08

341 44 7
                                    

Jangan pernah "bermain-main" dengan takdir, kau bahkan tidak pernah tau bagaimana bila Tuhan ternyata sedang senang mempermainkan takdirmu yang kau sebut "bermain-main" itu lalu menyesalinya dengan sangat?

.

.

Malam itu Jungsoo, Heechul dan Yesung makan bersama setelah insiden menghilangnya Yesung yang membuat panik kedua orang tuanya itu. Yesung sudah nampak lebih baik setelah tidur seharian, mata yang sembab sudah mulai tidak terlihat, dan kesakitan yang ada dibadannya juga sudah mulai hilang tapi itu tidak menghilangkan rasa sakit, rasa benci dan rasa trauma yang amat dalam kepada si brengsek itu, Yesung bahkan tidak sudi menyebut namanya apalagi sebagai seorang manusia yang punya akal dan hati

"Kau kemana saja Yesungie? Ayah dan Ibu sangat khawatir, kau tau itu kan?" seperti biasa, pembawaan Jungsoo selalu lebih membuat hangat siapapun yang sedang dia ajak bicara termasuk anaknya sendiri. Berkebalikan dengan Heechul, ya kalian sudah tau sendiri bukan? 

"Maaf ayah, iya sungie tau tapi sungie benar-benar tidak bermaksud membuat kalian khawatir" jawab Yesung sambil menundukkan kepalanya "ini gara-gara si keparat itu ayah, maafkan aku telah berbohong" batin Yesung sambil sedikit menarik nafas dalam-dalam 

"Baiklah, jangan lakukan itu lagi. Ayah dan Ibu hanya khawatir tiba-tiba panick attackmu kambuh saat kamu tidak berada di sekitar orang yang kamu kenal"

"Jungsoo ya, apa tidak sebaiknya kita belikan saja sungie mobil? Aku semakin khawatir jika dia akan pulang lembur dan seperti ini lagi" Yesung yang mendengar hal itu langsung berteriak "Ibu! aku bilang tidak perlu"

"Diamlah anak nakal, ini urusan orang tua" itulah Heechul, kau bahkan tidak akan bisa berkutik setelah dia berbicara 

"Akan aku pertimbangkan lagi yeobo, tapi itu bukan saran yang buruk" setelah itu mereka melanjutkan makan malam mereka dengan nikmat, di sela-sela itu Jungsoo menatap kedua orang yang sangat dia cintai dan selalu berharap pada Tuhan agar melindungi mereka dimanapun mereka berada. Dia sangat mencintai keluarga kecilnya

- - - - 

"Astaga Choi Kyuhyun bangun atau ku tendang kau sekarang juga!" Kyuhyun yang tertidur seperti orang pingsan itupun tidak mengindahkan teriakan orang tersebut

"Baiklah, aku bahkan tidak peduli kau akan kesakitan atau tidak" dan akhirnya perempuan itu sungguh-sungguh menendang Kyuhyun dengan kekuatan penuh dan membuat Kyuhyun jatuh dari tempat tidurnya

"ARGH, kau selalu mengganggu tidur ku noona, sungguh bisakah kau pergi dari kamarku???" perempuan itu adalah kakak perempuan Choi Kyuhyun, Choi Ahra. Putri sulung keluarga Choi

"Aku sudah peringatkan tapi kau tidak mendengarkanku bukan?" Ahra lalu turun dari kasur kesayangan adiknya itu dan mulai mendekatinya "MANDI SEKARANG, ATAU AKAN KU TENDANG LAGI KAU" dan setelah itu dia pergi dari kamar adiknya tersebut

Kyuhyun sungguh-sungguh tidak mengerti kakak perempuannya itu mendapat kekuatan darimana bisa sampai menendangnya, dan sejujurnya itu lumayan menyakitkan baginya. 


Setelah mandi dan memakai setelan rapi, Kyuhyun akhirnya turun menuju ruang makan dan disana sudah ada Ayah, Ibunya dan set- ah itu kakaknya yang menunjukkan wajah tidak bersalah setelah menendangnya dengan keras.

"Selamat pagi anak Ibu, tumbenan sekali sudah rapi?" Kibum juga agak bingung dengan Kyuhyun yang biasanya masih menikmati alam mimpinya tapi ternyata disinilah dia sekarang sudah berbaju rapi dan siap untuk berangkat bekerja 

Are We Will Gonna Happy Ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang