BAB 17 TERKURUNG

68 18 0
                                    

"Kalau kalian bersikap manis, pasti takkan kami apa-apakan," kata lelaki yang bertubuh kecil sambil menoleh sebentar ke belakang, ia yang menyetir kendaraan itu.

Ketiga anggota Trio Detektif bersesak-sesak duduk di jok belakang, dengan si Raksasa di tengah-tengah. Pete di satu sisinya, sedang Bob dan Jupe di sisi lainnya. Kedua jendela mobil yang sebelah belakang ditutupi dengan tirai.

"Bagaimana dengan anak yang satu lagi Mr. Savo?" tanya si Raksasa. "Kita ditugaskan untuk menyekap ketiga anak ini," kata lelaki yang menyetir. "Jaga agar mereka tidak ribut, Turk. Dan kau sendiri, jangan ikut-ikutan berpikir. Oke?"

"Baik, Bos," kata si Raksasa dengan tenang Ternyata ia bernama Turk. Jupiter dan kedua sahabatnya membisu. Mereka ngeri menghadapi kedua penjahat itu. Mr. Savo menyetir mobil dengan hati-hati, tanpa mengebut Kendaraan itu berbelok-belok menyusur jalan jalan sempit di tengah kota. Lambat laun ketegangan ketiga remaja itu surut. Savo dan Turk

nampaknya tidak berniat menyakiti mereka. Jupiter yang paling dulu mampu membuka mulut.

"Untuk apa kami disekap?" katanya dengan suara agak bergetar. Savo tertawa.

"Untuk apa? Untuk sementara," katanya.

"Tidak, maksudku atas tugas siapa kami Anda sekap?" desak Jupiter. "Aku tadi sudah mengerti maksudmu," sergah Savo. "Kita bilang saja, kami ini menolong teman. Oke?"

"Kalian menghalang-halangi," kata Turk yang berbadan seperti raksasa. "Tutup mulut, Turk!" bentak Savo.

Lelaki bertubuh kecil, yang nampaknya lebih berwibawa di antara kedua penjahat itu, tidak mengatakan apa-apa lagi. ia menyetir sambil

membisu. Setelah beberapa blok lagi dilalui, mobil yang disetirnya dibelokkan memasuki pekarangan sebuah rumah besar, di bagian barat Rocky Beach. Mobil itu tidak dihentikan di depan, tapi terus ke belakang. Di dekat sebuah rumah kecil yang tersembunyi di belakang rumah besar, barulah kendaraan itu berhenti.

"Keluar," kata orang yang bernama Savo.

Turk menggiring ketiga remaja sekapannya ke dalam rumah yang kecil, dan langsung masuk ke sebuah kamar sempit yang terletak di sisi belakang. Dalam kamar itu ada tiga buah pembaringan. Daun pintu dilapisi lembaran logam, sedang jendela yang hanya ada satu di situ diamankan dengan terali. Sebuah pintu lain menuju ke kamar mandi yang kecil dan tak berjendela.

"Oke," kata Savo, "sekarang-"

"Teman Anda itu, untuk siapa Anda menyekap kami, siapakah dia?" tanya Jupiter memotong. "Tapi siapa pun orangnya, Mrs. Towne akan memberi imbalan lebih banyak pada Anda, apabila kami berhasil menemukan-" "Pokoknya seseorang yang menginginkan agar kalian disingkirkan untuk sementara waktu! Oke?" kata Savo tanpa menanggapi ucapan Jupiter yang selanjutnya.

"Tapi perbuatan Anda ini kan penculikan namanya!" kata Bob.

"He, he," tukas Turk dengan suaranya yang berat, "siapa yang kalian katakan penculik, hahh?"

"Kami bukan penculik, Kunyuk!" sergah Savo dengan tampang masam. "Pada hakikatnya," kata Jupiter lagi, "kalian

ini-"

"Persetan!" bentak Savo. Kemudian ia mengangkat bahu. "Coba dengar sebentar, ya! Kami sebenarnya tidak punya urusan dengan kalian, tahu?! Kami cuma melindungi kepentingan kami sendiri-lain tidak!" "Kepentingan apa?" tanya Pete.

"Gang! Apalagi, kalau bukan uang! Orang yang kami bantu itu berutang pada kami. Utangnya terlalu banyak, dan juga sudah terlalu lama. Itu tidak kami sukai!"

Turk tertawa. Tubuhnya terguncang-guncang, sehingga kelihatannya seperti beruang besar.

"Orang yang tidak pintar main kartu sebaiknya jangan mencoba-coba. Ya kan, Bos?"

(22) TRIO DETEKTIF : MISTERI TEKA TEKI ANEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang