Kehilangan

624 46 9
                                    

"Semua kenangan akan berarti ketika kita sudah merasa kehilangan"

Sesampainya di depan gedung rumah sakit, Arven langsung buru-buru turun dari motornya dan langsung mematikan mesin motornya tanpa mengucapkan apapun. Namun, meski sangat tergesa-gesa, Arven tak melupakan Agitha. Arven tetap membukakan kunci helm Agitha dan menaruh helm tersebut ke dalam bagasi motornya.

Setelah itu, Arven menggenggam tangan Agitha dengan kuat, lalu berlari masuk ke dalam rumah sakit. Lift yang tak terbuka dengan cepat adalah musuh Arven kali ini, karena cowok itu mendecak sebal sedari tadi di depan lift tersebut.

"Sabar, Ar. Kan orang di sini banyak," ucap Agitha, menenangkan Arven.

Arven hanya melirik sekilas ke arah Agitha, lalu ketika lift tersebut terbuka, langkah kaki Arven segera memasuki lift tersebut bersamaan dengan Agitha. Lantai 5 menjadi tujuan Agitha dan Arven sekarang, karena tempat tersebut adalah tempat ruang ICU dimana Arif berada.

Selama di lift, Agitha hanya melirik ke arah Arven dengan rasa takut. Bukan takut karena rumah sakit, melainkan Agitha takut karena melihat raut wajah Arven. Mata Arven terlihat begitu tajam karena terlalu khawatir, sedangkan rahang keras Arven semakin terlihat keras, akibat cowok itu berdiri tegak dan sedang dalam posisi serius. Agitha belum pernah melihat Arven sekhawatir seperti ini, dan rasa takut kehilangan Arif terlihat sangat jelas di mata Arven.

Pintu lift terbuka. Arven langsung menuju meja registrasi yang berada sebelum pintu masuk ruang ICU.

"Atas nama Arif Radhian, sedang koma karena penyakit jantung," ucap Arven kepada perawat di depannya.

Perawat itu melihat sekilas data di komputer, lalu menatap Arven dengan sedu. "Maaf, tapi Arif Radhian sudah dipindahkan ke ruang jenazah dan akan siap dibawa ke rumah keluarganya."

Deg. Arven terdiam kaku.

"Itu benar? Ga salah nama, kan?" tanya Agitha, ia juga ikut terkejut.

"Benar, dari keluarga Radhian, kan? Anak kedua dari kedua bersaudara, kakaknya bernama Arven Radhian dan Ayahnya Rizal Radhian. Apakah saya salah?" tanya perawat tersebut.

Beberapa part dihapus untuk kepentingan penerbitan.

AGITHA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang