Saat ini Thala dan Alvin sudah berada di sebuah tempat yang memang khusus menjual serta memperbaiki gitar.
"Lo suka alat musik?" Tanya Alvin memecah keheningan disana. Sembari menunggu gitar milik Alvin diperbaiki, mereka memang memutuskan untuk melihat-lihat berbagai macam gitar yang dipajang di toko itu.
"Nggak juga, gue cuma tau beberapa doang," jawab Thala sambil terfokus dengan salah satu gitar,
"Lo bisa main gitar?"
"Bisa, tapi masih kalah jauh kalau dibandingin sama lo" jawab Thala dan dibalas kekehan oleh Alvin,
"Mau gue ajarin biar jago kayak gue?" tawaran tersebut terdengar menggiurkan bagi Thala, namun kemudian ia teringat sesuatu dan segera mengurungkan niatnya,
"Enggak dulu deh, gue males"
Setelah beberapa saat kemudian akhirnya gitar milik Alvin pun sudah selesai diperbaiki. Sembari menunggu Alvin yang kini melakukan pembayaran, Thala pun mengecek Hp miliknya dan ada notif dari Althaf di tampilan paling atas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak lama setelahnya Alvin datang menghampiri Thala dan mengajaknya untuk pulang.
"Ada yang mau lo beli, nggak?" Tanya Alvin ketika mereka sampai di parkiran
"Nggak, kita langsung pulang aja"
"Yaudah, ntar kalo tiba-tiba ditengah jalan berubah pikiran langsung bilang aja," ujar Alvin dan diangguki Thala,
Motor milik Alvin pun mulai melaju menjauh dari toko tadi, ketika ditengah perjalanan tak sengaja mereka melewati sebuah tempat yang berisikan berbagai macam stand makanan, dan ya itu cukup menggoda untuk Thala.
Tanpa diberi tau pun Alvin sudah paham, kemudian ia mulai menepikan motornya menuju parkiran yang tersedia disana.
"Eh, mau ngapain Vin?" Tanya Thala kebingungan pasalnya ia bahkan belum memberi tau Alvin tadi,
"Ayo turun kita lihat-lihat, kayaknya banyak jajan enak. Lagian gue juga laper" Ucap laki-laki yang lebih tinggi itu sambil mengelus perutnya. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Thala kemudian segera melepas helm nya dan menyusul Alvin yang ada di depannya.
Sedangkan disisi lain, sedari tadi Althaf tak hentinya melihat hp miliknya, berharap Thala membalas pesan yang ia kirim. Namun tak juga ia dapati notifikasi dari orang yang sedari tadi ia tunggu kabarnya.
Jevran yang berada di dekatnya pun dibuat jengah dengan sikap Althaf,
"Lo sebenernya kenapa?" Ucapnya setelah tak tahan melihat kelakuan Althaf,
"Lo masih nanya, gue kenapa?"
Jevran pun menghela nafas dan menyuruh Althaf untuk duduk di sofa yang ada di kamarnya. Dua puluh menit yang lalu Althaf tiba-tiba datang ke rumahnya dengan raut wajah masam yang sangat tidak enak untuk dilihat.