.
.
.Yoona menoleh, bayangan tubuh di depan pintunya dengan sempoyongan masuk kamarnya yang padam lampu dan mendesak tubuh Yoona sampai tubuhnya tergeser.
"Yak! Chanyeol. Aku sedang tidak ingin diganggu. Kenapa kau kemari? Rose sedang tidak ada di rumah." Yoona menendang pantat Chanyeol.
Namun lelaki itu lagi-lagi berbaring, menghadap Yoona.
“Yoona-ah, aku bahkan baru saja minum-minum dengan Rose.”Yoona menjauhkan wajahnya.
“Kau bau alkohol. Kau mabuk? Lalu kenapa tidak pulang dengan Rose?”
Chanyeol tertawa, dia sungguh mabuk.“Kami bertengkar. Dia pergi menginap ke rumah Jaehyun." Chanyeol mencari tangan Yoona dan menamparkan kecil di pipi Chanyeol.
“Dia seharusnya menamparku daripada pergi dan menginap dengan temannya itu. Aku terluka, Yoona-ah.” Yoona menarik tangannya.
“Panggil aku Noona, kau dua tahun di bawahku, Park.”
“Kau noonaku? Ahahaha tapi aku sudah menganggapmu seumuran denganku.” Yoona mendengus dan memunggungi Chanyeol.
Dia kembali dengan ponselnya. Chanyeol memperhatikan tubuh Yoona dari atas hingga bawah. Selimut tebal itu menghalangi mata Chanyeol, dia menyingkapnya. Saudara tirinya ini ternyata hanya menggunakan celana dalam dan kaos tipis. Yoona dengan acuh menempatkan kembali selimutnya, menutupi sampai perut.
Chanyeol mendekat, mendesak. Kakinya mulai berulah, menjepit selimut Yoona dengan jari kakinya dan menurunkannya. Yoona sedang tidak berminat untuk peduli pada Chanyeol. Dia melihat-lihat fotonya dan kekasihnya, beberapa hari sinyal di tempat kekasihnya kehilangan sinyal. Jadi Yoona harus bersabar mendapat kabar. Tapi rasa rindunya sangat menyesakkan.
Yoona tiba-tiba bergidik merasakan belaian halus di paha polosnya. Dia memukul tangan Chanyeol, tetap tidak jera. Yoona melihat ke bawah, tangan Chanyeol yang membelai perutnya, kemudian membuat kaos Yoona tersingkap sampai dada. Kulit dari jemari itu membelai perut bawah Yoona, membuat Yoona merinding. Dia menahan tangan Chanyeol dan menoleh.
“Kepalamu merindukan pukulanku huh? Jangan main-main!”
Lalu membuang tangan Chanyeol agar menjauh darinya. Yoona menaikkan selimutnya lagi, namun tangan Chanyeol lebih dulu menyusup ke balik celana dalamnya dan mengelus bagian sensitive Yoona.
“Yak!” Yoona bergetar, dia berada di tengah sensasi tangan Chanyeol dan rasa terkejutnya.
Yoona memukul tangan Chanyeol sekali lagi, menyadarkan lelaki itu dari mabuknya. Chanyeol justru mendekatkan wajah ke leher Yoona. Di belakang tubuhnya, Yoona bisa merasakan nafas Chanyeol yang berantakan.
“Kau terangsang?” Chanyeol memberikan anggukan lemah. Yoona harus menghentikan ini, dia menarik keluar tangan Chanyeol namun lelaki itu enggan dan justru semakin menelusup di bagian dalam sensitive Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Oneshoot Series• [M] Season 1✔
Cerita Pendek[Adult Content 21+] 🔞 Private Part, Follow first! Yang belum cukup umur jangan mendekat!! Hanya sekumpulan Oneshoot Chanyeol dengan berbagai genre. Under 17, jangan mendekat. Bukan buat bocil!