BAB 9 BERKENDARAAN DARI SEORANG TEMAN

73 19 0
                                    

"Ada orang membuntuti kita!" kata Jupiter.

Saat itu mereka tinggal satu blok lagi dari depo bis di pusat kota Rocky Beach. Sejak dari tempat penimbunan barang bekas, mereka terus bersepe-n secepat-cepatnya. Tidak satu kali pun mereka menoleh ke belakang, sampai ketika terpaksa berhenti karena lampu lalu lintas sedang menyala merah.

"Mana dia?" kata Bob sambil memandang berkeliling dengan sembunyi- sembunyi. "Aku

tidak melihat siapa-siapa." "Sekarang bersembunyi di balik sebuah mobil yang sedang diparkir," kata Jupiter. "Orang itu naik

sepeda, memakai topi aneh serta mantel seperti

jubah! Kalau lampu sudah hijau lagi, kita masuk ke jalan samping!" Begitu lampu lalu lintas menyala hijau, ketiga remaja itu membelok ke kanan, lalu memacu sepeda mereka di jalan samping itu. Di sekitar tengah-tengah blok itu ada sebuah gang. Dengan

tempat mereka masuk ke situ lalu bersembunyi di belakang beberapa buah tong sampah. Mereka menunggu sambil mengintip ke jalan.

Ternyata orang yang naik sepeda dengan pakaian aneh itu ikut masuk ke jalan samping itu Tubuhnya yang kecil tapi gemuk terbungkuk bungkuk di atas setang sepeda. Orang itu memakai mantel jubah berwarna hitam, serta topi aneh seperti pet yang berlidah sebelah depan dan belakangnya!

"Pakaiannya seperti yang biasa dipakai detetif Sherlock Holmes," bisik Pete.

"Astaga!" seru Jupe tiba-tiba, lalu berdiri. "Billy Towne! Kenapa kau ada di sini?"

Anak yang disapa itu kaget. Sepedanya membentur sebuah mobil yang diparkir di tepi jalan, sehingga ia jatuh terguling, ia berusaha bangkit, tapi terhalang sepeda dan mantel jubah yang berjela-jela. Kakinya menyepak-nyepak menyingkirkan mantel yang merintangi. Sesudah berhasil berdiri, ia menegakkan tubuhnya selurus mungkin.

"Aku membantu kalian! Masa bodoh apa yang kalian katakan!" "Dengan pakaian seperti itu?" Pete tertawa.

"Ini kan pakaian yang biasa dipakai detektif kata Billy dengan sengit. "Bagaimana kau sampai bisa menemukan kami?" tanya Jupe ingin tahu. "Aku membuntuti kalian," kata Billy dengan bangga. "Pagi-pagi sekali aku sudah bangun, lalu mengawasi tempat kalian berkumpul. Wah, kedua Percival tadi marah sekali, ya? Tapi kalian sekarang kenapa ada di sini? Kalian sedang mengikuti salah satu petunjuk yang kalian temukan, ya?"

"Jangan terlalu banyak bertanya, Billy," kata jupe. "Ayo, kita terus." Diambilnya sepedanya, lalu kembali ke persimpangan yang tadi. "He, mau ke mana kita?" seru Billy sambil berusaha mengikuti.

"Kau akan kami antarkan pulang," kata Jupiter dengan lesu. "Kami tidak bisa menangani kasus dan mengawasi keselamatanmu sekaligus!" "Aku tidak mau-"

Sebuah mobil Jaguar membelok masuk ke jalan samping itu, lalu berhenti. Roger Callow bergegas keluar dari kendaraan mewah itu. "Rupanya kau di sini, Billy!" kata pengacara hukum itu. "Ibumu marah sekali." Roger Callow tersenyum ke arah Trio Detektif, "ia langsung Menduga ke mana anak ini pergi, ketika tahu-tahu ia menghilang. Untung saja kalian mengatakan

pada bibi Jupiter ke mana kalian hendak pergi, coba kalau tidak, aku takkan mungkin bisa

menemukan dia."

"Aku tidak mau pulang!" kata Billy. "Aku bekerja sama dengan mereka!" "Billy," kata Jupiter, "Cecil dan Winifred Percival berhasil mengetahui bahwa kami bertiga bekerja untuk kalian. Mereka juga sudah mengetahui bahwa logat berima merupakan kunci jawaban teka-teki mendiang Dingo. Dari mana mereka bisa tahu? Karena kau yang mengatakannya pada mereka! Pegangan yang paling penting dalam bekerja sebagai detektif ialah jangan sekali-sekali bicara sembarangan, Billy. Kau melakukan keke liruan yang sangat besar!"

(22) TRIO DETEKTIF : MISTERI TEKA TEKI ANEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang