“Apa kau pikir aku sama sekali tidak tahu apa-apa soal dirimu, hah?”
Mr. Robert masih bersikeras tak mau mengalah. Dan dia tidak akan berhenti sampai hatinya merasa puas. “Aku tahu semua tentangmu, Hawk.”
Mr. Robert melanjutkan dengan emosi yang meledak-ledak hingga urat-urat di lehernya menegang serupa kabel-kabel di ruang pembangkit listrik.
“Baiklah, aku akan memaparkan segalanya tentangmu, barangkali kau sendiri sudah lupa. Tujuh tahun lalu, kau membunuh dua petugas keamanan di perbatasan distrik dengan cara yang sangat tidak manusiawi! Di hari yang sama kau membakar perpustakaan pusat distrik 4! Ditemukan satu mayat yang dipercaya sebagai penjaga perpustakaan dan kondisinya sangat mengenaskan. Tapi sayangnya penjaga perpustakaan yang bertugas di malam itu adalah seorang wanita tua, sedangkan mayat yang ditemukan teridentifikasi sebagai seorang pria.
Pemerintah menutup kasus itu tanpa melakukan penyelidikan karena takut rahasia mereka akan terbongkar. Kemudian mengenai nasib wanita tua penjaga perpustakaan masih menjadi sebuah misteri. Tapi aku tahu, selama ini kau menyekapnya di tempat tinggalmu sendiri bersama dengan seorang anak perempuan berusia tujuh tahun! Sekarang, urungkan kembali siapa yang sebetulnya si jenius brutal itu? Siapa yang sebetulnya ditakuti pemerintah? Siapa sebenarnya orang paling berbahaya di Bailenia, kau atau aku, hah!?”
Untaian-untaian kalimat itu diucapkan Mr. Robert dengan perlahan dan penuh penekanan. Wajah pemuda itu nyaris memerah. Suara napasnya terdengar berat dan tatapan matanya benar-benar telah membuat lutut Mr. Robert bergetar.
Alih-alih balik menyerang, Hawk tak melakukan apapun. Padahal Mr. Robert dapat melihat dengan jelas kalau tangan pemuda itu sedang dalam kondisi sangat siap untuk mengambil nyawa lawan bicaranya kapan saja.
Mr. Robert mendadak melunak. “Dengar, nak, aku tidak memanggilmu untuk berdebat soal siapa yang seharusnya disalahkan. Kau pasti–”
Belum sempat dia menyelesaikan kalimat inti dari pembicaraan ini, Hawk melangkah pergi, membanting pintu dan meninggalkan kokpit tanpa sedikitpun ucapan pamit.
Mr. Robert terjatuh ke lantai dengan lutut yang bergetar hebat. Kalau saja pemuda itu mengeluarkan segala amarah yang tertahan di dalam dirinya, maka Mr. Robert sudah dapat dipastikan kalah telak.
Perdebatan itu cuma omong kosong belaka. Semua perbincangan yang dilakukannya dengan pemuda itu pun hanya kepalsuan. Dan soal tiket emas itu pun hanya sebuah rekayasa yang penuh dengan kebohongan.
Bertahun-tahun lamanya Mr. Robert telah menyimpan rasa penasaran terhadap seorang pemuda yang dulunya hanyalah bocah aneh yang begitu misterius. Secara tak sengaja dia mendapati Hawk berkunjung ke toko elektronik miliknya di distrik 4 beberapa bulan lalu, kemudian dia meminta pekerjanya untuk berdalih soal undian tiket Sky Cruiser.
Mulanya Mr. Robert tidak sepenuhnya percaya kalau pemuda itu adalah seorang pembunuh. Barangkali karena tabiatnya. Dan sekarang Hawk sudah menampakkan jati dirinya yang sebenarnya.
Tapi Hawk yang sebenarnya jauh lebih berbahaya dari yang pernah dibayangkan. Sel-sel memori di otak pemuda itu bekerja lebih baik dari kebanyakan manusia. Hawk adalah si jenius brutal yang sesungguhnya. Mr. Robert pernah sekali mendapati catatan milik Hawk yang berisi rancangan sebuah bom kobalt yang pernah menjadi senjata mematikan saat perang dunia ke tiga, entah untuk apa. Dan dia melakukannya ketika usianya baru menginjak empat belas tahun.
Kendatipun demikian, rasa senang ketika berbincang dengan pemuda itu bukanlah sebuah kebohongan. Di lain kesempatan, dia ingin Hawk menjadi rekannya dalam memperbaiki distrik kecil di Bailenia, atau dalam sebuah pekerjaan yang ada sangkut pautnya dengan pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Cruiser : After Apocalypse
Ficção CientíficaSembilan puluh delapan persen teknologi yang pernah dibuat manusia telah musnah, termasuk kendaraan laut dan kendaraan terbang yang sekarang hanyalah sebuah dongeng yang dikisahkan guru sejarah. Manusia menjadi makhluk bumi yang langka. Semuanya ter...