Menjadi brengsek adalah pilihanmu, dan menjadi bungkam adalah pilihanku. Mari terus menjalani ini semua dan mematahkan permainan takdir. Siapa tau Tuhan nanti lelah melihat kita yang tidak pernah sejalan dan akhirnya membiarkan kita tenang dengan hidup masing-masing?
.
.
.
Kyuhyun tidak tau jika perkataan Hyukjae yang selama ini selalu tidak dianggapnya serius sekarang malah berubah menjadi perkataan yang sulit Kyuhyun hilangkan dari kepalanya? 'sial' batinnya. Kyuhyun terus menerus mengumpati dirinya sendiri dalam hati sejak percakapannya dengan Hyukjae sore itu di ruangan kantornya, jika di pikir-pikir lagi dia memang bodoh untuk urusan seperti ini meskipun bisa dibilang otaknya sangat cerdas. Namun setelah itu Kyuhyun selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa Kim Jongwoon tidak mempunyai keistimewaan seperti ibunya dan sekalipun punya dan hamil dia yakinkan dirinya sendiri bahwa itu bukan anaknya, dia tidak pernah tau kan laki-laki itu telah berhubungan dengan siapa saja? Kyuhyun bahkan tidak pernah bertemu dengannya lagi setelah melihatnya di supermarket tersebut.
Tiba-tiba Kyuhyun menyadari sesuatu, bukankah saat Kyuhyun disana dia melihat Yesung berada di rak-rak khusus susu ibu hamil dan seperti memilih salah satu dari susu ibu hamil yang tersedia disana? Astaga kepalanya sekarang pusing sekali, kenapa disaat saat seperti ini malah dia berpikir seperti orang bodoh? Akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk pulang saja dan saat melihat jam memang sudah menunjukkan jam pulang.
20 menit perjalanan dihabiskan Kyuhyun untuk terus berpikir, kali ini dia akan pulang kerumah orang tuanya bukan ke apartemennya. Kyuhyun sepertinya harus menghindari apartemennya untuk sementara waktu karena bagaimanapun dia dan Yesung melakukannya disana, dia hanya tidak mau semakin pusing. Sesampainya di rumah, dia langsung disambut dengan aroma masakan dari ibunya dan langsung duduk di meja makan karena sejujurnya dia lapar sekali. Kibum yang tak tau bahwa anak laki-lakinya itu telah pulang otomatis kaget melihat Kyuhyun di meja makan sambil mengotak atik handphonenya itu.
"Asataga Choi Kyuhyun, bisakah kau memberi salam jika pulang? Ibumu ini tidak ingin terkena serangan jantung dan mati" Kibum memegang dadanya kaget dan hal itu hanya di balas dengan senyuman jahil Kyuhyun
"Hehe maafkan aku ibu, ibu memasak apa? Aku lapar" keluhnya, sambil datang memeluk Kibum
"Hanya memasak beberapa makanan kesukaan ayahmu karena Ahra sepertinya akan menginap di rumah temannya. Dan kau, kenapa tiba-tiba pulang kerumah? Tidak biasanya" sebenarnya Kibum kaget dengan kepulangan Kyuhyun sekarang karena beberapa minggu ini Kyuhyun lebih memilih untuk tinggal di apartemennya.
Kyuhyun tdak mungkin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi jadi dia hanya mengatakan bahwa dia merindukan Kibum "Aku merindukan ibu, jadi sepertinya aku akan tinggal dirumah beberapa hari kedepan" yang jelas dihadiahi wajah malas Kibum, Kibum tau anaknya ini bukan orang yang akan dengan terbuka mengatakan merindukannya tapi lihatlah sekarang? Kibum hanya menggelengkan kepalanya.
"Kau tidak sakit kan? Karena setau ibu, anakku tidak pernah mengatakan hal seperti ini" dan tangan Kibum secara otomatis memegang dahi Kyuhyun.
Tiba-tiba Choi Siwon datang dari kamarnya setelah mandi dan sedikit memantau pekerjaannya, dia juga terkejut saat melihat putranya yang berada di dalam rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Will Gonna Happy Ending?
FanfictionIni hanya perkara permainan takdir, namun membuat dua orang yang saling membenci satu sama lain dengan sangat, pada akhirnya harus memilih berdamai dengan dirinya sendiri dan berdamai satu sama lain atau bahkan... tetap membenci?