HOT YOUNG RICH ACTOR : JJK [M]

08

Komen untuk penambah semangat ya sayang semuanya💜💜

Budayakan vote serta komentar kepada setiap karya seseorang gaiseuuu.. saling menghargai itu pilihan paling terbaik daripada jadi pembaca 'numpang!

Jangan lupa baca note setelah TBC!

Jawab dulu atuh sapaan saalam dari Upin😪 kebiasaan deh di lewatin🙄

Annyeong!!!!

Dua tiga rama-rama, apa kabareuuu kalian semua? 😁

Double up yes😁

Cuma mau menjelaskan kalo di ff ini mungkin lebih kek CEO JEON sebelumnya, di bumbui romance sama misteri, bedanya alur ff ini ringan-ringan bae ngk kek fanfiction-fanfiction buatanku sebelumnya 😁

Jangan lupa kalian tinggalkan opini kalian melalui kolom komentar, terimakasih 💜

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

"Untuk apa? Aku tak akan mau melakukan hal yang di luar batas, Jungkook..."

Tap.

Pria itu segera menahan lengan Anna yang ingin menjauhi dirinya, ia hampir kehilangan jalan berpikir. Namun entah mengapa dia percaya terhadap cara yang satu ini akan membuatnya sembuh 100%.

"Setelah ini aku janji tak akan meminta macam-macam lagi padamu, Ann..."

"Kau bisa meminta hal-hal seperti itu dari wanita tidak benar di luaran sana. Jangan libatkan aku bisa, kan?!"

Anna menaikan nada suaranya seakan memberi pertanda bahwa dia kecewa pada Jungkook. Padahal sudah di berikan kesempatan, namun mengapa pria itu malah meminta hal-hal di luar batas seperti ini?!

"Tapi aku hanya ingin denganmu..."

"Pikiranmu terlalu sempit, Jungkook!"

"Ya, kau benar..."

Anna menatapnya dengan tatapan nanar, tidak tau harus berbuat apa sebab dia pun tau bahwa Jungkook mungkin sudah sangat tertekan menghadapi kelainannya sendiri.

Ia tak mampu mengontrol hal itu, lelaki ini pun masih belum bisa mengendalikan dirinya terhadap godaan yang pasti terus saja datang untuk mengujinya.

"Sebaiknya kita pulang, sudah malam..." ujar Jungkook.

Lantas meninggalkan kawasan tersebut lebih dulu menuju mobil. Wajahnya sangat muram, tidak meninggalkan setitik pun kebahagiaan disana.

Keduanya kini sedang melalui perjalanan menuju tempat kediaman Anna. Suasana tak mendukung sama sekali untuk memulai pembicaraan sebab Anna sendiri tidak tau bagaimana caranya menghidupkan ketenangan dari ketegangan yang tengah berlangsung sekarang.

"Sudah sampai..." Anna menoleh kearah rumahnya, mengapa jika suasananya seperti ini perjalanan justru terasa lebih cepat sih?!

"Langsung tidur ya? Semoga mimpi indah..." tutur lelaki tersebut, akhirnya mengeluarkan senyum setelah kejadian yang menimpa mereka di bukit tadi.