Gimana kabar kalian? Akhirnya aku kembali lagi... Tapi sepertinya cerita kali ini agak sedikit gaje, maaf yaa 🙇♀️ Tapi aku bakal usahain untuk buat yang lebih... lebih... lebih gimana ya susah jelasinnya hehehe
Scroll aja deh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading 🥳 . . .
________________________________________
"Aira! Kau dipanggil ibu Hyori ke ruangannya," teriak Mark dari pintu.
"Kenapa lagi ini!?" omel Aira dengan suara pelan. Kenapa dia harus dipanggil di saat dia malas bergerak.
Aira berjalan ke ruang guru dengan langkah lemas, "Permisi, Bu."
"Aira! Akhirnya kami sampai... Tolong jaga mereka." Ibu Hyori menunjuk ke arah dua cowok yang duduk membelakangi Aira, "Siapa itu, Bu?"
"Kamu lihat saja, ibu ada kedatangan tamu. Jadi tidak bisa mengawasi mereka, ibu tetap disini, kok. Sebentar saja, ya."
Aira berjalan ke arah dua cowok itu, "Haechan? Jaemin?"
"Huaa! Aira tolong kami!! Tolong jawab ini!"
"Tidak mau! Siapa yang menyuruh kalian tidak datang ke sekolah?"
"Aku tidak tahu kalau ada ulangan, kalau tahu aku pasti tidak jadi sakit," jawab Haechan dan mendapat anggukan dari Jaemin.
"Sejak kapan sakit itu bisa direncanakan?" Aira duduk di antara mereka, "Kau mau menjawab soal ini?" tanya Haechan, "Jangan harap!"
***
"Pak Jungwoo, silahkan masuk."
Jungwoo? Jungwoo! What!? Aira membalikkan badannya dan yang benar saja itu benar-benar Jungwoo.
"Aira ini apa jawabannya?" tanya Jaemin dengan nada agak kuat.
"Kecilkan suaramu!" bisik Aira.
"Berikan kami kode," ujar Haechan. Aira sudah tidak tahan lagi disini, suasananya cukup panas jika duduk diantara dua cowok jahil nan ribut ini.
.
"Tunggu sebentar ya, Pak. Saya akan panggil kan kepala sekolah dulu." Ibu Hyori pergi meninggalkan mereka bertiga dan Jungwoo.
"Kenapa kau berdiri?" Jaemin terus menatap Aira yang tampak salah tingkah, "Aku capek kalau duduk sama kalian."
"Tapi kau hanya duduk saja, tidak ada bergerak."
"...Aku mau ke kelas."
"JANGAN! Kami tidak mau! Kami tidak mau kalau nanti diawasi dengan nenek lampir itu!" Haechan menyebutkan ibu Hyori dengan sebutan itu? Berani sekali dia.