BAB 8 TAMU-TAMU TAK TERDUGA

75 21 0
                                    

Beberapa jam kemudian. Pete Crenshaw meletak kan telepon di rumahnya, lalu mengatakan,

"Nah-selesai juga akhirnya tugasku menele pon untuk Hubungan Hantu ke Hantu!"

"Menelepon hantu?" tanya ayahnya dengan heran. "Kau agak pusing, ya?!"

"Tidak, Ayah-bukan hantu, tapi Hubungan Hantu ke Hantu! Itu ciptaan Jupiter, untuk dengan cepat menemukan sesuatu atau seseorang. Kami masing-masing menelepon lima teman untuk mengatakan apa yang kami cari, lalu teman-teman itu kami minta agar meneruskan pesan kami itu pada lima teman mereka, lalu kelima teman itu masing-masing menelepon lima teman lagi, dan begitu seterusnya. Hubungan yang terjadi makin lama makin meluas dengan rumus deret ukur, kata Jupe. Prinsipnya sama dengan surat berantai Semua anak, atau katakanlah hampir semua anak di Rocky Beach akan membantu kami! Pokoknya cara kerja kami itu bisa berjalan."

Mr. Crenshaw kelihatan bingung mendengar penjelasan yang begitu rumit.

"Ya, bisa kubayangkan." Hanya itu saja yang dikatakannya.

Pete tersenyum puas. Skinny Norris kini pasti tidak bisa menghindar lagi. Boleh dibilang setiap anak di kota kecil itu akan siap siaga. Begitu mobil Skinny yang merah atau tampangnya yang selalu menyeringai kelihatan, anak yang melihatnya dengan segera akan menelepon kantor Trio detektif.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Pete sudah bangun. Padahal itu hari Sabtu. Tanpa sarapan terlebih dulu, ia langsung menelepon Jupiter. "Ada berita dari Hubungan Hantu ke Hantu?"

"Sampai sekarang sudah ada dua, Pete," kata Jupiter. "Yang satu melihat mobil yang kemudian ternyata bukan yang kita cari. Lalu penelepon berikut melihat mobil Skinny di jalan masuk ke rumah keluarga Morris."

"Nah, kalau begitu kita tahu bahwa saat ini ia masih ada di rumahnya," kata Pete. "Begitu selesai sarapan, aku akan segera ke kantor kita."

Karena sedang buru-buru, pagi itu Pete hanya makan tiga butir telur dan enam iris daging asin. sementara tegukan susu yang terakhir masih ada dalam mulut, ia sudah lari ke luar. Dengan cepat ia bersepeda ke The Jones Salvage Yard, lalu masuk ke kantor Trio Detektif. Hanya Jupiter saja yang ada di situ.

"Bob masih harus mengerjakan beberapa hal yang disuruh ibunya," kata Penyelidik Satu itu. Sedang aku selama ini sibuk mengutak-utik teka- teki itu. Kauperhatikan tidak, berapa sering Dingo mempergunakan kata- kata yang tidak lazim? Maksudku, dalam bait yang sedang kita kerjakan sekarang, ungkapannya berbunyi 'Nyo nya dari Bristol berkendaraan dari seorang teman'."

"Lalu apanya yang tidak lazim?" tanya Pete "Ungkapan berkendaraan dari itu yang agak aneh, kalau dipikir bahwa pistol cowboy itu menunjuk ke arah sesuatu. Kenapa ia tidak mengatakan berkendaraan ke seorang teman? "Wah, entah, ya! Mau tanya pada Dingo orangnya sudah mati," kata Pete dengan se enaknya.

Tapi Jupiter tidak mengacuhkan komentar konyol itu.

"Kau masih ingat tidak, Bob pernah mengatakan bahwa dalam bait tiga, Dingo menggunakan kata 'mangkuk bagus kita, dalam bait empat ada kats 'hidung'-tanpa mengatakan hidung siapa sedang pada bait lima ada ungkapan 'membeli kesulitan dan pertengkaran' yang berarti membeli istri?"

"Maksudmu, seharusnya Dingo mengatakan 'lihat mangkukku' atau 'mangkuk itu, dan 'ikuti hidungmu'?" kata Pete menebak. "Lalu mana ada orang membeli istri?"

Jupiter mengangguk-angguk.

"Aku yakin, kata-kata yang tidak lazim itu pasti sangat penting maknanya. Pasti kesemuannya itu mengandung tipuan."

"Jika kau ingin tahu pendapatku," desah Pete, seluruh wasiat edan itu penuh tipuan." "Dan karenanya aku yakin, harta yang disembu nyikan itu benar-benar ada," ujar Jupiter dengan mata bersinar-sinar. "Dingo memang sengaja menyusun wasiatnya sedemikian rupa sehingga warisannya tidak bisa ditemukan dengan gampang."

(22) TRIO DETEKTIF : MISTERI TEKA TEKI ANEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang