-18-

489 63 13
                                    




"ALVINNNN" seru Thala ketika dilayar hp nya kini muncul wajah Alvin.


Ya seperti biasa mereka melakukan vidiocall rutin setiap malam ketika keduanya sama-sama sedang tidak ada kegiatan.

"Jangan teriak-teriak ntar sakit itu tenggorokan nya" tegur Alvin ketika melihat Thala yang kelewat antusias,

"how was your day?"

"Hari ini bener-bener luar biasa" jawab Thala dengan kedua mata yang berbinar-binar memunculkan tanya di otak Alvin,

"Bahagia banget lo?"

"Ehh... kelihatan banget kah?"

"Banget. Apa lagi itu mata cantiknya terus senyum mulu dari tadi. Emang ada apa sama hari ini?"

"Hahaha, ini gue nggak bisa buat berhenti senyum dari tadi sampe pipi gue rasanya kaku" keluh Thala tapi senyum nya tak juga pudar dari wajah manis tersebut.

"Iya karena apa sampe gak bisa buat berhenti senyum? Coba cerita"

Mendengar itupun Thala langsung berdeham sebentar sebelum mulai bercerita tentang banyak hal yang pastinya tak jauh dari kejadian siang sampai sore tadi dengan Althaf.

Thala terus berceloteh tentang dirinya dan Althaf yang kini sudah saling mengetahui perasaan masing-masing, tanpa tau bahwa Alvin disana tengah berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa sesak yang kini ia rasakan.

Ia merasa menyesal bertanya setelah mengetahui alasan kenapa Arthala terlihat sangat bahagia sekali malam ini.

Apakah sekarang ia kehilangan kesempatan untuk menyatakan perasaannya kepada Thala?

Apakah Thala akan menjauh darinya jika tau bahwa ia memiliki perasaan kepada Thala?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut memenuhi otak Alvin sekarang, hingga tanpa sadar mengabaikan Thala yang kini mulai sadar bahwa Alvin tidak lagi mendengarkan ceritanya.

"Vin... Alvin..." panggil Thala dan berhasil menyadarkan Alvin dari lamunannya.

"Ehh... sorry. Tadi lo bilang apa?"

"Huhh, lo lagi banyak pikiran ya?" Tanya Thala kepada Alvin yang di balas kekehan,

"Sok tau, kebiasaan banget"

"Padahal mah bener, coba sekarang gantian lo yang cerita. Biar ngga gue melulu yang ngedongeng tiap kita vidiocallan"


"Oke gue mau tanya pendapat lo" ucap Alvin dan dibalas anggukan oleh Thala,


"Jadi gue ketemu sama temen lama gue beberapa hari yang lalu dan dia cerita kalau dia lagi naksir sama temen sekolahnya, tapi dia tau kalau orang yang ditaksir ini suka sama orang lain

Nah dia tanya pendapat gue, dia harus gimana? Disatu sisi dia pengen ngungkapin perasaannya tapi disisi lain dia takut jadi ngerusak banyak hal salah satunya pertemanan mereka. Menurut pendapat lo gimana La?"

"Kenapa gue ngerasanya kalau seolah-olah yang lo ceritain itu gue"


"Nggak lah, yakali. Udah jawab aja gimana menurut lo?"

"Menurut gue harusnya dicoba dulu sih buat ngungkapin perasaannya, biar tau giman respon si doi. Kalau cuma dipendam doang mana tau langkah apa yang seharusnya kemudian dilakukan. Urusan diterima atau nggak itu belakangan, berani ngungkapin perasaan aja itu udah hebat banget menurut gue karena nggak semua orang bisa"

[idk] sukhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang