DUA PULUH TIGA : HATI SAMUDRA TERLUKA

65K 2.8K 590
                                    

Hamil anak Samudra gitu, iya kali anak dia orang Metta ingat bahwa hari itu dimana ia melakukan hal yang menjijikan di apartemen Samudra cuma pake pangaman. Itu setahu dirinya, tapi bisa jadi kalo dirinya hamil anak dari Samudra mana tau ada kebocoraan saat Samudra melakukannyakan

"anak lo gitu?"Metta melirik sekilas sambil tersenyum tipis.

"maybe yes atau really"Samudra menaikan alisnya sambil tersenyum manis. "malam itu kamu cuma sama aku doangkan?"tanya Samudra

Metta melirik Samudra. Ya benar malam itu cuma sama Samudra tapi—"ahh sotau lo, sana lo pergi jangan disini makin jijik gue lihat lo tau gak!"kesal Metta sambil mendorong tubuh Samudra

Sebenarnya Samudra gak marah Metta marah-marah gitu, gemasiin banget kalo lagi marah-marah. Kangen masa-masa ini sih

"cek dulu kedokter kalo enggak beli tespack sana"Samudra mendesak menyuruh Metta buat cek perutnya. Penasaraan apa Metta hamil?

"100% gue kaga hamil, apa lagi hamil anak LO, NO"Kesal Metta

"batu banget sih. Ayo"Samudra menarik tangan Metta untuk ikut dengannya kerumah sakit tapi Metta malah mepis tangan Samudra

"makin jadi lo ya buat sentuh gue. Lo tuh brengsek bahkan bejat jangan harap deh kalo gue hamil apa lagi anak lo!"marah Metta didepan wajah Samudra

Mendengar teriakaan Metta yang sangat kencang. Orang yang ada didalam rumah Tania pada keluar

"ada Samudra toh?"kata Naura

"ehh ini ada apansih Mett, kayanya lo marah-marah mulu sama Samudra"Kate menarik tangan Metta lembut sambil mengelus punggung Metta

Metta cuma diam. Udah malas banget bahas soal perut Metta yang sakit. Berharap gitu Metta bakal nikah sama Samudra? Dih ogah

"beliin dia tespack nanti"Samudra melirik kearah ketiga teman Metta

"maksud lo apaan dah Sam!"kesal Tania

"mana tau dia hamil anak gue—"

"WHAT HAMIL ANAK LO?"kata mereka semua dengan wajah kekejutaan mendengar kata Samudra

Gila, bisa hancur masa depan Metta kalo bisa hamil. Waktu kelulusan masih lama terus sekolah gimana, pasti Metta akan dikelurin dari sekolah

"ck, lo jangan mimpi gue hamil anak lo dih"kesal Metta. pengen banget sih Metta hamil anak Samudra. Itu gak akan terjadi

"WOEE WOEEE.. tenang-tenang dulu. Metta woy lo hamil anak Samudra? Bagus dong hidup lo sama anak lo bahagia bisa punya bapak ataupun suami kaya samudra. Jelas dia kaya banyak duit siapa sih yang kaga mau duit dia—"Raka berhenti bicara saat dadanya di pukul  oleh Metta

"ini bukan soal kaya ataupun hidup gue serbah cukup. tapi ini soal kebahagiaan, gue kaga yakin gue bakal bahagia sama teman brengsek lo. Asal lo tau Raka, gue lebih baik kesusahan sama anak gue nanti dari pada gue harus hidup sama dia"tegas Metta sambil nunjuk jari kearah Samudra

Samudra melangkah maju menyentuh telunjuk Metta. Samudra menggegam tangan Metta lalu mencium jemari Metta

Samudra melirik Metta lalu tangan Metta ia arahkan kedadanya sambil menggegam tangan Metta lembut.

"sakit, pake banget"kata Samudra. Samudra meneteskan air matanya didepan Metta. Kali ini Samudra Buat mereka kaget karena Samudra nangis

"ini hati Mett bukan jantung. Kamu tau rasanya terluka mendengar ucapaan orang yang kita cintai bahkan sayang, resanya hati aku pengen hancur. Ini sakitnya enggak main-main Mett. Because i love you to sumch"ucap Samudra dengan tangan menggegam tangan Metta

BABY BOY (21+) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang