BAB 14 PETE MENEMUKAN "MUG"

62 18 0
                                    

Pete menggigit roti panggangnya. Dengan yang itu, sudah lima potong yang dimakannya. Pada hari-hari Minggu, keluarga Crenshaw biasa sarap an agak lambat, disatukan dengan makan siang Ayah dan ibu Pete sedang asyik membaca surat kabar terbitan hari Minggu. Sedang Pete asyik memikirkan kasus terbaru yang dihadapi Trio Detektif. 'Mangkuk bagus'-yang sulit sekali ditebak maknanya.

Penyidikan nampak terhenti sampai di situ saja Malam sebelumnya ketiga remaja itu harus tinggal di rumah masing-masing. Sedang percakapan lewat telepon antara mereka bertiga yang dilaku kan sebelum pergi ke gereja tidak menghasilkan gagasan baru.

"Ayah, kecuali 'mangkuk', apa kiranya arti yang lain dari kata mug?" "Bagaimana?" Mr. Crenshaw menurunkan halaman surat kabar yang sedang dibaca. "Mug berarti mug, 'mangkuk'." Wajah ayah Pete menghilang kembali di balik halaman surat kabar "Kecuali jika yang kaumaksudkan itu, 'orang yang tidak bermutu'."

"Kalau itu artinya, aku tidak melihat hubungannya," gumam Pete. Mr. Crenshaw berhenti membaca sebentar.

"Kau tahu pasti, yang kaumaksudkan itu bukan kata mugger? Orang yang merampok setelah memukul jatuh korbannya?"

"Bukan itu! Katanya memang mug" kata Pete sambil mengeluh.

"Yah," kata Mr. Crenshaw dari balik halaman surat kabar, "bagaimana kalau mug shots? Itu-foto-foto tampang para penjahat yang dibuat polisi setelah mereka ditahan."

"Mug shots?" kata Pete. Matanya terpentang lebar. "Itu dia!" "Apa katamu?" ujar Mr. Crenshaw dari balik surat kabar.

Tapi Pete sudah sibuk menelepon kantor Trio Detektif. Sayang, tidak ada yang mengangkat di sana. Kini ia menelepon rumah Jupiter. Anak itu sendiri yang menerima.

"Aku sudah berhasil mengetahuinya, Jupe!" seru Pete bersemangat. "Cepat, suruh Bob datang ke kantor!"

Pete buru-buru mengembalikan gagang telepon ke tempatnya, lalu lari ke luar untuk mengambil sepeda. Beberapa menit kemudian ia sudah merangkak masuk ke karavan. Jupiter sudah lebih dulu ada di situ. Tapi Bob belum nampak.

"Sebentar lagi datang," kata Jupiter. "Apa yang berhasil kauketahui, Dua?"

"Arti ungkapan see our handsome mug ahead!" ujar Pete. ia nyengir, lalu duduk "Sekarang aku melihatnya!"

Jupiter terkejap karena heran, lalu memandang berkeliling. "Di mana?" katanya.

Ketika Pete hendak menjawab, tahu-tahu telepon berdering. Ternyata Mrs. Towne yang menelepon.

"Billy menghilang lagi, Jupiter," kata wanita muda itu dengan cemas. "Tadi pagi ia mengatakan bahwa ia tahu arti kata mug. Setelah itu ia pergi-kurasa ke kedai teh itu. Tapi sampai sekarang belum juga kembali. Aku cemas, sebab kulihat ada beberapa orang berpenampilan aneh berkeliaran di sekitar sini. Dan kalau aku tidak keliru, tadi aku juga melihat mobil kedua Percival di dekat-dekat sini."

"Orang-orang berpenampilan aneh itu, satu di antaranya bertubuh besar tinggi? Hampir-hampir seperti raksasa?"

"Ya, orang itulah yang kami lihat tadi! Aku sudah menelepon Roger, tapi sayangnya ia tidak ada di rumah."

"Dengan segera kami akan pergi ke kedai teh itu," kata Jupiter berjanji. "Billy tadi sempat mengatakan, apa arti kata mug menurut perki raannya?"

"Tidak, ia tidak mengatakannya," jawab Mrs Towne. "Cepat-cepatlah ke sana, Jupiter!" . Jupiter berjanji akan melakukannya. Ketika ia mengembalikan gagang telepon ke tempatnya,

Bob muncul lewat tingkap di lantai kantor. Jupiter menceritakan padanya apa yang baru saja dikatakan oleh Mrs. Towne lewat telepon, lalu menambahkan dengan geram, "Jika terjadi sesuatu dengan Billy, kedua Percival yang akan berhak menerima harta warisan Dingo!" "Tapi apakah jawaban yang ditemukan Pete, tentang makna teka-teki itu?" tanya Bob.

(22) TRIO DETEKTIF : MISTERI TEKA TEKI ANEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang