Syndrome 2

2K 160 29
                                    

PAST
.
.

Panas terik matahari terasa membakar permukaan tanah yang gersang, debu-debu berterbangan seiring langkah-langkah kaki itu menapak. Ini adalah hari ketujuh di musim panas, dan cuaca panas yang menyengat membuat para siswa-siswi yang sedang melangsungkan jam pelajaran olahraga mengeluhkan kegiatan mereka karena harus berlari sebanyak sepuluh putaran di lapangan.

Beberapa siswi terlihat saling mengeluh dan merengek karena tidak tahan dengan panas yang menerpa kulit mereka yang terbuka, sedangkan para siswa lain terus berlari sambil membicarakan kekejaman yang dilakukan oleh Kim Saem, selaku guru olahraga yang mengharuskan mereka untuk berlari sebagai dalih meningkatkan semangat masa muda.

Ayolah, hal seperti itu hanya ampuh dan berpengaruh hanya pada Mino, murid kesayangan sang guru yang sama aneh–tidak dengan semua murid yang lain. Meski ada dua pemuda yang terus berlari tanpa mengeluh selain Lee, mereka adalah Baekhyun dan si presiden siswa, Chanyeol.

Chanyeol yang memang juga unggul di bidang non akademik selalu menjadi pusat perhatian para gadis, dan hal itu juga sedang berlangsung sekarang –para gadis yang mengeluh dan merengek menjadi kembali berbinar ketika melihat sang presiden siswa terus berlari di bawah terik matahari.

Rambut hitamnya melambai, peluh memenuhi sekujur tubuhnya –membuat kaos berwarna putih khusus olahraga itu menempel dan memperlihatkan lekukan tubuhnya yang menggoda. Bahunya yang lebar dengan dadanya yang bidang menjadi tontonan menarik bagi para gadis.

Begitu juga yang terjadi dengan Emma, gadis bersurai panjang yang diikat pony tail itu terus memeprhatikan Chanyeol yang tengah berlari. Emma selalu mendapat pengecualian dalam pelajaran olahraga, syndrome Hyperventilasi yang diidapnya membuat dirinya selalu berdiam diri dan hanya menyaksikan murid yang lain jika dalam peljaran olahraga.

Emma, dengan kondisi tubuhnya yang lemah selalu mendapat pengecualian dalam kegiatan fisik apapun. Karena sebenarnya Emma tidak boleh melakukan aktifitas fisik yang akan menguras tenaga dan energinya. Akan berbahaya jika dirinya harus sampai kelelahan.

Tentu saja pengecualian yang didapatnya selalu menjadi bahan omongan para siswi lain, karena mereka menganggap Emma hanya menjadikan alasan kondisi tubuhnya agar tidak bisa ikut jam pelajaran olahraga. Namun, Emma tidak pernah menanggapi perkataan mereka dan hanya membiarkan para gadis itu mengoceh sesuka hati mereka.

Emma terus menempatkan kedua matanya mengikuti gerak-gerik yang dilakuan Chanyeol selama jam pelajaran olahraga berlangsung. Duduk di bawah pohon yang terletak di pojok lapangan sambil memeluk kedua lututnya. Emma selalu memperhatikan pemuda yang disukainya, memperhatikan dalam diam tanpa berani melakukan interaksi secara langsung dengan Chanyeol.

Wajah putih milik Emma mulai merona, melihat tubuh Chanyeol yang dibanjiri oleh keringat membuat sosok presiden siswa itu tampak menawan berkali lipat. Tidak jarang Emma sering membayangkan dan berfantasi jika kedua tangannya bisa menyentuh dan menelusuri sekujur tubuh milik Chanyeol, mungkin hal itu akan sangat menyenangkan jika seandainya benar-benar terjadi.

Emma menundukkan kepala dan menenggelamkan dirinya pada fantasi liar yang selalu terbayang-bayang jika sudah memperhatikan Chanyeol. Merutuk dan mencaci dirinya sendiri karena selalu menjadikan pemuda itu sebagai objek fantasi liar yang tersembunyi dalam dirinya.
.
.
.
Jam pelajaran olahraga berakhir, semua murid lekas mengganti pakaiannya dan kembali memakai seragam sailor seperti biasa. Emma yang memang tidak terlibat dalam jam pelajaran olahraga menjadi orang pertama yang kembali ke kelas dengan seragam yang sudah ia ganti sebelumnya. Beberapa murid lain mulai memasuki ruang kelas, masih dengan ocehan dan protesan mereka karena cuaca panas yang membuat ruang kelas terasa seperti tempat sauna.

•Oneshoot Series• [M] Season 1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang