BAB 20 JUPITER MENGATUR JEBAKAN

63 18 0
                                    

"Cuma keisengan belaka, lain tidak!" tukas Chief Reynolds dengan sebal. "Kau yakin itu suara kakekmu, Billy?"

Billy mengangguk lesu.

"Ya, itu memang suara Kakek," katanya, "ia... ia rupanya merekam suara tertawanya sendiri di tali itu!"

"ia pasti sudah tidak waras lagi," kata Chief Reynolds. "Masa, lelucon begitu dilakukannya terhadap keluarga yang ditinggalkannya." "Segala-galanya cuma lelucon belaka," kata Winifred berkeluh-kesah. "Dingo ternyata memang benar-benar bandit!"

Chief Reynolds menatap wanita kurus itu dengan galak.

"Bagi Anda dan saudara Anda, urusan ini lebih daripada sekadar hanya lelucon! Kapten, apakah kedua orang ini mendapat izin untuk berada di atas kapal setelah tempat ini dinyatakan ditutup untuk umum? Atau untuk merusak perlengkapan kapal?"

"Tentu saja tidak!" tukas Kapten.

"Dengan begitu mereka bersalah, masuk kemari tanpa izin, kata Chief Reynolds. "Ditambah lagi merusak-"

"Anda tidak bisa menuduh kami-" tukas Cecil dengan gugup.

"Jangan lupa, urusan melepaskan tali pengikat sekoci tadi, sehingga kita nyaris saja celaka," kata Jupiter mengingatkan.

"Ya, itu memang merupakan pelanggaran berat," kata Chief Reynolds bersungguh-sungguh.

"Goblok!" Tiba-tiba Winifred menukas saudara nya. "Kan sudah kukatakan tadi, jangan kaulaku-kan! Lihat sekarang akibatnya!" "Diam!" bentak Cecil dengan marah. "Anak dungu itu-"

Tapi Winifred malah mengadu pada Chief Reynolds.

"Semuanya ini akalnya! Semua! Urusan dengan sekoci, pencurian, segala- galanya berasal dari rencana edannya!"

Jupiter tertawa nyengir.

"Sudah kusangka mereka melakukannya untuk membuat kami ketakutan sehingga mereka bisa beraksi dengan lebih leluasa-tapi aku belum yakin. Tadi pagi mereka juga sudah melakukan perbuatan serupa, sewaktu mengurung Billy dalam mobil boks."

"Apa?" teriak Winifred. "Kami tidak pernah-"

"Bawa mereka," kata Chief Reynolds pada anak buahnya.

Dua petugas polisi menggiring Cecil dan Winifred Percival pergi dari situ. Cecil mengayunkan tangannya hendak memukul Winifred, tapi sempat ditahan seorang polisi.

"Mereka tadinya kan tidak tahu, Goblok!" bentak Cecil.

"Kau kan yang mengajak kemari, Kodok Gendut!" teriak Winifred. "Kau kan juga bernafsu sekali, ingin mendapat bagian, Jeruk Asam!" balas Cecil.

Keduanya diseret ke luar oleh polisi-polisi yang ditugaskan. Suara kedua orang Inggris bersaudara itu terdengar lantang di dalam gang, berteriak-teriak saling mengata-ngatai. Chief Reynolds menggeleng- geleng, nyaris tidak bisa menahan tertawa.

"Aku tidak tahu, apakah mereka tidak akan lebih merasa terhukum jika dipulangkan bersama-sama ke Inggris," katanya.

Setelah itu ia melangkah ke luar, bersama Kapten, diikuti oleh Billy dan Roger Callow. Pengacara hukum itu membawa sampul yang berisi surat wasiat. Bob dan Pete juga sudah hendak ikut keluar. Tapi Jupiter menahan.

"Biar mereka saja yang duluan, Teman-teman," katanya.

Saat itu Roger Callow sudah sampai di ambang pintu, ia menoleh ke arah ketiga remaja itu dengan sikap bertanya.

"Kami akan segera menyusul," kata Jupiter padanya. Pengacara hukum itu hanya mengangkat bahu, lalu keluar.

Pete dan Bob memandang Jupiter dengan heran.

(22) TRIO DETEKTIF : MISTERI TEKA TEKI ANEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang