Negosiasi

566 79 7
                                    

•Republish•
.
.
.

"Hey! Lepaskan aku! Aku bukan bandar narkoba." ujar Yoona meledak-ledak dengan kedua tanganya yang sudah terborgol.

"Di sini markas bandar narkoba. Kalau kau bukan salah satu anggota dari mereka, kau tidak mungkin berada di sini." Park Chanyeol  seorang detektif muda yang memimpin penggrebekan markas mafia narkoba international memborgol tangan Yoona dari belakang  menggiring wanita cantik tersebut ke dalam mobil polisi untuk dibawa ke kantor polisi.

Yoona adalah salah satu dari pengedar narkoba cantik yang selama ini menjadi pihak pengejaran kepolisian Seoul. Chanyeol yang menerima tugas ini awalnya merasa tak percaya bahwa tugasnya dari ini adalah menggrebek salah satu bandar narkoba yang sudah menjadi incaran polisi.

Namun karena jaringan mereka yang luas, polisi kesulitan untuk menangkap tikus-tikus tersebut. Selanjutnya ketika Chanyeol menerima siapa-siapa yang menjadi target incarannya sekarang, matanya tampak berbinar jika salah satu diantara pengedar narkoba itu adalah perempuan cantik dengan nama Im Yoon Ah atau biasa dipanggil Yoona atau ketika dia menjalankan tugasnya maka dia memakai nama samaran Deer.

Dan tidak salah jika perempuan tangkapannya ini dijuluki si rusa, karena lihat saja sekarang tingkahnya berusaha untuk melarikan diri. Tapi jangan sebut Chanyeol jika tidak bisa melumpuhkan Rusa Betinanya sekarang.

"Pak Polisi ah tidak, dari pakaianmu sepertinya jabatanmu adalah detektif. Aku ke sini untuk mencari temanku, kau tak bisa membawaku ke kantor polisi sebagai tersangka." Yoona berusaha membela dirinya.

Ah, sepertinya dia berusaha untuk mengelabui Chanyeol, mungkin perempuan ini bisa mengelabui orang lain dengan mengandalkan wajah cantiknya. Tapi tidak dengan Chanyeol, kita lihat siapa yang pintar saat ini.

"Jangan banyak bicara di sini. Jelaskan saja semuanya di kantor polisi."

"Aku akan menuntutmu setelah ini detektif bodoh."

"Terserah!"

Buk~

Dengan kasar, Chanyeol mendorong paksa Yoona masuk ke dalam jok mobil. Ia memakaikan Yoona sabuk pengaman dan entah kenapa, ia malah melepaskan borgolnya juga. Beberapa menit kemudian, ia sudah menjalankan mobil untuk kembali ke kantor polisi di Seoul.

"Aku tidak ada kaitannya dengan bandar narkoba itu. Aku tidak bersalah! Lepaskan aku! Lepaskan! Lepaskan!"

Chanyeol melirik Yoona penuh kekesalan. Selama 5 tahun bekerja di kepolisian, ini pertama kali berurusan dengan tersangka yang cerewet dan sangat rumit  seperti wanita cantik di sebelamnya kini. 15 menit sudah mereka berdua dalam perjalanan, selama itu pula Yoona terus berteriak minta dilepaskan sembari menggebrak-nggebrak pintu mobil.

Chanyeol takut kalau ini terus berlanjut sampai nanti tiba di Seoul, pintu mobilnya bisa-bisa jadi terlepas dari badan mobil. Ck.

"DIAM!!" teriak Chanyeol akhirnya, tak betah lagi menyimpan kekesalannya.
Yoona terdiam seketika.

Dengan agak takut, ia melihat pada Chanyeol. "Aku hanya ingin menemui temanku. Aku tidak bersalah, tolong jangan tangkap aku."

Chanyeol diam, ia justru melihat Yoona dengan tatapan membunuh.

"Aku tidak mau dibunuh appaku dan menghancurkan nama baik keluargaku hanya karena ditangkap begini." Yoona masih tak menyerah membela dirinya.

Yah, kedua orang tuanya bahkan semua keluarganya yang lain tidak mengetahui pekerjaan kotor Yoona sebagai mengedar narkoba cantik. Dia melakukan ini semua karena ingin membantu perekonomian kedua orang tuanya yang semakin lama semakin menipis. Yoona mengatakan bahwa dia bekerja sebagai sekretaris di salah satu perusahaan di Seoul. Hingga tidak mencurigakan jika setiap bulannya Yoona dapat memperoleh uang jutaan won yang sebenarnya uang hasil komisi pekerjaannya sebagai pengedar.

•Oneshoot Series• [M] Season 1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang