[✓] 𝓜𝔂 𝓛𝓲𝓽𝓽𝓵𝓮 𝓦𝓲𝓯𝓮 - 𝓚𝓲𝓶 𝓙𝓾𝓷𝓰𝔀𝓸𝓸

16. The truth hurts

Ya! Aku balik lagi dengan berbagai ke-UWU-an Jungwoo dan Aira.
Gimana kabar kalian? Masih aman kan? Hehehehe...

Keknya dilihat dari judulnya, kalian sepertinya sudah tau gimana jalan ceritanya wkwkwk...
Tapi sebelum kalian baca, aku mau rekomendasiin lagu barangkali bisa didengar sambil baca cerita:))

Happy - Baekhyun (OST. Do You Like Brahms?)

Suka aja gitu sama lagunya, suara Baekhyun sopan banget masuk ke telinga, sampe kebawa tidur hahahaha...

Rambut sama mukanya gemesin ><
Ya kan? Gemesin:v

Happy reading 🥳

Votment nya oke!
.
.
.
_______________________________________

"Aira, aku akan pergi ke luar kota selama tiga hari. Jadi, aku akan menitipkan mu di rumah orang tuamu."

"Lagi?" Aira menggembungkan pipinya.

Baru saja dia pulang dari sekolah, dia sudah mendapat kabar tidak sedap dari Jungwoo.

"Ini hanya tiga hari saja, sayang. Tidak lama, dan aku pastikan aku akan terus menelpon mu," ucap Jungwoo tanpa memperhatikan Aira, dia terus sibuk menyusun baju ke dalam koper, "Ganti bajumu, aku akan menyiapkan makanan."

Aira sangat benci di saat Jungwoo harus pergi ke luar kota. Kenapa harus dia? Kan banyak orang yang bisa dia suruh?

Besok Jungwoo harus berangkat dan itu berarti Jungwoo harus mengantar Aira ke rumah orang tuanya nanti malam.

"Kenapa kau tidak makan? Makanannya tidak enak?" Jungwoo terus menatap Aira yang dari tadi tidak memakan sesendok pun.

"Aku masih kenyang."

•••

"Ma, Pa, aku titip Aira ya, aku hanya pergi selama tiga hari. Tidak masalahnya, kan?"

"Sama sekali tidak Jungwoo. Malahan kami senang, karena Aira bersama kami." Wanita tua itu mengelus rambut Aira yang dari tadi terus menunduk.

"Aira, aku pergi dulu, ya. Jangan merepotkan mereka." Jungwoo menyentuh ujung batang hidung Aira dengan jari telunjuknya.

"Kalau begitu Jungwoo pergi dulu, ya ma, pa." Jungwoo menyalami kedua mertuanya itu lalu masuk ke dalam mobil.

•••

Pukul 15.00

Aira sudah pulang dari sekolah. Kali ini dia berjalan kaki lagi, papa nya sudah menyuruh supir untuk menjemputnya tetapi Aira menolak.