Kita bertemu lagi seolah takdir menginginkannya, tapi setelah bertemu justru takdir bermain-main dengan jalan kita, aku yang menyembuhkan diri dan kau dengan emosi yang masih membara. Kita bisa apa?
.
.
Rahang Kyuhyun mengeras saat mengetahui bahwa seseorang yang ada di depan matanya ini adalah seseorang yang sangat dia benci atas meninggalnya Sungmin tapi dia juga tidak bisa memungkiri jika di dalam hatinya dia masih merasa bersalah karena hampir saja membunuhnya kala itu jika polisi tidak datang tepat waktu, sejak kematian Sungmin dia menjadi orang yang dingin dan arogan, dia tidak mau tau pokoknya semua yang dia mau harus terpenuhi dan sesuai dengan apa yang dia mau. Sedangkan seseorang yang sedang kyuhyun tatap dengan intens sekarang merasa sangat takut, semenjak kejadian itu dia sering terserang panik jika sedang sendirian dan ada orang asing yang datang mendekat, badannya yang dulu berisi menjadi kurus hingga seperti sekarang tapi lambat laun sebenarnya serangan panik tersebut sudah berangsur menghilang karena orang tua nya pun selalu menemaninya dan memberinya semangat. Yesung merutuki dirinya sendiri karena serangan paniknya muncul disaat yang tidak tepat tapi jangan salahkan dia karena penyebab dia mempunyai hal ini karena laki-laki yang ada di depannya. Dia tidak menyangka bahwa ternyata selama ini ayahnya bekerja di perusahaan milik ayah Kyuhyun
"Yesung ah? Yesung ah?" itu Shindong yang berusaha membuat Yesung sadar dan akhirnya dia pun berusaha menahan rasa paniknya
"Ah ne, ada apa pak?" jawab Yesung gugup, jangan sampai dia mengacaukan meeting penting kali ini, dia bertekad harus bisa mengendalikan dirinya sendiri sekarang
Shindong yang melihat perubahan wajah Yesung menjadi pucat terlihat khawatir "Kau kenapa? Apa kau sakit?" dan seketika Yesung menjawab dan meyakinkan bahwa dia baik-baik saja "Tidak pak, saya baik-baik saja"
"Oke kita mulai meetingnya, jangan terlalu memforsir dirimu Yesung ah Choi Siwon adalah teman semasa SMA ku dan ku jamin rapat kali ini tidak semenegangkan itu" Setelah itu meeting dimulai dan memang suasana yang di dapatkan oleh Yesung saat meeting adalah sangat santai dan banyak bercanda meskipun beberapa kali saat membahas sesuatu yang penting keadaan akan mulai serius tapi itu tidak berlangsung lama karena baik bossnya maupun pemiliki perusahaan ini akan mencairkan suasana lagi dengan candaan mereka berdua. Yesung yang sedari tadi merasa di tatap hanya akan tertawa seadanya, selebihnya dia takut dan ingin segera pergi dari sini karena demi apapun meskipun dia tidak melihat langsung wajah Kyuhyun tapi ekor matanya sangat tau bahwa tatapan yang diberikan Kyuhyun padanya sangat intens.
- - - -
Saat melihat lelaki yang ada di depannya ini Kyuhyun memang merasakan banyak perubahan yang ada di dirinya, mulai dari wajahnya yang sangat tirus dan badannya yang terlalu kurus untuk ukuran seorang laki-laki. Kenapa Kyuhyun begitu sangat ingat mendetail tentang Yesung? Itu karena kejadian itu tidak pernah bisa dia lupakan, bahkan jika Kyuhyun bisa dia rasanya ingin memaki Yesung saat ini juga tapi dia tidak bisa, ada perasaan bersalah yang kuat, bahkan Kyuhyun sangat yakin jika laki-laki ini sangat takut padanya terbukti daritadi dia seperti orang yang tidak fokus dan panik, sebenarnya daritadi Kyuhyun bukannya menatap Yesung tajam tapi dia melihat secara detail laki-laki yang membuatnya merasakan perasaan ingin menyakiti tapi tidak bisa ia lakukan. Daritadi pun sebenarnya Kyuhyun tidak peduli dengan rapat yang sedang berjalan sekarang karena ya itu akan menjadi urusan ayahnya nanti bersama sekretaris ayahnya, dia disini juga atas perintah ayahnya bukan karena dia ingin. 1 jam meeting itu akhirnya selesai, Yesung dapat bernafas lega setidaknya setelah ini dia akan pergi dari sini dan menghilang dari hadapan Kyuhyun. Shindong dan Choi Siwon pun bersalaman sebagai tanda bentuk kesepakatan kerja sama yang akan mereka jalankan selanjutnya dan itu, mereka berdua pun akhirnya keluar ruangan, saat Yesung mengikuti Shindong untuk keluar dari ruangan tiba-tiba tangannya di genggam oleh seseorang dan dia pun menoleh, dia bungkam karena yang mengenggam pergelangan tangannya adalah Kyuhyun
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Will Gonna Happy Ending?
FanfictionIni hanya perkara permainan takdir, namun membuat dua orang yang saling membenci satu sama lain dengan sangat, pada akhirnya harus memilih berdamai dengan dirinya sendiri dan berdamai satu sama lain atau bahkan... tetap membenci?