Gadis itu menangis isak ketika melihat kondisi orang yang sangat ia sayangian terbaring lemah diranjang rumah sakit, apa lagi penyakit itu membuat dirinya harus kehilangam keluarganya sesuatu saat nanti
YA VINA! Vina sudah 24jam menunggu kakaknya bangun tetapi belum saja sadar. Vina cuma takut kehilangan kakak yang paling ia sayang, apa lagi yang dirinya miliki hanya Vannesa
"SIAL-ups sorry sayang"pria itu menundudukan tubuhnya kesofa rumah sakit sambil menghapus bekas darahnya
"gimana berhasil?"Vina mendekatiin pria itu, mengelus tangannya dan wajah pacarnya yang terluka
"aww pelan-pelan sayang. kamu enggak perlu takut aku berhasil apa enggak dan jawabannya berhasil kalo Edgar percaya bahwa foto itu putrinya"ucapnya
"Kamu serius? Thanks you baby aku cinta kamu Arga"Vina memeluk tubuh Arga dengan erat
Senyuman Vina mengembang melihat Samudra dan Metta menderita. Ini balesan untuk mereka karena mereka telah membuat Vannesa harus terbaring dirumah sakit apa lagi Vannesa harus menerima resikonya, memiliki waktu 1bulan
"giman kondisi Vannesa?"tanya Arga sambil melihat kondisi Vannesa yang dibilang sudah sekarat
"mungkin aku harus makin bales dendam sama Samudra karena dia udah buat ka Vannesa kaya gini. Kamu mau kan bantuiin aku"
"kamu tenang. Malam minggu besok aku bakal balapan motor sama dia, aku pastikan aku yang menang"ucap Arga sambil mencium kening Vina
"makasih sayang, cuma kamu yang terbaik bagi aku. I love you"bisik Vina dan langsung mencium bibir Arga
Saat mereka asik dalam ciuman, tubuh Vannesa secara tiba kejang-kejang apa lagi sesak nafas Vannesa begitu kencang hingga menghentikan kedua manusia itu berciuman
"Ka.. Kak hiksss kak Vannesa are you okey?"panik Vina sambil menggoyang-goyangkan tubuh Vannesa tetapi tubuh Vannesa makin kencang kejang-kejangnya
"DOKTER.."teriak Arga, para dokter berlari memasukiin ruangan Vannesa. Dimana para dokter dan suster memeriksa keadaan Vannesa
"alat mesin detak jantung siapkaan."dimana Suster memberikan alat detak jatung kepada kepala dokter rumah sakit
Vina menangis isak dipelukaan kekasihnya. Vina bakal bales dendam apa yang udah Samudra lakuiin kepada Kakaknya
"dok sepertinya pasien butuh darah AB-"
"saya dokter hikss.."Vina menunjukan tangannya untuk memberikan darahnya kepada Vannesa
Arga mengelus surai rambut Vina. Rasanya sakit sekali harus kehilangan keluarga kesayangannya. Dimana dulu Samudra telah menghabiskan nyawa adiknynya dan sekarang pria itu menghabiskan nyawa Vannesa
"kamu tenang sayang, aku yakin Vannesa selamat."Arga memeluk tubuh Vina agar gadisnya berhenti menangis
"aku takut hiksss.. Aku cuma punya kak Vannesa doang Gaa.."ucap Vina
"iya aku paham, aku janji bakal bantuiin kamu sayang."Arga mencium kening Vina begitu lama
Vina menumpahkan air matanya ketika kakak tercintanya harus mendapatkan berapa selang lagi masuk melalui hidung bahkan sampai perut..
'Sam! Dulu emang gue cinta sama lo tapi saat ini gue udah enggak cinta sama lo! Lo udah buat kakak gue menderita. Mungkin ini balesan buat lo harus dibenci Metta!'batin Vina
[]
Alvin tersenyum manis kepada sahabatnya. Semua yang diceritakan oleh Samudra adalah hal yang kebenaran,mungkin Samudra sudah salah selama ini tetapi yang ia lakukan adalah demi kebaikan bukan kejahatan
"jadi lo menyerah gitu aja?"tanya Alvin sambil melirik Samudra yang asik terlamun memikirkan hatinya yang sakit
Samudra menarik nafasnya pelan dan meraih kearah Alvin dan juga kedua temannya yang asik Nonton 21+ ya siapa lagi rajanya.. RAKA+PANJI
"gimana lagi Metta udah gamau dengariin penjelasaan guekan"ucap Samudra sambil melirik Alvin
"kata gue sih lo cari tau siapa yang udah nyebariin foto Metta sama om-om itu, ya kita bisa bantukan?"ucap Raka sambil berhenti menonton film kesayangannya
Dimana Panji dan Alvin mengangguk setuju bahwa mereka akan membantu Samudra untuk mencari tahu siapa yang udah nyebar foto hoax gitu Ke-Edgar
"gimana caranya?"tanya Panji karena foto-foto itu ada ditangan Edgar bukan?
Samudra melirik mereka bertiga. Benar kata Panji kalo mereka enggak akan bisa kasih bukti ke-Metta soal foto sialaan itu
"udah lupaiin mungkin saatnya gue lupaiin Metta-"
"ENGGAK BOLEH!"teriak Panji dan Raka secara barengan
"iya Sam, kita harus bantu lo. Ini tuh semua salah paham, mungkin kalo soal lo sama Vannesa lo bisa jelasin dengan Metta tapi kalo soal foto itu kita harus bantu lo karena itu bukan salah lo, apa lagi om Edgar bakal jual Metta ke-Argakan. emangnya lo mau Metta terluka lagi karena Arga hmm?"tanya Alvin kepada Samudra
"ya enggak sih, gimana caranya ya kita bisa dapatin foto itu?"tanya Samudra
"satu-satunya sih, selang satu dari kita jadi OB kantor om Edgar gimana?"ucap Alvin
"nyamar maksud lo?"tanya Raka yang langsung dianggukin mereka semua
Raka mengangguk setuju kalo soal nyamar pasti dirinya dipilih bukan?, Samudra tersenyum bahagia melihat para sahabatnya yang mau membantunya
"gue gatau jika kaga ada kalian semua, Mungkin ini berat bagi kalian buat bantu gue tapi-"perkataan Samudra terputus karena Alvin
"lo sahabat kita, kita tau apa yang lo rasaiin sekarang, kita semua bakal bantu lo apa perlu buat kembalin Metta lagi sama lo. Kasian bayi besarnya Metta sedih hehehe"ledek Alvin yang langsung diketawaiin mereka semua
'Metta aku bakal ngebuktiin semuanya kekamu kalo aku gak salah, aku bakal terus berusaha buat kembaliin kamu lagi untuk aku dan Vannesa? Aku akan akhiriin semuanya dan melaporkan ini semua kepolisi kalo Vannesa jalan ini semua'batin Samudra
SAD ENDING OR HAPPY ENDING NIH?
RAMIKAN PART INI
SPAM KOMEN DISINI:
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY (21+) TAMAT
Humor(WARNING 18+ FOLLOW DULU BARU BACA) "Metta mau nenen" "Iya, Samudra" "Metta mau peluk" "Sini" "Metta mau buat anak" "Ayo" Ini cerita tentang Samudra G Septian yang berhati iblis menjadi bayi besar yang super manja pada Metta... (CERITA DIPRIVAT, FOL...