BAB 19 GELAK TAWA ORANG YG SUDAH MATI

61 18 0
                                    

Besok baru ada seri selanjutnya ya

-------------------

Waktu, satu jam sudah berlalu. Bob, Pete, dan Billy berdiri di bawah sinar lampu-lampu dermaga yang terang, bersama Kapten dan Chief Reynolds. Di samping mereka, tubuh kapal Queen of the South menjulang tinggi dalam kegelapan malam. Kapten memandang arlojinya. "Sudah hampir pukul delapan, Chief. Batas waktu satu jam sudah lewat," kata pemimpin pameran terapung itu. "Kurasa kita jangan menunggu lebih lama lagi. Entah apa saja yang sementara ini sudah terjadi di atas."

"Jika Jupiter berhasil menemukan tempat tidur yang dimaksudkan, akan banyak waktu yang bsa dihemat," kata Chief Reynolds berkilah. "Anak itu banyak akalnya! Kita beri dia waktu lima belas menit lagi."

"Jupe pasti kembali!" kata Bob dan Pete serempak. "Ya, itu juga kuyakini, Anak-anak," kata Chief

Reynolds sambil tersenyum. "He-dengar itu!" seru Billy. "Itu pasti dia!"

Terdengar bunyi langkah bergegas-gegas di dermaga, menuju ke arah mereka. Bob dan Pete

beranjak, hendak menyongsong orang yang datang itu. Mereka beranggapan bahwa itu pasti Jupiter. Tapi mereka tidak jadi menyongsong, karena yang datang ternyata Roger Callow. Pengacara hukum itu bergegas-gegas melewati gerbang masuk, lalu datang menghampiri. Wajahnya mencerminkan perasaan lega.

"Di sini kalian rupanya, Anak-anak-dan Billy ada bersama kalian," katanya. "Mrs. Towne mengatakan bahwa kalian beramai-ramai pergi ke balaikota. Tapi ketika aku ke sana dan kalian ternyata tidak ada di situ, aku lantas gelisah. Aku menelepon kantor polisi. Petugas di sana mengatakan bahwa Chief Reynolds ada di sini, bersama kalian."

"Kami sudah sampai pada bait terakhir teka-teki itu, Mr. Callow," ujar Bob. Dijelaskannya makna teka-teki yang terkandung dalam bait yang

penghabisan. "Tapi sekarang ada orang lain yang mendului naik ke atas kapal, dan mungkin sementara ini sudah berhasil menemukan permata itu."

"Kalau begitu kenapa kita masih di sini terus?" kata Callow. "Jupiter tadi merasa bisa mengetahui cara menemukan kabin yang dimaksudkan," kata Pete.

"Kami ini sedang menunggu dia kembali. Tapi "sampai sekarang belum datang-datang juga."

"Jika kita memencar," kata Mr. Callow, "aku yakin kita akan bisa menemukan-"

"Untuk itu," kata seseorang yang tahu-tahu muncul dari tempat yang gelap, "diperlukan nasib mujur."

"Jupiter!" seru Billy.

Penyelidik Satu Trio Detektif menghampiri yang lain-lainnya, lewat pintu gerbang, ia memandang Mr. Callow.

"Kenapa Anda tiba-tiba ada di sini?" katanya

"Aku tadi mencari-cari kalian," kata pengacara hukum yang ditanya. "Tapi itu tidak penting Bagaimana, Jupiter, kau sudah berhasil menemu kan kamar yang dimaksudkan oleh teka-teki itu?

Jupiter mengangguk dengan gembira.

"Hanya ada satu cara yang gampang untuk mengetahui apakah Dingo memang pernah berlayar naik kapal ini, dan dalam kabin yang mana. Caranya ialah, bertanya pada orang yang mungkin pernah sama-sama berlayar dengan dia! Aku tadi mengambil kesimpulan bahwa hanya dua orang saja yang pantas masuk perhitungan! Jack Dillon, atau teman Dingo yang satu lagi, yang ikut menandatangani surat wasiat itu selaku saksi Sadie Jingle!"

"Lalu bagaimana-apakah keduanya pernah seperjalanan dengan Dingo?" tanya Bob.

"Ya, seorang dari mereka! Mrs. Jingle. Wanita itu sekapal dengan Dingo, ketika datang kemari dari Australia tiga puluh tahun yang lewat! Kurasa

(22) TRIO DETEKTIF : MISTERI TEKA TEKI ANEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang