ENAM BELAS : JANGAN HARAP!

84.5K 3K 430
                                    

Waktu terus berputar dimana hari sudah memasukiin pukul jam12 malam. Samudra masih terlentang pinsan dihalaman rumah Edgar. Samudra membuka matanya perlahan lalu ia melirik halaman rumah Metta..

"aww sshittt..."Samudra meringis pelan ketika bagian perutnya perih sekali apa lagi ia belum mengisi perutnya dari tadi pagi

"Mettaa.."Samudra melirik jendela Metta yang terbuka bahkan lampu berwarna pink itu menyala

Samudra tidak bisa diam lagi, ia merindukan gadisnya. Sehari tidak bertemu dengan Metta, hidupnya hampa sekali, apa lagi Metta wanita tercintanya

"Metta keluar sayang aku mohon aww..."Samudra meringis pelan dan menyentuh perutnya yang terluka karena pukulan Edgar tadi

Samudra menyentuh gagang pager rumah Metta. Menundukan kepalanya lalu menumpahkan air matanya, hal pertama yang ia alamin selama ini adalah terluka dimana Metta meninggalkannya

Samudra mengakat kepalanya, matanya melirik kearah kamar Metta. Biasanya gadis itu akan menongolkan kepalanya lalu memberikan kode untuk tidak memanggilnya karena Edgar pasti akan marah.

Momen dimana ia selalu menjemput Metta. Gadis itu selalu menatapnya tajam dan menyuruh Samudra menutup mulutnya agar tidak memanggil namanya tetapi saat ini ia harus kehilangan momen indahnya

"tanpa lo gue hampa Mett"ucap Samudra dengan air mata tertumpah mengenai pipinya

Samudra berjalan meninggalkan rumah Metta. Mungkin benar bahwa Metta udah tidak mau menemuinya karena gadis itu sakit hati bukan?

Samudra memasukin mobilnya, melirik atas kamar Metta. Pria itu menyalakan mesin mobilnya dan mendarai untuk menunju apertemen dirinya

"kenapa jadi gini tuhan.."frutasi Samudra yang membanting setir mobilnya

Jantung Samudra benar-benar sakit. Nomornya sudah diblokir oleh Metta, instagram-pun juga diblokir dengan gadisnya. Apa salahnya sampai Metta tega memblokir akun dirinya

Senyuman Samudra menipis mengingat kejadian kemarin malam dimana dirinya ketahuan oleh Metta diapertemen sialaan itu.

Enggak seharusnya Metta tahu sekarang, Samudra yakin bahwa Vannesa sudah melakukan rencana. Lihat Samudra akan perpura-pura bodoh buat ikutiin alur permainan Vannesa

"lo pikir gue bodoh, sesexynya lo ataupun lo inceran para cowok disana! Tapi!! Gue tetap jijik sama kemurahan lo anjing!"murka Samudra yang langsung menghentikan mobilnya diapertemen dirinya dan Metta

Malam ini Samudra mungkin harus tidur sendiri dulu diapertemen dirinya bersama Metta dulu, mungkin rasa sakit itu akan berkurang jika ia bisa merasakan wangi harum bekas kasurnya bersama Metta

Samudra memasuki kamarnya tetapi! Sialnya ada Vannesa yang sedang merebahkan tubuhnya diranjang sambil memainkan kondom dirinya yang telah ia pakai saat bermain bersama Metta

"sayang.."Vannesa menatap Samudra dan langsung melempar benda gila itu kedada Samudra

Gadis itu melangkah maju lalu mengelus lembut dada Samudra sampai-sampai pria itu menepis tangan Vannesa

"maksud lo apa!"marah Samudra melihat Vannesa yang berani menyentuh kondom miliknya

"maksud aku? Hmm kamu ngertilah apa maksud aku saat ini. Aku mau kamu"ucap Vannesa dihadapaan wajah Samudra

Samudra tertawa kencang dan langsung menatap mata Vannesa serius.

"lo pikir gue barang?"tanya Samudra tegas

"sssttt enggak perlu bentak-bentak aku gitu sayang."Vannesa mengelus dada Samudra dengan penuh gairah

Samudra menahan dirinya agar tidak melakukan hal kegilaan itu dengan wanita ular seperti Vannesa. Samudra harus main ganteng!

BABY BOY (21+) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang