-9-

566 77 46
                                    


Malam ini berbeda dengan malam biasanya, dimana biasanya Thala hanya akan berdiam diri di Penthouse nya bersama dengan serial kartun favoritnya. Karena Hari ini ada acara pesta tahunan perusahaan sang Ayah, jadi mau tidak mau dia harus datang sekarang.

Banyak tamu-tamu penting serta petinggi-petinggi perusahaan sang Ayah yang datang ke pesta ini. Acara yang sangat Formal dan terkesan membosankan bagi dirinya.

Oh iya terkait masalah pertengkaran kemarin seperti dugaannya Ayahnya marah besar dan nyaris membunuhnya mungkin jika saja tante Julia tidak datang saat itu. Dan luka yang ia dapat pun tidak separah sebelumnya yang sampai harus dirawat di rumah sakit.

"Tes...Tes.. Ah hari ini seperti acara-acara sebelumnya yang rutin diadakan setiap tahunnya untuk merayakan pencapaian-pencapaian besar yang telah diraih oleh perusahaan ini. Saya mengucapkan terimakasih kepada para petinggi perusahaan karena telah bekerja keras selama ini, serta para investor yang telah memberi kepercayaan kepada kami—-"

Bla..blaa..blaa seperti itulah yang di dengar Thala.

"Selanjutnya di malam yang istimewa ini, saya ingin membagi kabar bahagia kepada kalian semua. Jika saya telah menemukan wanita hebat yang nantinya akan saya persunting." Setelah mengucapkan tersebut wanita bernama Julia itupun naik keatas panggung dan berdiri disamping Ayah Arthala.

Sedangkan Arthala sendiri masih sedikit shock, meskipun ia sudah menduga diawal jika Ayahnya memang memiliki hubungan dengan tante Julia. Tapi ia tidak menyangka jika Ayahnya akan mengumumkan pernikahannya malam ini.

Berada di ruangan ini membuatnya merasa sedikit sesak. Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan menjauh dari keramaian tersebut.

Langkahnya terhenti di sebuah balkon yang menampakkan keramaian kota. Udara malam yang sedikit terasa lebih dingin dibanding biasanya pun tak mengurungkan niatnya untuk beranjak dari sana. Pikirannya melalang buana memikirkan segala hal terkait apa yang terjadi di kehidupannya. Ia merasa semakin hari rasanya semakin berat. Capek tentu saja. Tapi apakah dia dibolehkan untuk menyerah ??

Ia rindu Bundanya, Ia rindu Kakeknya, Ia rindu masa-masa dulu ketika ia tidak sendiri, dimana ada keluarga seperti Bundanya dan Abangnya serta sang Kakek yang selalu ada didekatnya serta menjadi alasan kebahagiannya. Tapi sekarang semua seolah direnggut dan dijauhkan darinya. Entah dosa apa yang dulu ia perbuat, hingga semesta begitu kejam terhadapnya.

Ketika masih larut dengan berbagai macam hal yang ada di pikirannya, sentuhan di tangannya seolah membawanya kembali ke dunia nyata.

"Sakit ??" Tanya Althaf sambil memegang tangan Thala yang dibalut oleh perban.

Ahh ia melupakan fakta bahwa Althaf sudah pasti datang ke pesta ini. Karena Ayah nya dan Ayah Althaf adalah rekan bisnis tentu saja.

"Nggak.Ya iya lah pake ditanya lagi !!" Ujar Thala berusaha terlihat senormal mungkin seperti biasa.

"Udah berapa kali sih dibilangin nggak usah berantem masih juga ngeyel. Gini kan akibatnya !!" Kata Althaf sambil mencubit gemas hidung Arthala,

"Ishh, gak bisa nafas Al.. !!?" kesal Arthala,

"Hahahaha gemes banget sih !! Gak yakin banget yang kayak gini udah SMA mana hobi banget mukulin anak orang." Ucapnya sambil ngusak kepala orang yang ada di hadapannya,

"Lo ngejek gue ??!" Merasa tidak terima dengan ucapan Althaf barusan,

"Nggak ngejek. Sensian banget sih bayi panda." Ujar Althaf sambil kembali memegang tangan Arthala yang dibalut oleh perban.

"Emang diapain sama Fredi sampe lo hajar kayak gitu ??" Tanya Althaf yang masih memfokuskan atensinya kepada Arthala,

"Ini lo gak liat tangan gue luka gara-gara dia ??!" Katanya sambil menunjukkan tangannya yang terbalut perban kedepan wajah Althaf.

[idk] sukhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang