Chapter 8: Cowok Beruntung

1.5K 327 103
                                    

Halo semuah~How have you been?

Tadi malem tidur nyenyak banget, kayaknya selama seminggu baru tadi deh tidur senyenyak itu dan aghu juga seneng karena bisa lihat ma baby boo sama anak-anak tikusku (they are basically stray cats that I found on way back home but their face look like a rat). Heuheuheu

Semoga akhir pekan kalian juga menyenangkan ya. Selamat membaca dan jangan lupa voment ♡♡♡

---

Seminggu berlalu, saya cuma belajar dan main game aja seharian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berlalu, saya cuma belajar dan main game aja seharian. Rose beberapa kali mampir, ya kayak biasa aja, cuma seringnya saya diemin meskipun dia sama sekali nggak sadar sama perubahan yang saya tunjukin. Emang dasar manusia gak peka. Untung sayang. Jadi saya maafin.

Tapi hari ini bukan Rose yang mampir dan bikin rumah riuh. Melainkan Ara dan Al yang memilih buat main game sambil nyemilin snack yang jarang saya makan. Mamah selalu beli banyak makanan ringan meskipun dia tahu kalau saya lebih suka buah dan sayuran. Sebenernya dulu sempet suka banget sama berbagai macam junk food karena rasanya enak. Tapi karena Rose suka makan buah dan sayur, tanpa sadar gaya hidup saya jadi ngikutin dia. Ternyata dari dulu saya emang selalu memperhatikan Rose. Pantesan pas dia pacaran sama Juna saya sempet ngerasa sedih dan mungkin cemburu. Bodohnya saya baru sadar itu sekarang.

Sambil selonjoran di atas sofa, saya cuma ngelihatin Ara dan Al main game kayak bapak ngasuh anak-anaknya. Ibunya nggak tahu ada di mana. Semacam bapak tunggal. Atau mungkin third wheel karena mereka kelihatan romantis banget. Saya cuma narik napas dalam, bikin dua insan yang selalu kasmaran nengok ke belakang dan ngelihatin dengan ekspresi bingung.

“Kenapa kak?” tanya Ara. Dia kalah, tapi ekspresinya datar-datar aja.

“Iya, dari tadi narik napas kayak gitu terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Iya, dari tadi narik napas kayak gitu terus. Kayak yang lagi galau dan tertekan,” tambah Al yang kembali menang buat ketujuh kalinya. Dia bukan tipe yang mau ngalah hanya karena alasan cinta. Game ya game, cinta ya cinta. Semacam itulah prinsipnya.

Cinta Bersemi Saat Pandemi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang