BAB 16 RATU DARI SELATAN

62 17 0
                                    

Jupiter berlari ke luar lewat gerbang depan gedung balaikota lalu mengitar ke samping, dibuntuti oleh Bob, Pete, dan juga Billy. Setibanya di samping gedung, Jupiter berhenti di depan semacam ambang yang agak menjorok masuk ke dalam Walau ambang itu tertutup tembok, tapi jelas bahwa itulah yang dulu merupakan jalan keluar dari Kantor Grusan Perkawinan. Jupiter memper hatikan ambang itu. Napasnya tersengal- sengal tapi tatapan matanya bersemangat.

"Mau apa kita di sini, Jupe?" tanya Pete dengan napas yang juga putus- putus.

"Jalan ini bukan 'keluarlah kalau kau bisa'," kata Bob memprotes, "tapi keluarlah kalau kau tidak bisa'!"

"Memang," kata Jupiter sambil menghembus hembus kepayahan, "tapi Pete tadi benar, tentang pintu yang ditutup dengan tembok. Dinding bata yang menutupi ambang ini masih sangat baru Beberapa bulan yang lalu kita masih bisa keluar lewat sini-dan aku yakin ketika terakhir kalinya mendiang Dingo datang ke balaikota, pintu di sini masih ada!"

"Tapi apa hubungan kenyataan itu dengan petunjuk dalam teka-teki, Jupe?" kata Billy mengajukan kesangsiannya. "Maksudku, jika pintu itu masih ada, kan gampang saja keluar lewat sini!"

"Ya, memang," kata Pete. "Pendapat Billy memang benar, Satu." "Betul," kata Jupiter dengan mata bersinar tenang, "tapi kalian tahu tidak arti kata Salsipue-des, Teman-teman? Nama jalan yang akan dimasuki, apabila masih bisa keluar lewat pintu yang sekarang tidak ada lagi-apakah arti nama

itu'

"Artinya?" kata Bob lambat-lambat, dengan mata yang semakin terbuka lebar. "Itu kan bahasa spanyol, dan artinya-'keluarlah kalau kau bisa'! maksud Dingo-" "Kita harus keluar lewat pintu yang menuju ke Salsipuedes Street, lalu mencari posh Queen 's old Ne'd!" kata Jupiter menyelesaikan kalimat Bob. Bekas jalan keluar itu terdapat di bagian samping gedung balaikota, dekat dinding bela-kangnya. Semak lebat dan pepohonan tumbuh dekat dinding bangunan itu. Sebuah jalan setapak yang sempit menembus kehijauan itu, melintasi semacam taman berumput menuju ke Salsipue-des Street. Keempat anak itu mengamat- amati ambang pintu yang sudah ditutup tembok, karena barangkali saja di situ ada sesuatu yang bisa dijadikan pegangan untuk mengetahui petunjuk yang berikut. Tapi mereka tidak menemukan apa-apa.

Karenanya mereka lantas bergegas menuju ke jalan yang namanya berarti 'keluarlah kalau kau bisa', lewat jalan setapak.

Ketika sudah sampai di pinggir jalan yang dituju, mereka berhenti. Diterangi sinar matahari siang, di seberang jalan nampak gedung Kantor Kamar Dagang. Dan pada kaca jendela depan kantor terpasang sebuah poster besar:

LEGENDA BAHARI!!

Kapal Gap Queen of The South Setelah Mengalami Pemugaran Kembali ke Wujud Aslinya kini TERBUKA UNTUK UMUM

di

DERMAGA PELABUHAN ROCKY BEACH

Menyediakan: Makanan dan Minuman Cenderamata

"Queen of the South!" seru Pete. "Itu kan atraksi wisata yang baru selesai dipugar! Pasti itulah 'Ratu yang kita cari!"

"Kau yakin?" kata Billy dengan nada sangsi "Ya, pasti itu 'Ratu' yang dimaksudkan," kata Jupiter. "Dalam teka-tekinya, Dingo kan menyebut posh Oueen, ratu yang hebat, anggun, ratu yang 'wah'! Dan Oueen of the South sudah jelas merupakan kapal yang mewah dan anggun, dan karena dulu melayani dinas pelayaran lintas samudra, dengan sendirinya diperlengkapi dengan tempat tidur!"

"Jadi langkah kita yang berikut, pergi mengunjungi 'Ratu' itu!" kata Pete.

"Dan di sana mencari 'Ned tua', alias tempat tidur yang dimaksudkan!" kata Bob menimpali.

"Sebentar lagi, harta kakek pasti akan kita temukan!" seru Billy bersemangat.

Jupiter tidak mengatakan apa-apa, hanya wajahnya saja yang berseri- seri. ia beranjak, hendak menuju ke tempat parkir di balik gedung balaikota, karena di sanalah anak-anak tadi menaruh sepeda-sepeda mereka. Tapi tiba-tiba ia berhenti.

Ada orang lari menjauh, menyelinap di tengah semak! Sementara anak- anak memperhatikan dengan heran, orang itu muncul dari tengah semak, dan terus lari melintasi taman rumput yang terdapat sebelum tempat parkir. Orang itu ternyata-Skinny Norris!

"Kejar dia!" teriak Pete. "Rupanya ia tadi dengan diam-diam mengikuti percakapan kita!"

"Manusia licik!" seru Bob dengan marah, sementara mereka mengejar musuh bebuyutan itu. "Dasar otak udang, bisanya cuma membonceng pikiran orang lain!"

Ketika anak-anak yang mengejar tiba di tempat parkir, mereka hanya sempat melihat Skinny mengundurkan mobilnya, lalu memacunya-lurus ke

arah anak-anak! Mereka cepat-cepat berlompatan meminggir untuk menyelamatkan diri. Skinny lewat sambil tertawa dan menggerak- gerakkan tangan di depan hidung untuk mengejek.

"Ambil sepeda-sepeda kita! Cepat!" seru Jupiter "Tapi... tapi..." keluh Billy, "mana mungkin dia kita kejar dengan sepeda? ia pasti akan bisa mendului kita, dan merampas harta warisan Kakek!"

"ia masih harus mencari tempat tidur yang dimaksudkan," kata Jupiter dengan geram, "lalu kalau berhasil, kemudian menemukan petunjuk yang tepat di tempat tidur itu. Ayo, kita harus buru-buru ke sana!"

"He, sepeda-sepeda kita tidak ada lagi!" seru Pete.

Teman-temannya kaget. Mereka memandang kian kemari, mencari-cari di tempat parkir itu.

"Pasti tadi disembunyikan oleh Skinny!" kata Bob.

"Tenang, tenang," kata Jupiter. "Itu sepeda sepeda kita, di sebelah sana!"

Keempat sepeda anak-anak itu ternyata sudah berpindah tempat, kini di ujung seberang tempat parkir, tersuruk ke dalam semak di antara tempat parkir dan sebuah jalan samping. Keempat anak itu berlari-lari ke tempat itu. Ketika sedang berlari, Billy tersandung. Rupanya tali sepatunya lepas. ia membungkuk, untuk mengikatkannya lagi. Ketiga anak lainnya yang sudah sampai di tempat sepeda-sepeda mereka berpaling, lalu memanggil manggil Billy dengan perasaan tidak sabar.

"He, Billy!" seru Pete. "Cepatlah sedi-"

ia tidak menyelesaikan kalimatnya, karena tahu-tahu muncul dua orang laki-laki yang langsung menyergap Trio Detektif. Orang yang berbadan besar seperti raksasa, serta temannya yang lebih kecil, dengan pistol di balik jasnya! Tanpa mengatakan apa-apa, manusia raksasa itu langsung mencengkeram Pete dan Jupiter, sementara temannya yang berbadan kecil meringkus Bob. Ketiga remaja itu tidak mampu memberontak, karena kedua lawan mereka terlalu tangguh. Mereka digiring pergi dari tempat parkir, lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil!

(22) TRIO DETEKTIF : MISTERI TEKA TEKI ANEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang