Perpisahan

3 1 0
                                    

Tidak seperti biasanya, hari ini nenek bangun pagi-pagi sekali dan menyiapkan sarapan yang tidak biasa, sayur labu.

Hari ini pun, Nenek terlihat lebih sehat dan lebih bugar.

Biasanya orang-orang di distrik 9 hanya akan memasak sayur labu jika sedang ada perayaan hari besar seperti hari pernikahan, hari peringatan terbentuknya Bailenia atau hari Yoanean–hari peringatan kelahiran pemimpin pertama Bailenia.

Nenek bilang hari ini juga sama istimewanya seperti hari-hari besar itu. Lily juga mengangguk menyetujuinya.

“Aku ingat dulu kau suka sekali dengan sayur labu buatan nenek.” Ujar nenek dengan senyum lebar. “Senang sekali rasanya bisa memasak untuk cucu kesayanganku.”

Lily melipat kedua tangan di dadanya, wajahnya menjadi cemberut. “Apa aku bukan cucu kesayangan nenek?”

Aku dan nenek tertawa, tapi wajah Lily malah semakin masam.

Bukan hanya nenek, hari ini pun Lily berpenampilan tidak seperti biasanya. Rambut hitamnya yang panjang diikat kencang dengan ikat rambut berbulu yang berwarna merah muda. Lily hanya akan memakainya pada acara-acara khusus. Ia juga mengenakan gaun kesayangannya yang berwarna biru muda dengan renda-renda putih melingkari pinggangnya.

Lily seperti seorang anak gadis yang akan pergi berkencan dengan pujaan hatinya. Oh, aku tidak serius soal yang satu itu, dia masih berusia tujuh tahun.

Lily pernah berkata kalau dia tidak mengerti kenapa dia harus tertarik pada laki-laki seumurannya. Kadang-kadang dia kesal, katanya tidak ada laki-laki yang sepertiku. Aku juga tidak mengerti maksud dia berkata seperti itu.

“Berhentilan mengejekku, Hawk.” Lily nampak marah tapi ketika nenek mengelus kepalanya dan memberinya kue coklat, ia berhenti.

“Kami akan mengantarmu sampai stasiun.” Kata nenek.

Sekilas aku memandang keluar jendela ketika gerimis mulai turun. “Apa nenek tidak masalah pergi keluar? Hari ini kelihatannya cuaca tidak terlalu bagus.”

Nenek segera mengelak sambil menggelengkan kepalanya. “Cuma hujan biasa. Tidak perlu khawatir, Hawk. Orang-orang tidak akan peduli pada orang tua yang memerlukan tongkat untuk berjalan.”

Nenek lalu tertawa pada dirinya sendiri.

Senang rasanya melihat nenek yang seperti ini. Jika nenek bahagia, aku jadi merasa lega.

“Ayo segera habiskan makananmu, Hawk. Kau juga, Lily.”

Langit di luar masih terlihat kelam, padahal musim panas sudah dimulai. Para peneliti bilang, sejak berakhirnya masa apocalypse cuaca menjadi tidak menentu. Hujan dan badai bisa datang kapan saja, kadang di waktu yang sama sekali tidak diperkirakan.

Lalu, sambil memastikan kedua cucunya makan dengan benar, nenek menyalakan radio.

Semua orang tidak akan lupa hari ini karena hari ini adalah hari besar!

Suara di radio itu membuat perhatian kami teralihkan. Terdengar sorak-sorai dari orang-orang yang gembira, meskipun aku tahu kalau itu cuma suara rekaman.

Ah, aku tahu kemana berita ini akan mengarah.

Inilah hari yang ditunggu-tunggu oleh umat manusia! Hari kebangkitan umat manusia! Ayo, mari kita bersorak untuk penerbangan perdana kendaraan hebat ciptaan sang jenius Mr. Robert, Sky Cruiser!

Lalu terdengar suara tepuk tangan yang begitu meriah dan teriakan orang-orang yang kelewat senang.

Lily memberikan senyumnya yang paling lebar lalu menatap ke arahku sambil memicingkan matanya.

Sky Cruiser : After ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang