DUA PULUH DELAPAN : MENYESAL

108K 3.5K 1.7K
                                    

"SAMUDRA! MAMA MOHON HIKSSS MAMA MOHON NAK!"Andin menarik paksa tangan Samudra untuk enggak pergi ikut tandingan balapan motor

Samudra cuma diam. Kenapa Andin jadi peduli biasanya yang dipikirkan Andin dan Gerry cuma uang! Uang! Uang. Kenapa saat Samudra mau tandingan aja Andin selebay ini

"apa yang kamu mau Sam-"

"Metta pah. METTA!"Kata Samudra sambil membenarkan jacketnya. Samudra mendekatin Gerry yang lagi duduk dikursi tamu sambil merebut kunci motornya

"kamu udah dapatin Metta apa yang kurang lagi. Kamu dirumah atau papa nyuruh kamu buat berhenti jalanin hubungan sama Metta-"

"PAH CUKUP! kenapa papa sama mama kaya peduli gitu sama Sam, bukannya selama ini kalian selalu sibuk sama kerjaan. Uang lebih pentingkan dari pada anak, karena aku tau kalo kalian takut MISKIN! makanya korbanin aku"tegas Samudra

Andin menatap putranya dengan rasa kemarahan. Perkerjan dirinya memamg penting tapi bukan berarti Andin atapun Gerry melupakan anaknya begitu aja bukan?

PLAK...

andin menampar pipi putranya penuh kemarahan. Tetesan air mata Andin terjatuh begitu saja melihat sikap anaknya yang sudah mulai berani melawannya. Andin mengambil kunci motor ditangan Samudra tetapi Samudra menahan kunci motornya

"kamu dirumah! DIRUMAH SAMUDRA!!!"murka Andin dengan tangisan isaknya

"mah ini demi kebaikan Metta dan anak aku karena-"

"anak? Maksud kamu?"Gerry melangkah maju mendekatin putranya lalu menaikan alisnya bingung

Anak siapa? Apa Samudra memiliki seorang anak dari Metta? Gerry menepuk pelan pipi Samudra lalu ia meninju wajah putranya penuh rasa kemarahan. Apa yang Samudra buat sangatlah tidak masuk akal

"kamu! Kamu--melecehkan seorang perempuan yang masih sekolah! Papa tidak mengajarkan kamu Samudra"suara dingin Gerry membuat Samudra sedikit terdiam. Bukan takut karena dihajar tapi takut mereka berdua kecewa

"iya pah, Metta hamil anak samud-"

BRUK....

"ANAK BIADAP KAMU! SAYA MENGESEKOLAHIN KAMU BUKAN BERARTI KAMU SEENAKNYA MAU BEBAS TAPI SAYA MAU KAMU SEPERTI SAYA MENJADI CEO G! anak kuangajar kamu sekarang. Bisa-bisanya kamu hamilin anak dari teman papa. BRENGSEK KAMU! ANGKAT KAKI KAMU DARI RUMAH INI BAJINGAN!"Murka Gerry dan langsung meninju wajah Samudra

Samudra menghapus jejak darah dibibirnya. Yang dilakukan Samudra salah tapi Samudra kaya gini butuh kasih sayang dari orang tedekatnya

"papa kecewa sama aku kan? Sama pah aku lebih kecewa sama papa dan mama, pernah gak kalian sehari atau 5menit sama Samudra? Pernah gak? Mama sama papa seharian tuh uang, perkerjan dan harta. Ini Samudra mah, pah anak kandungan kalian bukan anak tiri kalian. Sam butuh perhatian dari kalian bukan diabaikan, Sam hamilin Metta karena Sam pikir cuma Metta yang selalu ada tapi apa. Metta benci sama Sam karena Samudra dijebak sama VANESA!"jeda Samudra

"kalian sekarang usir Samudra. Oke pah makasih sudah jadi papa baik untuk aku. Sam janji enggak akan kembali lagi-"

"STOPPPPPP....hiksss GERRY KAMU AYAH BODOH. HIKSS INI PUTRA KITA HIKSSS.. Samudra jangan pergi nak hiks mama takut kehilangan kamu nak"Andin menyentuh tangan putranya

"mah perkerjan mama belum selesai. Silangkan mah kerjain kerjaan mama sama papa-"

"sudah jangan banyak bicara pergi kamu!"usir Gerry dengan suara getarnya. Gerry merasa tidak kuat mengusir anaknya tapi yang dirinya lakukan atas kekecewaan dan kemarahan

Samudra tersenyum lalu mengangguk. Ini kemauan Gerry buat Samudra pergi. Samudra janji enggak akan pulang sebelum Gerry yang menyuruh

"assalamualaikum, kalian jangan lupa beribadah mah pah karena itu penting. Mama sama papa jarang banget doain Samudra yang terbaik, semoga nanti kalian berdoa yang terbaik buat Sam-"

BABY BOY (21+) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang