EMPAT BELAS : PENYAKIT

92.9K 3.4K 993
                                    

Absen dulu, kalian baca jam berapa?

Target up selanjutnya harus bisa sampai 2,5k vote dan 1k komen

Karena target sebelumnya belum sampai komen 1k kali ini biasakan komen sampai 2k biar makin semangat...

--

"gimana dok?"

Vannesa menyentuh kepalanya yang terasa sakit karena ia baru saja kebentur tembok. Kenapa Vannesa harus bertemu dengan suaminya itu! Sial bahkan dia membawa anaknya segala

"saya belum mati cepatkan dok?"Vannesa terus berkata dengan dokter tetapi dokter masih melakukan kegiataannya sambil melirik kearah Vannesa

Dokter menarik nafasnya. Dokter memberikan asil periksaan soal penyakit Vannesa. Vannesa mengambilnya dan melihat isi semua asil penyakitnya

"semua asil sudah ada dimap itu."ucap dokter

Vannesa menutup mulutnya, penyakit kanker itu menyebar sampai bagian dadanya. Vannesa menumpahkan air matanya melihat berapa lama ia akan hidup dan ternyata 1bulan lagi

"1bulan lagi dok? Ini gak salah dok hikss?"tanya Vannesa dengan takutnya

"ini asilnya seperti ini. Kita belum tahu masih ada kesempataan untuk kamu atau tidak setahu saya, saya cuma dokter bukan lebih dari dokter. Buat saat ini, kamu harus disini dan menginep agar penyakit kamu gak makin berbahaya lagi."jelas dokter

Vannesa cuma bisa menundukan kepalanya. berat baginya mendengar semua asil tesnya, kesempataan hidupnya hanya 1bulan saja, tapi oke tidak masalah dan Vannesa masih bisa memiliki rencana buat Metta lebih hancur karena dia udah buat Samudra benci kepadanya

"kalo saya dirawat dirumah bisa?"tanya Vannesa

"nyonya Vannesa, kamu bisa melakukan pengobataan dirumah asal, kamu jangan banyak gerak ataupun pikiraan."jelas dokter

"sebaiknya kamu disini dirawat agar kamu cepat sembuh. Disini banyak alat membantu kamu—"perkataan dokter terputus karena Vannesa

"keputusaan saya sudah bulat dok bahwa saya mau dirumah saja. Oke saya sudah siap mati cepat, sekian terimakasih atas informasinya."kata Vannesa

Vannesa menangis isak. 1bulan bukanlah waktu yang lama, ia harus bisa melakukan lebih jahat dari pada ini. Metta! Dia harus ngerasiin apa yang Vannesa rasain

"mungkin waktunya gue buat habisin waktu gue buat bales ini ke-Metta, karena dia udah buat Sam, benci sama gue!"tekan Vannessa

"Metta lo harus jadi korban pelecehaan!"tintah Vannesa

***

Pria tua itu duduk terlamun dimeja ruangan tamu. Tangan kanannya menyentuh sebuah amplop berwarna coklat. Pria tua itu sudah lebih menunggu 4jam anak sialaan itu tapi belum saja pulang

Ceklek...

Metta membuka pintunya, melihat bahwa hanya ada Edgar yang sedang duduk dikursi ruangan tamu. Bibir Metta kaku seketika melihat tubuh Edgar yang benar-benar tegas didepan matanya

"pakain kamu sudah saya rapihkan. DAN ANGKAT KAKI KAMU DARI RUMAH INI!"Edgar memutar kursinya lalu melempar amplop coklat kewajah Metta

Metta yang terasa terkejut mendengar suara tegas Edgar, tentunya gadis itu menangis pelan

"papi---aakku saalaah apa—"

"STOP MEMANGGIL SAYA PAPI BICTS! kamu dan ibu kamu sama saja! Sama-sama kegilaan nafsu! Bagaimana bisa kamu melakukan hal yang menjijikan dengan ayah kandung kamu! YA MUSUH SAYA YANG TELAH MENGHANCURKAN SAYA!"bentak Edgar

BABY BOY (21+) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang