Kali ini aku bakalan kasih kalian bonus chapter Ya... Dan... Semoga bonchap ini bisa mengobati rindu kalian pada pasangan suami-istri ini ya😉
Di tempatku hujan, alangkah baiknya diriku membuat skenario yang menarik untuk galau-galauan:v
Di bab terakhir ini, aku mau ucapin terima kasih sama kalian pembaca setiaku yang selalu setia menunggu update-an ku... Luv u all💚
And
Selamat Hari Raya Idul Fitri buat kalian yang merayakan 🎉
Dan ini rekomendasiin lagu terakhir dariku Sejeong - All Of My Days (Ost. Crash Landing On You) Hyolyn - Our Tears (Ost. Hwarang)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Iya... Tau... Dia ganteng~
Langsung scroll aja oke! Happy reading 🥳 . . . _________________________________________
Beberapa tahun kemudian...
"Jungwoo! Lama, ya?" tanya Aira yang datang menghampiri Jungwoo yang masih memakai jas di parkiran kampus. Ia selalu menjadi pusat perhatian, terutama oleh para mahasiswi.
Tanpa menunggu lama, Jungwoo langsung mencium kening Aira, "Tidak. Menunggumu sama sekali tidak lama. Ayo, masuk." Jungwoo membukakan pintu untuk Aira lalu masuk ke mobil.
"Bagaimana hari ini?" tanya Jungwoo dengan tatapan yang masih fokus dengan jalan. Salah satu tangannya terus menggenggam tangan kecil Aira dan mengelusnya sepanjang perjalanan yang selalu sukses membuat jantung Aira berdegup kencang. Walaupun mereka sudah lama hidup bersama, rasa gugup dan canggung pasti selalu ada.
"Ya... Begitulah. Biasa saja."
"Oh iya, Sayang. Nanti malam mama mengundang kita ke rumahnya, kita datang ya?"
"Oke! Untuk apa?"
"Makan malam, katanya mama kangen sama Aira. Mama juga mengundang beberapa temannya." Aira cukup kaget mendengar itu, pipinya langsung memerah, dia tidak berani menatap Jungwoo.
Kini mereka diam, menikmati senja dan gedung-gedung pencakar langit dari balik kaca mobil, suatu hal yang menjadi kesukaan Jungwoo setiap kali dia menjemput Aira.