan juga pucat, tidak ada rona seperti biasanya yang mungkin disebabkan karena ia tengah sakit sekarang.
=============
"Terima kasih sudah datang dan memeriksa anak saya dok,"
"Tidak apa, itu sudah menjadi kewajiban saya,"
Ketika mobil dokter tersebut sudah berlalu dari Mansion, pandangan Julia tertuju kepada remaja yang memakai seragam sekolah seperti yang biasa Thala gunakan,
"Oh, Alvin ?" Tanya Julia memastikan,
"Pagi tante, saya mau jemput Thala. Thalanya udah siap belom ya ? Soalnya dari tadi saya chat sama telfon nggak dibalas,"
"Maaf nak, Thalanya hari ini absen dulu soalnya tiba-tiba tadi pagi jatuh sakit,"
Tentu saja Alvin terkejut mendengar perkataan tante Julia, karena seingatnya kemaren Thala masih sehat. Apa Thala sakit gara-gara ia ajak ke pantai kemarin ?? Jika iya ia merasa sangat bersalah sekarang,
KAMU SEDANG MEMBACA
[idk] sukhoon
FanficBahagia tuh rasanya gimana ? - Arthala thala lo kenapa ? - Althaf ⚠️bxb⚠️ ⚠️harsh word⚠️ ⚠️non baku⚠️