08. Sunday

860 114 1
                                    

Yes! Aku balik lagi dengan segala kehaluanku bersama Aira dan Papa Jungwoo hehehehe:)

Dah lama aku gak update, gak ada yang kangen gitu? Gak ya? Oke, aku juga.

Apa kabar kalian? Masih aman kan?

Gak usah lama-lama, aku kehabisan kata-kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak usah lama-lama, aku kehabisan kata-kata.
Langsung scroll oke(~ ̄³ ̄)~

Happy reading 🥳

.
.
.
________________________________________

"Aira, jangan melawan Papa."

"What!? Papa!?"

Jungwoo langsung mematikan televisinya.

"Kok dimatikan, itu tadi... Argh!" Aira tampak frustasi, scene tadi adalah hal yang paling ditunggu Aira.

"Duduk di sampingku atau remote nya kusimpan."

"Baiklah." Aira menggerakkan badannya dengan pelan hingga sampai di samping Jungwoo, "Sudah, hidupkan TV nya," rengek Aira. Akhirnya mereka melanjutkan menonton tv sampai tengah malam.

Mata Jungwoo sudah terasa berat, ia menjatuhkan kepalanya di bahu Aira, "Jungwoo kau tidur?" Aira menggerakkan tangannya di depan wajah Jungwoo.

"Sudah jam berapa ini?" Aira menyipitkan matanya ke arah jam di dinding, sudah jam satu malam dan Aira masih terjaga.

Aira mematikan TV lalu membangunkan Jungwoo, "Jungwoo ayo ke kamar." Aira menggoyangkan tubuh Jungwoo yang membuatnya terbangun dan berjalan dengan langkah lemas. Sesampainya di kamar, Aira hendak menutup pintu tapi tangannya dihalangi oleh tangan besar Jungwoo dari belakang.

"Kau tidak tidur?"

"Kau membangunkan ku, tanggung jawab," bisik Jungwoo sambil mengunci pintu kamar.

"Maksudnya?"

"Temani aku, aku tidak bisa tidur," bisik Jungwoo.

.

Sekarang mereka berada di balkon, angin malam berhembus dingin. Pemandangan lampu-lampu jalan dan apartemen yang masih terang-benderang menemani Aira dan Jungwoo.

"Kau suka ini?"

"Aku suka."

Cup! Satu kecupan manis dari Aira mendarat di pipi Jungwoo, membuat Jungwoo membulatkan matanya, sedangkan Aira tersenyum manis, "Aku menyukai pipimu."

"Tapi aku menyukai bibirmu," ucap Jungwoo dengan senyum miringnya, menarik pinggang kecil Aira mendekat dengannya.

Tuk! Aira menyelintik kening Jungwoo, "Jangan berpikir aneh-aneh, aku masih sekolah. Lagian ini diluar, ntar dilihat tetangga, malu."

[✓] 𝓜𝔂 𝓛𝓲𝓽𝓽𝓵𝓮 𝓦𝓲𝓯𝓮 - 𝓚𝓲𝓶 𝓙𝓾𝓷𝓰𝔀𝓸𝓸 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang