[✔️] Fake Dating | JaemGyu 🔞

21. Melahirkan dan Menikah

⚠️typos
⚠️missgendering
⚠️mpreg

✍️✍️✍️

Suara bayi terdengar dari sebuah ruangan rumah sakit yang tertutup. Di dalam sana ada Jaemin yang sedang menemani calon istrinya melahirkan.

Jeno, Jisung, Yeonjun dan Soobin berada di ruang tunggu ruangan itu menanti dengan cemas. Namun setelah terdengar tangis bayi, mereka bersorak girang.

Beberapa saat kemudian, Jaemin keluar dari ruang bersalin dengan wajahnya yang berderai air mata. Jaemin menangis bahagia dan langsung memeluk Yeonjun.

"Perempuan! Cantik sekali!"

"Wohooo!!!" Soobin mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi.

Jisung dan Jeno juga melakukan hal itu lalu berpelukan. Mereka ikut bahagia dengan kelahiran keponakan pertama mereka.

"Bisakah kita masuk?" Kedua mata rubah Yeonjun berbinar ingin segera masuk dan melihat bagaimana rupa anak Jaemin dan Beomgyu. Wajah Yeonjun juga mengeluarkan air mata saking bahagianya.

"Kita tunggu sampai Beomgyu dipindahkan ke ruang perawatan. Bayinya juga harus dimandikan dulu dan menyusu pada Beomgyu. Mungkin memang harus menunggu lama." Jaemin menjawab sambil menyeka air matanya.

Memang sayang sekali karena yang lain belum diizinkan masuk melihat Beomgyu dan bayinya. Hanya ayah dari bayi yang diizinkan masuk sesuka hati.

"Aku masuk dulu lagi, aku ingin menemani Beomgyu." Jaemin pamit untuk masuk lagi dan meninggalkan teman-temannya di luar ruangan.

Saat masuk, Jaemin bisa melihat Beomgyu yang tengah menyusui anak mereka. Wajah Beomgyu penuh keringat dan masih lemas karena proses bersalin yang baru saja selesai.

Jaemin menyeka keringat Beomgyu dengan tisu lalu mengecup keningnya. "Kau baik-baik saja?" tanya Jaemin dan dibalas dengan gumaman Beomgyu.

"Dia kencang sekali menyusunya, seperti ayahnya." Beomgyu tersenyum sambil melihat Jaemin.

Jaemin yang merasa digoda seperti itu semakin merasa terharu dengan calon istrinya itu. Air matanya menggenang lagi di ujung pelupuk sambil terus menatap Beomgyu dan bayi mereka bergantian.

"Lihat ayahmu nak, dia cengeng sekali. Ibu saja tidak menangis dari tadi, malah dia yang menangis terus," ujar Beomgyu pada anaknya yang masih kencang menghisap putingnya mencari air susu.

"Kau jangan begitu sayang, aku terlalu bahagia sampai tidak bisa diungkapkan lagi dengan kata-kata." Jaemin menghapus air matanya yang berderai itu.

Beomgyu tersenyum pada Jaemin. Ia membawa salah satu tangan yang tertancap selang infus untuk membelai wajah Jaemin. Jaemin memegang tangan itu lalu mengecupnya penuh sayang.

"Terima kasih sayang. Terima kasih sudah mengandung anak kita dan membuatku menjadi seorang ayah," ucap Jaemin penuh ketulusan. Air matanya sampai mengalir lagi.

Wajah Jaemin saat ini bisa dikatakan jauh dari kata tampan karena mimik mukanya sangat jelek. Ia menahan tangis karena tidak mau dikatai cengeng oleh Beomgyu. Badannya sampai bergetar karena menahan tangis.

"Sama-sama," jawab Beomgyu. "Sudah jangan menangis lagi, kau jelek kalau menangis begitu." Beomgyu menerima kecupan sayang di dahinya dari Jaemin. Lalu Jaemin memeluk mereka berdua yang masih terbaring di atas ranjang.

"Siapa namanya?" tanya Beomgyu.

"Na Choon Hee." Jaemin menjawab mantap. Jari telunjuknya mengelus pipi merah dan halus bayinya yang masih menyusu.