11. Jungwoo's office

825 104 3
                                    

Hi! Hello! Annyeong!
I'm comeback! Dengan bab baru><

Hi! Hello! Annyeong!I'm comeback! Dengan bab baru><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🥳
.
.
.
_______________________________________

Ntah apa yang dirasakan Aira sekarang, semua mata tertuju padanya. Ya, sekarang Aira ada di kantor Jungwoo.

Semuanya berawal dari kelalaian Jungwoo. Sudah berapa kali Aira ingatkan untuk mengecek semua barang yang akan Jungwoo bawa bahkan sampai berteriak, tapi tidak juga didengar. Sekarang ia melupakan berkasnya dan meminta Aira untuk datang ke kantornya. Aira sempat menolak dan menyuruh Jungwoo untuk pulang mengambilnya, tapi Jungwoo mengatakan kalau dia akan ada meeting penting dan mau tidak mau Aira harus mengantarnya.

"Dasar Jungwoo," bisik Aira. Ia mencoba tenang dan bertanya ke siapapun yang lewat di depannya. Kantor itu terlalu besar untuk dijelajahi.

"Permisi, apakah anda tahu ruangan Pak Jungwoo?"

"Anda anaknya?" Pria itu bertanya pada Aira.

Aira bingung harus menjawab apa, ia terus mencari kata yang bagus untuk mewakilinya. "Sa... Saya adiknya. Berkasnya tertinggal dan saya diminta untuk mengantarnya."

"Baiklah, ikut saya." Aira berjalan mengikuti orang itu. Aira merasa orang yang menolongnya ini adalah seorang malaikat, karena sudah ada lima orang yang dia tanyakan dan satupun tidak ada yang menjawab.

"Ini ruangannya, kalau begitu saya permisi." Pria itu membungkukkan badannya lalu pergi begitu saja.

•••

Sekarang Aira ada di depan pintu ruangan Jungwoo, ia tidak tahu apakah Jungwoo ada di sana.

Tok! Tok!

"Masuk!" Terdengar teriakan dari balik pintu.

"Kenapa kau galak sekali?"

"Ternyata kau, aku pikir tadi karyawan disini." Jungwoo berdiri dan berjalan ke arah Aira.

"Ini berkasnya. Sudah kan? Kalau begitu aku pulang." Aira memberikan setumpuk dokumen itu lalu berbalik ke arah pintu.

"Apa kau tidak capek?" Jungwoo menarik pelan lengan Aira.

"Iya," jawab Aira sejujur-jujurnya.

"Hahahaha, kau mau apa?"

Tok! Tok!

"Siapa itu? Apa dia tidak tahu kalau Aira lapar? Menganggu saja!" omel Aira dalam hati.

"Pak, rapatnya akan segera dimulai." Seorang pria berbicara kepada Jungwoo. Sepertinya dia sekretaris Jungwoo.

"Baiklah, saya akan kesana."

"Baik, pak." Pria itu kembali menutup pintu dan Jungwoo sibuk menyusun dokumen-dokumennya.

[✓] 𝓜𝔂 𝓛𝓲𝓽𝓽𝓵𝓮 𝓦𝓲𝓯𝓮 - 𝓚𝓲𝓶 𝓙𝓾𝓷𝓰𝔀𝓸𝓸 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang